Hitstat

13 September 2006

Kejadian Volume 6 - Minggu 2 Rabu

Disunat berarti Mengenakan Manusia Baru
Kejadian 17:10
“Inilah perjanjian-Ku, yang harus kamu pegang, perjanjian antara Aku dan kamu serta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki di antara kamu harus disunat.”

Roma 2:28-29 mengatakan, “Dan yang disebut sunat, bukanlah sunat yang dilakukan secara lahiriah, . . . dan sunat ialah sunat di dalam hati, secara rohani, bukan secara harfiah.” Sunat bukanlah perkara lahiriah; melainkan perkara batiniah (Flp. 3:3). Kolose 2:11 mengatakan tentang “sunat Kristus”. Sunat yang sesungguhnya adalah di dalam Kristus. Sunat Kristus mengakhiri manusia lama kita dan menjadikan kita ciptaan baru di dalam Kristus. Galatia 6:15 berkata, “Di dalam Kristus, bersunat atau tidak bersunat tidak ada artinya, tetapi menjadi ciptaan baru, itulah yang ada artinya” (TL.).
Kolose 3:9-10 memberi tahu kita bahwa kita harus menanggalkan manusia lama kita dan mengenakan manusia baru yang terus menerus diperbarui. Pembaruan ini terjadi terutama di dalam pikiran kita melalui bertambahnya unsur-unsur Kristus yang terkandung di dalam firman kudus-Nya ke dalam kita. Misalnya, dalam hal berpakaian. Banyak orang yang telah diselamatkan yang sama dengan orang dunia dalam pemikiran mereka mengenai mode. Tetapi jika kita banyak menikmati firman Tuhan, dengan sendirinya pikiran kita mengenai cara berpakaian akan berubah. Contoh lainnya adalah dalam hal penggunaan uang kita. Sudahkah cara kita menggunakan uang kita diubah? Setelah kita diselamatkan, mungkin kita menggunakan uang kita mirip seperti orang dunia. Kalau demikian, berarti pikiran kita belum mengalami pembaruan. Betapa kita memerlukan pembaruan pikiran terhadap hampir segala hal. Realitas dari manusia baru adalah kita hidup dengan pikiran yang diperbarui.

Memperhidupkan Kristus sebagai Hayat Kita
Gal. 2:19b-20; 1 Kor. 15:10; Kol. 3:4

Galatia 2:19b dan 20 mengungkapkan, “Aku telah di salibkan dengan Kristus; namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus hidup di dalam aku.” Sunat Kristus menggenapkan satu perkara — mengubah “aku” menjadi Kristus. Akhirnya, “Bukan aku, melainkan Kristus” menjadilah “Bukan aku, melainkan anugerah Allah” (1 Kor. 15:10). Rasul Paulus berkata ia lebih berjerih payah daripada rasul-rasul lainnya; namun tetaplah bukan dia, melainkan anugerah Allah. Anugerah adalah Allah mendatangi kita sebagai suplai dan segala sesuatu kita. Hidup Kristiani adalah Dia yang hidup di dalam kita, bukan kita yang hidup. Inilah ciri khas orang Kristen. Seharusnya tidak ada satu orang Kristen pun yang hidup bersandar dirinya sendiri, dan tidak ada seorang Kristen pun yang tidak memiliki Kristus yang hidup di dalamnya. Yang kita perlukan hanyalah menghentikan tindakan kita, menghentikan aktivitas kita sendiri, dan membiarkan Dia yang hidup melalui kita.
Banyak orang yang sudah mendengar atau membaca Galatia 2:20, tetapi mungkin sangat sedikit yang mempraktekkannya. Kita mungkin sudah mendengar: “Bukan aku lagi, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Sejak hari ini aku telah mati, dan telah dikubur.” Tetapi ketika kita masuk ke dalam kesibukan kita sehari-hari, sama sekali tidak ada Tuhan Yesus bersama kita. Seharian kita sibuk ini dan itu, sehingga Tuhan Yesus hilang di dalam kesibukan kita. Kelihatannya kita adalah orang Kristen yang bergairah. Tetapi sesungguhnya kita bahkan kehilangan Tuhan Yesus dalam kesibukan kita. Setelah sejangka waktu, kita pun segera sadar, bahwa Tuhan Yesus sudah tidak ada di dekat kita. Tanpa sengaja, Tuhan Yesus telah kita singkirkan.
Kita adalah orang yang telah diselamatkan. Hari ini Tuhan ada di dalam kita, dan menjadi satu dengan kita. Kita tidak bisa memisahkan diri dari-Nya. Di dalam kita, Dia adalah hayat kita (Kol. 3:4). Dia tidak menghendaki kita hidup demi diri kita lagi. Dalam hidup kita sehari-hari, baik dalam perkara kecil, maupun dalam perkara besar, hendaklah kita bekerja sama dengan Tuhan Yesus, dan membiarkan Dia tampil. Hari ini Tuhan justru membutuhkan sekelompok orang yang demikian di permukaan bumi ini. Seluruh maksud Tuhan tidak lain, ialah agar kita memberikan kesempatan yang mutlak kepada-Nya untuk hidup di dalam kita. Yang Tuhan kehendaki adalah kita sepenuhnya menghentikan kegiatan kita sendiri, kemudian menjadikan-Nya sebagai hayat kita, hidup demi Dia, hidup bersama Dia. Banyak orang Kristen ingin meneladani Tuhan secara luaran, tetapi ini tidak akan berhasil. Kekuatan daging kita tidak mungkin bisa meneladani Tuhan Yesus. Yang kita perlukan adalah Dia menjadi hayat kita sehingga kita dapat memperhidupkan Dia.

Penerapan:
Karena melihat tebalnya sejilid Alkitab, banyak anak-anak Allah yang enggan membacanya. Ini adalah suatu kerugian. Kalau kita mengasihi Tuhan, Alkitab pasti tidak terlalu tebal untuk kita baca. Setiap firman yang kita baca akan memperbarui pikiran kita dan pada akhirnya akan memperbarui seluruh diri kita. Sebelum terlambat, mulailah membaca Alkitab hari ini.

Pokok Doa:
Ya Tuhan Yesus, walau aku tahu bahwa Engkau ada di dalamku, namun aku tidak membiarkan Engkau memimpin aku. Dalam banyak hal aku masih mirip dengan orang dunia. Tuhan, perbaruilah pikiranku demi firman-Mu yang hidup.

No comments: