Pembacaan
Alkitab: Mrk. 13:1-37; 1 Kor. 6:17
Doa baca: “Tetapi siapa
yang mengikatkan dirinya pada Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia.” (1 Kor.
6:17)
Menikmati Kristus sebagai Pengganti Kita
Tuhan memberi tahu pengikut-Nya yang akrab bahwa
seluruh situasi dunia adalah untuk menghasilkan manusia baru. Manusia baru ini
dapat dihasilkan hanya melalui kematian Kristus yang almuhit dan
kebangkitan-Nya yang ajaib. Kristus bukan hanya Juruselamat kita—Dia adalah
hayat dan segala sesuatu kita. Dia juga adalah segala sesuatu dalam pengaturan
Allah. Pengaturan Allah adalah untuk menghasilkan satu manusia baru, dan dalam
manusia baru ini tidak ada yang lain, selain Kristus. Kristus adalah setiap
orang, dan Kristus adalah segala sesuatu. Hari ini Kristus sebagai pengganti
kita adalah Roh pemberi-hayat. Kaum beriman perlu masuk ke dalam kematian
Kristus yang almuhit sehingga bisa berada dalam kebangkitan-Nya. Kemudian dalam
kebangkitan-Nya kita akan berbagian dalam Dia dan menikmati Dia sebagai Roh
pemberi-hayat menjadi pengganti kita. Roh ini sekarang berhuni di dalam roh
kita. Sesungguhnya kita telah menjadi satu roh dengan Dia (1 Kor. 6:17). Ketika
kita hidup dalam Roh dan bahkan memperhidupkan Roh ini, Dia akan membuat
kematian, kebangkitan, dan kenaikan Kristus menjadi riil bagi kita sebagai
kenikmatan kita yang lengkap dan penuh di dalam kita.
Kita memerlukan Injil Markus untuk membantu kita
melihat bahwa Kristus menggantikan kita melalui kematian dan kebangkitan-Nya.
Kaum beriman masuk ke dalam kematian dan kebangkitan Kristus bukan secara
luaran. Jika kita nampak visi kematian Kristus yang almuhit, kita akan
menyadari bahwa ketika Dia disalikan, kita disalibkan bersama Dia dan di dalam
Dia. Sama halnya, ketika Dia dibangkitkan, kita dibangkitkan dalam Dia. Kita
juga berada di dalam kenaikan bersama Dia. Inilah cara manusia baru dilahirkan.
Semoga kita semua melihat visi kelahiran manusia baru ini melalui berbagian
dalam Kristus dan dalam kematian-Nya, kebangkitan- Nya, dan kenaikan-Nya.
Sumber: Pelajaran-Hayat
Markus, Buku 2, Berita 41
No comments:
Post a Comment