Pembacaan Alkitab: Mrk. 15:38-47
Doa baca: “Waktu kepala pasukan yang
berdiri berhadapan dengan Dia melihat-Nya menghembuskan napas terakhir seperti
itu, berkatalah ia, 'Sungguh, orang ini Anak Allah!'” (Mrk. 15:39)
Dikubur dengan Terhormat untuk
Menikmati Sabat-Nya
Setelah Tuhan Yesus mati, “tirai Bait Suci terkoyak
menjadi dua dari atas sampai ke bawah” (Mrk. 15:38). Hal ini menunjukkan bahwa pemisahan
antara Allah dengan manusia telah dilenyapkan karena daging (yang dilambangkan
dengan tirai) dosa yang telah dikenakan oleh Kristus (Rm. 8:3) telah disalibkan
(Ibr. 10:20). Fakta bahwa tirai terkoyak dari atas sampai ke bawah menunjukkan
bahwa pengoyakan tirai adalah perbuatan Allah dari atas. Markus 15:39
mengatakan, “Waktu kepala pasukan yang berdiri berhadapan dengan Dia melihat-Nya
menghembuskan napas terakhir seperti itu, berkatalah ia, 'Sungguh, orang ini
Anak Allah!” Kepala
pasukan menyadari bahwa manusia ini tidak biasa. Sebaliknya, Dia adalah Anak
Allah yang sejati. Tatkala Ia mati, segenap hayat jiwa-Nya dicurahkan hingga
mati (Yes. 52:12), dan Ia menyerahkan Roh-Nya kepada Allah (Luk. 23:46).
Setelah Tuhan menggenapkan
kematian yang menebus dan menyalurkan hayat, suasana penderitaan-Nya segera
berubah menjadi suasana kehormatan. Ada orang kaya bernama Yusuf (Mat. 25:57),
dan seorang pejabat Yahudi bernama Nikodemus (Yoh. 19:39; 3:1), datang
mengurusi penguburan Tuhan lalu merempah-rempahi tubuh- Nya dan mengafaninya,
lalu membaringkannya di sebuah kubur yang baru, tempat penguburan orang kaya
(Yes. 53:9).
Dalam Markus 15:42-46, Tuhan
Yesus dikuburkan dengan sangat baik untuk menikmati Sabat-Nya. Dalam Perjanjian
Baru, Tuhan menggenapkan penebusan-Nya yang penuh, dalam enam hari, dan
kemudian Dia beristirahat pada hari ketujuh, hari Sabat. Meskipun Tuhan dapat
beristirahat pada hari Sabat, murid-murid tidak memiliki perhentian sampai pada
hari kebangkitan dan Pentakosta, dimana mereka menerima Roh yang almuhit.
Sumber: Pelajaran-Hayat Markus, Buku 3, Berita 47
No comments:
Post a Comment