Pembacaan Alkitab: Mrk. 14:27-42
Doa baca: “Setelah itu Ia datang kembali, dan mendapati ketiganya
sedang tidur. Lalu Ia berkata kepada Petrus, 'Simon, sedang tidurkah engkau?
Tidakkah engkau sanggup berjaga-jaga walau satu jam saja?'” (Mrk. 14:37)
Dibawa
ke Dalam Kematian, Kebangkitan, dan Kenaikan Kristus
Segera setelah
makan perjamuan malam, Tuhan memperingatkan murid-murid-Nya tentang masalah
tersandung. Peringatan ini merupakan suatu petunjuk bahwa mereka masih berada
dalam daging. Setelah memperingatkan mereka, Tuhan Yesus membawa Petrus,
Yakobus, dan Yohanes bersama Dia ke Getsemani. Tuhan menyuruh mereka untuk “tinggal di sini dan berjaga-jaga” (Mrk.
14:34). Namun, ketika Dia datang kepada mereka, Dia menemukan mereka tertidur.
Lalu Ia berkata kepada Petrus, “Simon,
sedang tidurkah engkau? Tidakkah engkau sanggup berjaga-jaga walau satu jam
saja?” (ayat 37). Petrus tidak memiliki kekuatan untuk melakukan apa pun
kecuali tidur. Petrus juga bertindak secara alamiah ketika Tuhan Yesus
ditangkap, ia bahkan menyangkal Tuhan Yesus. Melalui penyingkapan ini Petrus
diletakkan di atas salib.
Petrus tidak
hanya melewati proses kematian, tetapi juga masuk ke dalam kebangkitan dan
kenaikan Tuhan. Ketika dia bangkit untuk memberitakan Injil pada hari
Pentakosta, Petrus menjadi orang yang berbeda. Ia menjadi duplikat Kristus,
bahkan telah digantikan oleh Kristus. Injil Markus menunjukkan bahwa Petrus
melewati proses yang panjang untuk menjadi reproduksi Kristus. Proses ini
dimulai ketika ia dipanggil oleh Tuhan Yesus, kemudian Tuhan membawanya ke dalam
proses yang memakan waktu lebih dari tiga tahun sampai pada hari Pentakosta, ia
adalah orang yang dibawa ke dalam kematian, kebangkitan, dan kenaikan Kristus.
Melalui kematian dan kebangkitan-Nya kita dapat menikmati Dia sebagai pengganti
kita. Mula-mula Ia menggantikan semua hal lama dari Yudaisme; Musa, Elia, dan
Bait Suci. Kristus juga menggantikan hal-hal dalam dunia bangsa-bangsa;
kebudayaan, adat istiadat, kebiasaan, dan cara hidup yang lama.
Sumber: Pelajaran-Hayat Markus, Buku 2, Berita 45
No comments:
Post a Comment