Pembacaan
Alkitab: Mrk. 15:16-41
Doa baca: “Lalu mereka
memberi anggur bercampur mur kepada-Nya, tetapi Ia menolaknya.” (Mrk. 15:23)
Disalibkan di
Golgota
Markus 15:17 mengatakan, “Mereka mengenakan jubah ungu
kepada-Nya, menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya.” Duri adalah lambang kutukan
(Kej. 3:17-18). Di kayu salib, Tuhan Yesus menjadi kutuk bagi kita (Gal. 3:13).
Dalam Markus 15:17 mahkota duri, melambangkan keagungan, digunakan sebagai
ejekan atas Hamba Penyelamat (ayat 20). Dalam ayat 18-19 serdadu-serdadu
melanjutkan ejekan mereka terhadap Tuhan Yesus: “Kemudian mereka mulai
memberi hormat kepada-Nya, katanya, 'Salam, hai raja orang Yahudi!' Mereka
memukul kepala-Nya dengan buluh, dan meludahi-Nya dan berlutut menyembah-Nya.” Sesudah mengolok- olok Dia, mereka
“menanggalkan jubah ungu yang
dipakai-Nya dan mengenakan lagi pakaian-Nya kepada-Nya. Kemudian Yesus dibawa
ke luar untuk disalibkan” (ayat
20). Tuhan di sini sebagai Anak Domba Paskah harus dikuburkan bagi dosa-dosa
kita, dibawa seperti anak domba ke pembantaian, menggenapkan Yesaya 53:7-8.
Menurut Markus 15:22, “Mereka membawa Yesus ke
tempat yang bernama Golgota, yang berarti: Tempat Tengkorak.” Golgota adalah kata Ibrani
(Yoh. 19:17) yang berarti tengkorak. Ini sepadan dengan kata Calvaria dalam
bahasa latin, yang diserap ke dalam bahasa Inggris sebagai Calvary (Luk.
23:33). Kata ini tidak berarti tempat tengkorak orang mati, melainkan hanya
tengkorak. Markus 15:23 melanjutkan anggur yang dicampur dengan mur (dan juga
dengan empedu – Mat. 27:34) dipakai sebagai minuman pembius. Namun, Tuhan tidak mau
dibius; Dia mau minum cawan pahit itu sampai habis. “Kemudian mereka menyalibkan
Dia, lalu mereka membagi pakaian-Nya dengan membuang undi atasnya untuk
menentukan bagian masing-masing” (15:24). Di sini kita nampak bahwa Tuhan dirampok
habis-habisan oleh orang dosa. Hal ini juga menyingkapkan kegelapan politik
Romawi.
Sumber: Pelajaran-Hayat Markus, Buku 3, Berita 47
No comments:
Post a Comment