Hitstat

16 November 2018

Markus - Minggu 23 Jumat


Pembacaan Alkitab: Mrk. 14:27-42; 16:7
Doa baca: “Tetapi sekarang pergilah, katakanlah kepada murid-murid-Nya dan kepada Petrus: Ia mendahului kamu ke Galilea; di sana kamu akan melihat Dia, seperti yang sudah dikatakan-Nya kepada kamu.” (Mrk. 16:7)


Menyingkapkan Situasi Manusia


Kapan kala Tuhan mewahyukan sesuatu mengenai diri-Nya dalam pengaturan-Nya, Dia menyingkapkan situasi kita yang sesungguhnya. Dalam Markus 8, Petrus menerima wahyu bahwa Yesus itu Kristus, kemudian Tuhan menyingkapkan dia sebagai Iblis. Selain itu, Tuhan selanjutnya menyingkapkan diri Petrus, hayat jiwanya. Pendirian meja Tuhan mewahyukan kematian Tuhan, kebangkitan-Nya, Tuhan sendiri, dan perluasan-Nya, Tubuh mistikal-Nya. Segera setelah wahyu ini, manusia alamiah, diri, kehendak diri, pikiran, dan angan-angan Petrus dan murid-murid disingkapkan. Penyingkapan ini adalah secara pelaksanaan dibawa masuk ke dalam kematian Tuhan.

Kita perlu nampak bahwa dalam pasal 14 dan 15 dari Injil Markus, Petrus dibawa masuk ke dalam penyaliban Tuhan. Petrus mengatakan bahwa meskipun semua orang tersandung, dia tidak akan tersandung, bahkan melanjutkan perkataannya, “Sekalipun aku harus mati bersama-sama Engkau, aku tidak akan menyangkal Engkau” (Mrk. 14:31). Namun, tidak lama setelah menyombongkan diri, dia sepenuhnya menyangkal Tuhan Yesus. Setelah menyangkal Dia, Petrus menangis. Dia menangis karena dia telah disalibkan. Meskipun Petrus menyangkal Tuhan, dia tidak menyerah, dia maju terus untuk masuk ke dalam kebangkitan Tuhan. Pada hari kebangkitan Tuhan, malaikat secara khusus menyebut nama Petrus di dalam perkataannya kepada para perempuan yang datang ke kubur di pagi hari (Mrk. 16:7).

Injil Markus mewahyukan bahwa Tuhan Yesus bermaksud membawa para pengikut-Nya bersama Dia ke dalam kematian dan kebangkitan-Nya, terlebih ke dalam kenaikan-Nya. Dalam kenaikanNya mereka diutus pergi memberitakan Injil sampai ke ujung bumi.


Sumber: Pelajaran-Hayat Markus, Buku 2, Berita 45

No comments: