Hitstat

25 March 2019

Lukas - Minggu 7 Senin


Pembacaan Alkitab: Luk. 4:14-21
Doa baca: “Untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orangorang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang.” (Luk. 4:19)


Tahun Rahmat


Tuhan Yesus memulai ministri-Nya dengan mengumumkan yobel anugerah. Ini adalah zaman Perjanjian Baru yang dilambangkan oleh tahun Yobel (Im. 25:8-17). Tahun Yobel adalah tahun kelima puluh, kesimpulan dari setengah abad, yang juga disebut tahun rahmat. Tahun rahmat menandakan tahun Tuhan menerima orang-orang.

Sebagai tahun yang kelima puluh, tahun yobel adalah kesimpulan dari seluruh kehidupan kita yang telah jatuh. Dalam kehidupan kita yang jatuh, kita kehilangan hak kesulungan, menjual diri ke dalam perbudakan, kehilangan kebebasan. Orang yang tidak kehilangan segalanya tidak akan mengharapkan tahun yobel. Ketika tahun yobel tiba, orang yang kehilangan segalanya akan bersukacita karena dibebaskan dan dapat memulihkan haknya atas negeri itu. Setiap orang Israel diundikan satu bagian dari negeri yang baik. Orang yang kehilangan hak atas negeri itu adalah kehilangan hak untuk menikmati Kristus. Setiap manusia yang telah jatuh kehilangan hak untuk menikmati Allah sebagai hayat dan menikmati Kristus sebagai negeri yang baik. Tetapi tahun yobel menunjukkan bahwa kita dapat dibebaskan dari belenggu dan kita dapat memulihkan hak untuk menikmati Kristus sebagai bagian kita. Pada permulaan ministri-Nya, Dia mengumumkan yobel, tahun rahmat Tuhan. Ini menunjukkan bahwa seluruh zaman Perjanjian Baru sebenarnya adalah satu tahun, yaitu tahun yobel, tahun bagi Yehova untuk menerima manusia yang telah jatuh.

Pengumuman yobel adalah Injil yang sesungguhnya, Injil yang limpah dan sempurna. Yobel adalah suatu pengumuman pembebasan dari perbudakan dan pemulihan hak kesulungan rohani kita. Dalam tahun yobel kita, hak kesulungan kita telah dipulihkan dalam yobel Perjanjian Baru, kita juga telah dibebaskan dari belenggu, kembali kepada kemerdekaan kemuliaan anak-anak Allah dan dipulihkan kepada keadaan kita yang semula.


Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 1, Berita 12

No comments: