Hitstat

17 July 2006

Kejadian Volume 4 - Minggu 2 Senin

Ukuran Bahtera
Kejadian 6:15
“Beginilah engkau harus membuat bahtera itu: tiga ratus hasta panjangnya, lima puluh hasta lebarnya dan tiga puluh hasta tingginya.”

Panjang bahtera 300 hasta, lebar 50 hasta dan tinggi 30 hasta (Kej. 6:15). Bahtera itu bertingkat tiga (Kej. 6:16). Karena tinggi keseluruhannya 30 hasta, maka setiap tingkat tentu 10 hasta tingginya. Ukuran-ukuran ini sangat bermakna. Mengapa bahtera itu bukan 800 hasta panjangnya, 70 hasta lebarnya, dan 20 atau 40 hasta tingginya? Mengapa justru panjang 300 hasta, lebar 50 hasta, dan tinggi 30 hasta? Karena angka-angka dasar dalam pembangunan Allah ialah tiga dan lima.
Apakah makna bilangan tiga dan lima? Dalam Alkitab, angka tiga menyatakan Allah Tritunggal — Allah Bapa, Allah Putra, dan Allah Roh Kudus (Mat. 28:19). Inilah rahasia Allah Tritunggal. Kita sungguh mempunyai Bapa, Putra, dan juga Roh. Tetapi Putra disebut Bapa, dan Putra itulah Roh. Ketiganya tetap adalah satu Allah. Sifat Allah yang Tritunggal adalah untuk menyalurkan diri-Nya ke dalam kita.
Makanan kalau tidak melalui proses pemasakan dan pengolahan, tidak dapat masuk ke dalam kita. Bila makanan tidak dimasak, paling sedikit juga harus dikunyah, ditelan, dicerna, dan diserap. Kalau tidak ada proses ini, tidak ada yang dapat masuk ke dalam kita. Allah Tritunggal ialah Allah yang menyalurkan diri-Nya ke dalam kita. Matius 28:19 mengatakan, “Baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak (Putra) dan Roh Kudus.” Untuk tujuan apakah kita membaptis orang dalam Bapa, Putra, dan Roh Kudus? Yaitu supaya membuat mereka masuk ke dalam Allah dan juga membuat Allah masuk ke dalam mereka. Allah Tritunggal, bukan suatu teori atau ajaran teologi, melainkan penyaluran Allah.

Perbauran Allah dan Manusia = Pembangunan
Kel. 25:10; 2 Kor. 13:13; Mat. 25; Why. 4:6; Mat. 13:23; Dan. 1:12, 20

Kitab Keluaran 25:10 memberi tahu kita sebuah bahtera yang lain, yakni tabut perjanjian Allah. (Dalam bahasa Inggris istilah “bahtera” dan “tabut” adalah sama yaitu “ark”). Bahtera yang pertama memiliki dua angka, yaitu tiga dan lima. Namun ukuran tabut kesaksian (Tabut Perjanjian Allah disebut juga tabut kesaksian Allah) ialah panjang 2,5 hasta, lebar 1,5 hasta, dan tinggi 1,5 hasta. Jika kita membandingkan kedua bahtera ini, kita takan mengetahui bahwa ukuran bahtera pertama ialah angka penuh, ukuran bahtera kedua ialah angka setengah.
Angka “tiga” ini menyatakan Allah dalam penyaluran diri-Nya sendiri ke dalam manusia. Ketika Alkitab mengatakan Allah dan manusia berbaur, Allah masuk ke dalam manusia, selalu menggunakan “Tritunggal” ini. Misalnya 2 Korintus 13:13, “Kasih karunia (Anugerah) Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian.” Ini bukan teori tentang tiga Allah, melainkan Allah Tritunggal di dalam proses penyaluran-Nya, menggarapkan diri-Nya sendiri masuk ke dalam kita dan membawa kita masuk ke dalam segala kelimpahan-Nya.
Lalu angka “lima” menyatakan apa? Mudah sekali dimengerti. Sepuluh hukum Taurat ditulis pada dua buah loh batu, setiap loh batu terdapat lima hukum. Dalam Matius 25, ada sepuluh anak dara dibagi dua kelompok, tiap kelompok ada lima. Kita mempunyai sepuluh jari tangan dan sepuluh jari kaki, yang masing-masing dikelompokkan lima. Lima jari dari setiap tangan adalah terdiri dari empat tambah satu. Satu ibu jari, mewakili Allah yang esa sebagai pencipta. Empat jari merupakan angka ciptaan Allah, seperti empat makhluk hidup (Why. 4:6). Maka empat tambah satu berarti manusia yang diciptakan ditambah dengan Allah. Pemikiran yang dinyatakan oleh angka tiga maupun angka lima di sini ialah perbauran antara Allah dan manusia. Apakah pembangunan Allah? Pembangunan Allah ialah Allah membangun diri-Nya sendiri ke dalam kita (manusia) dan membangun kita ke dalam-Nya, supaya Dia bersatu dengan kita dan kita bersatu dengan Dia.
Mengapa panjang bahtera 300 hasta, lebar 50 hasta, dan tinggi 30 hasta? Jelaslah, angka 300 ialah tiga dikalikan 100, 50 ialah lima dikalikan sepuluh, 30 ialah tiga dikalikan sepuluh. Angka 100 menyatakan kelimpahan kepenuhan. Tuhan Yesus mengatakan yang paling banyak berbuah adalah 100 kali lipat (Mat. 13:23). Angka “sepuluh” berarti sempurna (Dan. 1:12, 20). Karena itu kita dapat mengatakan bahwa bahtera adalah perbauran Allah Tritunggal dan manusia dalam kepenuhan dan kesempurnaan.

Penerapan:
Sebagaimana Allah ingin menyalurkan diri-Nya ke dalam manusia, demikian pula Iblis. Bila Allah menyalurkan diri-Nya ke dalam kita melalui firman kudus-Nya, Iblis menggunakan arus dunia ini sebagai sarananya. Kini persoalannya tergantung pada kepada siapa kita membuka diri, bagi Allah atau bagi Iblis. Demi pembangunan Allah, marilah kita membuka diri hanya bagi Allah dan kebenaran firman-Nya.

Pokok Doa:
Tuhan Yesus, waktu yang Engkau berikan adalah kesempatan bagiku untuk lebih membuka diri bagi firman kudus-Mu. Ampunilah aku yang sering salah menggunakan waktu, sehingga dunia ini yang menduduki hatiku. Tuhan, saat ini tambahkanlah kadar-Mu di dalamku. Penuhilah aku dengan Roh-Mu.

No comments: