Pembacaan
Alkitab: Mat. 13:41-46
Doa baca: “Pada waktu itulah
orang-orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka.
Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!” (Mat. 13:43)
Kita memasuki ruang lingkup kerajaan
melalui kelahiran kembali (Yoh. 3:5). Kelahiran kembali berhubungan dengan
mutiara, sebab mutiara dihasilkan oleh prinsip kelahiran kembali. Setelah kita
dilahirkan kembali, kita mulai hidup berdasarkan Dia. Karena kita mengasihi
Dia, kita rela tinggal di bawah pengaturan-Nya dan terbatasi oleh-Nya. Banyak
di antara kita telah mengalami pembatasan di banyak aspek. Kita bukan dibatasi
oleh manusia, melainkan oleh sesuatu yang batiniah yang tidak nampak, yakni
oleh hayat di bawah pengaturan surgawi.
Sebelum kita menjadi orang Kristen, kita
adalah pasir. Tetapi kita telah dilahirkan kembali. Ini berarti bahwa sesuatu
yang hidup telah masuk ke dalam kita. Semakin banyak getah hayat yang
disalurkan ke dalam kita, semakin kita menjadi mustika dan mulai hidup di bawah
pengaturan yang rahasia. Inilah pengalaman mutiara dan harta.
Gereja lokal dalam pemulihan Tuhan ialah
mutiara. Tetapi dalam pandangan Tuhan, gereja ini juga harus menjadi harta yang
tersembunyi dari dunia. Umat dunia maupun mereka yang ada dalam kekristenan
tidak mengetahui apa yang kita lakukan. Tetapi dalam lubuk batin kita, kita
tahu bahwa kita sedang memperhidupkan hayat mutiara dan hayat yang di bawah
pengaturan yang tidak nampak. Kita adalah mutiara dan harta.
Keempat perumpamaan pertama dari pasal 13
tidak sepenuhnya mencakup kita. Kita bukan hanya gandum atau tepung halus. Kita
lebih berharga, kukuh, dan sejati daripada ini. Kita adalah mutiara dan harta.
Inilah hidup gereja dengan kehidupan kerajaan dalam pemulihan Tuhan. Jika kita
tidak memiliki perumpamaan kelompok kedua, kita tidak akan tahu kita harus
berada di mana.
Kita bersyukur kepada Tuhan bahwa kita
tidak berada di dalam dunia kekristenan. Puji Dia bahwa banyak di antara kita
adalah mutiara dan harta dalam pemulihan Tuhan!
Sumber: Pelajaran-Hayat Matius, Buku 3, Berita 41
No comments:
Post a Comment