Pembacaan Alkitab: Mrk. 14:12-26
Doa baca: “Dan Ia berkata kepada mereka, ‘Inilah darah-Ku, darah perjanjian,
yang ditumpahkan bagi banyak orang.’” (Mrk. 14:24)
Meja Tuhan
Pertama-tama Tuhan dan murid-murid-Nya makan Paskah,
kemudian Tuhan mendirikan mejaNya dengan roti dan cawan untuk menggantikan hari
raya Paskah. Roti dari meja Tuhan adalah suatu tanda yang menandakan tubuh
Tuhan yang telah terbelah bagi kita di kayu salib untuk membebaskan hayat-Nya
supaya kita dapat mengambil bagian dalam hayat ini. Tuhan terbelah di atas
salib untuk membebaskan hayat-Nya. Pembebasan hayat Tuhan terjadi dalam
kebangkitan. Karena itu, terbelah adalah masalah kematian, dan pembebasan
adalah masalah kebangkitan. Dengan mengambil bagian dalam hayat ini, kita
menjadi Tubuh Kristus yang mistikal, yang juga dinyatakan oleh roti di meja
Tuhan (1 Kor. 10:17). Karena itu, dengan mengambil bagian dalam roti ini, kita
memiliki persekutuan dengan Tubuh Kristus (ayat 16).
Darah Tuhan menebus kita dari kondisi kita yang jatuh,
kembali kepada Allah, kembali kepada warisan yang hilang karena kejatuhan Adam,
dan kembali kepada berkat Allah yang penuh. Dalam cawan ini terdapat semua berkat
Allah dan bahkan Allah sendiri sebagai bagian kita. Melalui berbagian dengan
cawan ini kita juga memiliki persekutuan dengan darah Kristus (1 Kor. 10:16).
Markus 14:24 mengatakan bahwa darah Tuhan adalah darah perjanjian. Darah Tuhan,
setelah memuaskan kebenaran Allah, mendirikan Perjanjian Baru. Dalam Perjanjian
Baru ini Allah memberi kita pengampunan, hayat, keselamatan, dan semua berkat
rohani, surgawi, dan ilahi. Mengenai meja Tuhan, kita memiliki darah,
perjanjian, dan cawan yang adalah satu. Ketika kita datang ke perjamuan malam
Tuhan, kita melihat cawan di meja yang adalah suatu perjanjian dan juga
berkaitan dengan darah. Darah adalah harga yang dibayar oleh Kristus,
perjanjian adalah surat wasiat dari warisan kita, dan cawan adalah bagian yang kita
terima dan nikmati. Kristus membayar harganya, Allah membuat perjanjian, dan
kita menikmati bagian berkat itu.
Sumber: Pelajaran-Hayat Markus, Buku 2, Berita 43
No comments:
Post a Comment