Hitstat

15 February 2018

Matius - Minggu 20 Kamis



Pembacaan Alkitab: 1 Kor. 3:9
Doa baca: “Karena kami adalah kawan sekerja untuk Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah.” (1 Kor. 3:9)


Maksud Allah ialah memiliki orang-orang di atas bumi ini untuk menjadi unsur penyusun kerajaan-Nya, dan orang-orang ini harus menjadi makanan yang baik untuk memuaskan Allah dan manusia. Tetapi Satan sangatlah licik. Pertama-tama, ia menaburkan benih lalang di antara benih gandum untuk menghalangi pertumbuhan gandum; kedua, ia menyebabkan biji sesawi bertumbuh secara abnormal untuk menghilangkan fungsinya; ketiga, melihat bahwa beberapa gandum telah dihasilkan untuk dijadikan tepung halus dan diolah menjadi roti bagi kepuasan Allah dan manusia, Satan menambahkan ragi ke dalam makanan tersebut.

Perumpamaan-perumpamaan dalam ini berkaitan dengan ladang. Dalam 1 Korintus 3:9 Paulus berkata, “Kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah.” Dalam pasal ini kita nampak bahwa ladang Allah akhirnya menghasilkan emas, perak, dan batu permata. Alangkah rahasianya, hasil ladang Allah adalah emas, perak, dan batu permata, yaitu bahan-bahan untuk bangunan Allah. Dalam keempat perumpamaan yang pertama Tuhan mewahyukan hayat yang mempertumbuhkan Kristus ke dalam kerajaan. Dalam kedua perumpamaan berikutnya, Ia mewahyukan masalah transformasi bagi pembangunan. Ini membawa kita kembali ke­pada pemikiran dasar Alkitab—hayat dan pembangunan.

Ladang Allah menghasilkan benda-benda hayat, dan benda-benda hayat ini menjadi bahan untuk bangunan Allah. Hayat ialah Kristus sendiri sebagai benih yang ditaburkan ke dalam manusia kita. Hayat ini bertumbuh di dalam kita, kita mempertumbuhkan Kristus ke dalam kerajaan. Bertumbuhnya hayat ini akhirnya menghasilkan batu permata dan mutiara. Dalam keempat perumpamaan pertama yang terdapat dalam Injil Matius kita jumpai hayat yang bertumbuh, sedangkan dalam perumpamaan selanjutnya kita jumpai harta yang terpendam di ladang.


Sumber: Pelajaran-Hayat Matius, Buku 3, Berita 39

No comments: