Hitstat

16 March 2019

Lukas - Minggu 5 Sabtu


Pembacaan Alkitab: Luk. 4:1-13
Doa baca: “Sesudah Iblis mengakhiri semua pencobaan itu, ia mundur dari hadapan-Nya dan menunggu saat yang baik.” (Luk. 4:13)


Hanya Menyembah Allah dan Menolak Memamerkan Diri-Nya


Dalam Lukas 4:5-7 Iblis memberi tahu Tuhan Yesus bahwa semua kerajaan di bumi telah diserahkan kepadanya. Ini menunjukkan bahwa ketika Allah mengurapi penghulu malaikat untuk menjadi kepala zaman sebelum Adam (Yeh. 28:13- 14), kekuasaan dan kemuliaan kerajaan di bumi pasti telah diberikan kepadanya. Setelah ia memberontak melawan Allah, ia dihakimi oleh Allah tetapi pelaksanaan penghakiman Allah atas dirinya baru tergenap pada akhir Kerajaan Seribu Tahun (Why 20). Sebelum waktu itu, ia masih memiliki kuasa atas kerajaan-kerajaan di bumi. Ia mencobai Tuhan Yesus dengan menawarkan kuasa dan kemuliaannya ini kepada-Nya. Dalam Lukas 4:8 terdapat jawaban Tuhan atas pencobaan Iblis: “Ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!” Manusia-Penyelamat mengalahkan Iblis dengan berdiri pada kedudukan manusia untuk menyembah dan melayani Allah saja. Menyembah sesuatu selain Allah demi keuntungan, selalu merupakan cobaan Iblis untuk mendapatkan penyembahan manusia.

Dalam Lukas 4:9-11 terdapat pencobaan Iblis yang ketiga terhadap Manusia-Penyelamat. Pencobaan ini berhubungan dengan agama. Iblis mencobai Manusia-Penyelamat agar memamerkan dari puncak Bait Allah bahwa Dia adalah Putra Allah. Tetapi Tuhan Yesus tidak perlu melakukan hal itu. Itu adalah pencobaan untuk memperlihatkan bahwa sebagai Putra Allah Dia mampu bertindak dengan ajaib. Pemikiran tentang melakukan sesuatu dengan ajaib di dalam agama adalah pencobaan dari Iblis.

Manusia-Penyelamat hidup dalam standar moralitas yang tertinggi, Dia tidak dapat digoda atau digerakkan oleh apa pun. Hanya kehidupan dalam standar moralitas yang tertinggi, yakni suatu kehidupan di mana atribut ilahi diekspresikan di dalam kebajikan insani, yang dapat menahan pencobaan yang demikian.


Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 1, Berita 9

No comments: