Pembacaan
Alkitab: Luk. 3:7-17
Doa
baca: “Yohanes menjawab dan berkata kepada semua orang itu, ‘Aku membaptis
kamu dengan air, tetapi Ia yang lebih berkuasa daripada aku akan datang dan
membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak. Ia akan membaptis kamu dengan Roh
Kudus dan dengan api.’” (Luk. 3:16)
Ministri Hayat Hamba-Penyelamat
Injil Lukas menekankan moralitas, maksudnya adalah
untuk menyajikan Manusia-Penyelamat dalam standar moralitas yang tertinggi.
Dalam Lukas 3:15, orang-orang hendak mengetahui apakah Yohanes adalah Kristus,
Mesias. Meskipun Yohanes memberitakan baptisan tobat, sasaran ministrinya
adalah Persona yang ajaib, Yesus Kristus, Putra Allah. Dia tidak menjadikan
dirinya pusat dari ministrinya, seperti sebuah magnet yang menarik orang lain
kepada dirinya sendiri. Ia sadar bahwa ia hanyalah seorang utusan yang diutus oleh
Yehova semesta alam untuk membawa orang-orang kepada Yesus Kristus dan
meninggikan Dia sebagai sasaran ministrinya.
Dalam 3:16, Yohanes mengatakan bahwa ia membaptis
dengan air, tetapi Dia yang akan datang, Manusia-Penyelamat itu, akan membaptis
orangorang dalam Roh Kudus dan api. Air menandakan kematian dan penguburan
untuk mengakhiri orangorang yang bertobat, juga dosa-dosa mereka, dunia, dan
kehidupan serta sejarah mereka yang lampau, dan memisahkan mereka dari dunia
yang meninggalkan Allah dan kebobrokannya; Roh Kudus adalah Roh hayat dan
kebangkitan untuk menunaskan orang-orang yang telah diakhiri. Jadi dibaptis
dalam Roh Kudus berarti dibaptis ke dalam Kristus (Gal. 3:27), ke dalam Allah
Tritunggal (Mat. 28:19), bahkan ke dalam Tubuh Kristus (1 Kor. 12:13), yakni
disatukan dengan Kristus dalam satu Roh (1 Kor. 6:17). Yang pertama adalah
tanda ministri pertobatan oleh Yohanes; yang kemudian, adalah tanda dari
ministri hayat ManusiaPenyelamat. Melalui pembaptisan, kaum beriman dalam
Kristus dilahirkan kembali ke dalam Kerajaan Allah, ke dalam alam hayat ilahi
dan pemerintahan ilahi, sehingga mereka dapat hidup dengan hayat kekal Allah di
dalam kerajaan kekal-Nya.
Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 1, Berita 7
No comments:
Post a Comment