Hitstat

09 March 2019

Lukas - Minggu 4 Sabtu


Pembacaan Alkitab: Luk. 3:15-22
Doa baca:Dan turunlah Roh Kudus dalam rupa burung merpati ke atas-Nya. Dan terdengarlah suara dari langit, 'Engkaulah Anak-Ku yang terkasih, kepada-Mulah Aku berkenan.'” (Luk. 3:22)


Baptisan Tuhan


Dalam Lukas 3:16-17 ada tiga jenis baptisan: baptisan dalam air, baptisan dalam Roh Kudus, dan baptisan dalam api. Baptisan dalam air adalah untuk pertobatan, baptisan dalam Roh Kudus adalah untuk hayat, dan baptisan dalam api adalah untuk kebinasaan. Baptisan Yohanes hanya untuk pertobatan, untuk mengantar orang-orang kepada iman dalam Tuhan. Baptisan Tuhan adalah untuk hayat kekal dalam Roh Kudus dan untuk kebinasaan yang kekal dalam api.

Tuhan Yesus dibaptis bukan hanya untuk memenuhi kebenaran menurut ketentuan Allah (Mat. 3:16), tetapi juga membiarkan diri-Nya sendiri diletakkan dalam kematian dan kebangkitan, agar Dia dapat melayani bukan secara alamiah, melainkan dalam kebangkitan. Dengan dibaptis, Dia mampu hidup dan melayani dalam kebangkitan, sekalipun Dia belum benar-benar mengalami mati dan bangkit, yang dialami-Nya tiga setengah tahun kemudian. Perihal Tuhan dibaptis untuk memenuhi kebenaran Allah dan diletakkan ke dalam kematian dan kebangkitan membawakan tiga hal kepada-Nya: langit terbuka, Roh Allah turun, dan Bapa berbicara. Lukas 3:22 mengatakan bahwa Roh Kudus turun dalam rupa seekor burung merpati. Merpati itu lembut, dan matanya hanya dapat melihat satu sasaran pada satu saat. Dengan turunnya Roh Allah ke atas-Nya seperti burung merpati, maka Tuhan Yesus melayani dalam kelembutan dan ketulusan, hanya tertuju kepada kehendak Allah. Selain itu, dalam 3:22 ada suara dari langit berkata, “Engkaulah Anak-Ku yang terkasih, kepada-Mulah Aku berkenan.” Turunnya Roh Kudus adalah pengurapan Kristus, sedangkan pembicaraan Bapa adalah kesaksian bagi Dia sebagai Anak yang terkasih. Ini adalah gambaran Trinitas Ilahi: Anak bangkit keluar dari air, Roh turun ke atas Anak, dan Bapa berbicara mengenai Anak. Hal ini adalah untuk merampungkan ekonomi Allah.


Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 1, Berita 7

No comments: