Hitstat

22 July 2006

Kejadian Volume 4 - Minggu 2 Sabtu

Makna Baptisan
Kejadian 7:23
“Demikianlah dihapuskan Allah segala yang ada, segala yang di muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang melata dan burung-burung di udara, sehingga semuanya itu dihapuskan dari atas bumi; hanya Nuh yang tinggal hidup dan semua yang bersama-sama dengan dia dalam bahtera itu.”

Makna pertama dari baptisan adalah mati bersama Kristus (Rm. 6:3-4). Kematian Tuhan Yesus adalah kabar sukacita karena kematian-Nya telah merangkum kita, karenanya kita pun telah mati. Orang yang sudah mati harus dikuburkan. Bila kita telah mati di dalam Kristus, maka perkara pertama yang wajib kita lakukan ialah membiarkan diri dikubur, dibaptiskan ke dalam air baptisan.
Makna kedua dari baptisan adalah bangkit dari kematian (Kol. 2:12). Ketika Tuhan mati tersalib, kita pun telah mati. Karena yakin diri kita telah mati, kita lalu mohon orang mengubur kita ke dalam air. Dan karena Tuhan Yesus telah bangkit, juga menaruh kuasa kebangkitan-Nya ke dalam kita, maka kita beroleh kelahiran kembali karena kuasa tersebut. Kuat kuasa kebangkitan itu bekerja di dalam kita dan membangkitkan kita; karena itu, kita dapat bangun/keluar dari dalam air. Kita kini menjadi seorang yang bangkit, tidak lagi seperti kita yang dahulu.
Makna baptisan yang terakhir adalah berada di dalam Kristus. Allah telah menaruh kita ke dalam Kristus, itulah yang tertulis dalam 1 Korintus 1:30, “Tetapi oleh Dia (Allah) kami berada di dalam Kristus Yesus.” Allah telah menyatukan kita di dalam Kristus; jika Kristus telah mati, kita juga telah mati. Jika Kristus telah bangkit, kita juga telah bangkit.
Bagi orang yang sudah percaya namun belum dibaptis, ia perlu menyadari bahwa ia telah mati bersama Kristus, karena itu ia harus memberi diri dibaptis, dikubur ke dalam air. Sedangkan bagi kita yang sudah dibaptis, karena menyadari bahwa kita telah bangkit bersama Kristus, maka sejak hari ini kita wajib melayani Allah.

Hasil Baptisan
Kis. 2:38; 22:16; 1 Ptr. 3:20; Mrk. 16:16

Hasil baptisan yang pertama adalah pengampunan dosa-dosa. Pada hari Pentakosta, para rasul berseru kepada orang-orang Yahudi, “Hendaklah kamu masing-masing dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu (dosa-dosamu, TL.), maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus” (Kis. 2:38). Kita wajib memberi diri kita dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosa-dosa kita. Perkataan rasul tadi berfokus pada keharusan dibaptis, bukan percaya. Perkara ini sungguh ajaib.
Kedua, baptisan berfungsi untuk menyucikan dosa-dosa kita. Ketika Ananias mendatangi Saulus pada waktu ia baru bertobat, Ananias berkata, “Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan dosa-dosamu disucikan” (Kis. 22:16). Dulu Saulus (kemudian disebut Paulus) adalah salah seorang yang ada di dalam dunia, sekarang ia telah percaya dan nampak Tuhan Yesus, karenanya ia wajib bangun dan memberi dirinya dibaptis. Dengan dibaptis, dosa-dosanya telah disucikan. Begitu hubungannya dengan dunia terputus, dosa-dosanya pun lenyaplah. Jika kita menjadi orang Kristen tetapi belum menerima baptisan, dunia ini tetap mengakui kita sebagai anggota kelompoknya. Tetapi, begitu kita turun ke dalam air baptisan, mereka baru melihat dan mengetahui bahwa kita sungguh-sungguh telah percaya Tuhan Yesus. Bahkan begitu kita dibaptis, kita sudah meninggalkan dunia. Air baptisan inilah yang memutuskan hubungan kita dengan dunia.
Ketiga, baptisan membuat kita diselamatkan melalui air. Tertulis dalam 1 Petrus 3:20 — “Pada waktu Nuh...delapan orang yang diselamatkan oleh air bah itu.” Perkataan ini juga memperlihatkan kepada kita, bahwa kita telah diselamatkan oleh baptisan. Firman Tuhan, “Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan” (Mrk. 16:16). Di sini kita nampak bahwa orang yang tidak melalui air, tidak dapat terbilang beroleh selamat, sebab orang yang tidak dapat melalui air semuanya tewas tergenang air. Setiap orang yang hidup di zaman Nuh telah menerima baptisan, namun hanya delapan orang yang keluar. Dengan kata lain, bagi mereka air itu adalah air maut, namun bagi kita adalah air keselamatan.
Penjelasan di atas tadi dengan jelas memperlihatkan kepada kita apa hasil baptisan itu bagi kita. Begitu kita dibaptis, kita sudah terlepas dari dunia. Baptisan adalah perkara pertama yang wajib dilakukan oleh setiap orang yang baru percaya. Kita harus menyadari bagaimana kedudukan dunia di hadapan Allah. Diselamatkan berarti kita memutuskan hubungan dan kedudukan kita yang dahulu itu. Kita wajib menanggalkan dunia ini sampai sebersih-bersihnya.

Penerapan:
Terhadap suatu perkara, kita bukan hanya mengatakan, “Kita adalah orang yang percaya Yesus, karena itu kita tak pantas melakukan hal ini”; tetapi juga mengatakan, “Kita adalah orang yang telah dibaptis, sebab itu kita tidak pantas berbuat demikian”. Sejak hari kita dibaptiskan, hubungan kita dengan dunia telah putus.

Pokok Doa:
Tuhan Yesus, aku bersyukur atas jalan keselamatan yang Engkau berikan. Melalui percaya dan dibaptis aku diselamatkan di hadapan Allah dan juga diselamatkan dari dunia. Kini aku bukan milik dunia lagi, tetapi milik-Mu dan berada di dalam-Mu.

No comments: