Hitstat

25 September 2006

Kejadian Volume 6 - Minggu 4 Senin

Terbius oleh Kenikmatan Dunia
Kejadian 19:20
“Sungguhlah kota yang di sana itu cukup dekat kiranya untuk lari ke sana; kota itu kecil; izinkanlah kiranya aku lari ke sana. Bukankah kota itu kecil? Jika demikian, nyawaku akan terpelihara.”

Setelah Lot diselamatkan dari kemusnahan Sodom, ia tetap mempunyai kesenangan diri sendiri (Kej. 19:20-23). Ia memohon kepada kedua malaikat yang menyelamatkannya untuk membolehkan dia pergi ke Zoar, sebuah kota kecil di dekat Sodom. Allah itu penuh belas kasihan dan kedua malaikat itu mengabulkan permintaan Lot. Karena Lot tidak berani tinggal lama di Zoar, ia memutuskan untuk pergi ke pegunungan dan akhirnya Lot tinggal di dalam sebuah gua (Kej. 19:30). Di dalam gua, Lot mabuk karena minum anggur (Kej. 19:32-35). Aneh sekali, orang-orang yang melarikan diri ini mempunyai arak anggur di dalam gua. Mereka begitu kecanduan anggur. Mereka memang tidak sempat membawa harta mereka keluar dari Sodom, tetapi mereka tidak lupa membawa anggur ketika bergegas melarikan diri dari Sodom. Arak anggur itu telah membius mereka.
Ketika mereka berada di dalam gua, putri-putri Lot tidak ada persekutuan yang wajar dengan ayahnya. Mereka tidak bersekutu di dalam roh atau berdoa kepada Tuhan. Seorang pemimpin yang tepat harus sadar dan tegas. Tetapi Lot bukanlah seorang yang sadar; ia malahan minum sampai tidak dapat menguasai dirinya sendiri. Setelah Lot mabuk, ia tertidur lelap. Ini adalah peringatan yang serius. Terhadap kesaksian Allah, kita jangan tertidur dan terlena. Lot telah terbius sehingga ia kehilangan perasaan hayatnya (19:33b, 35b). Kenikmatan duniawi hari ini dapat diumpamakan seperti anggur manis yang memabukkan. Rasul Paulus mengingatkan agar kita jangan “mabuk oleh anggur” melainkan dipenuhi dengan Roh (Ef. 5:18). Inilah satu-satunya jalan bagi kita untuk tetap sadar dan berjaga-jaga di jaman yang gelap hari ini.

Hasil dari Suatu Perbuatan Sumbang
Kej. 19:31-35, 38; Bil. 25:1-5; 31:16; Ul. 23:3-6; Mat. 1:1, 5

Anak-anak perempuan Lot yang telah “terbius” tidak segan menggunakan cara apa saja untuk memperoleh keturunan (Kej. 19:31-35). Mereka hanya mempedulikan tujuan tanpa mempedulikan caranya. Perbuatan mereka bertentangan dengan kehendak Allah. Walaupun kita mungkin memiliki tujuan yang baik dalam suatu pelayanan, tetapi semua aktifitas rohani kita haruslah untuk melaksanakan kehendak Allah. Kapankala pada lubuk roh kita tidak yakin apa yang kita perbuat adalah kehendak Allah, maka janganlah melakukannya.
Anak perempuan Lot melahirkan keturunan dari perbuatan sumbang. Nama kedua putra mereka yang pertama adalah Moab, artinya “dari ayah” dan yang kedua adalah Ben Ami, artinya “anak sanak-keluargaku” (Kej. 19:37-38). Keturunan yang dihasilkan oleh perbuatan sumbang melalui perzinaan ini menyebabkan kerusakan yang besar terhadap umat Allah (Bil. 25:1-5). Bileam pernah menganjuri orang-orang Moab untuk menyesatkan orang-orang Israel kepada penyembahan berhala dan kelakuan perzinaan (Bil. 31:16). Allah menghukum bangsa Israel dengan sangat berat atas penyembahan berhala dan perzinaan mereka bersama orang-orang Moab (Bil. 25:4). Segala sesuatu yang berkenaan dengan orang Moab dan orang Amon ada di bawah kutukan Allah (Ul. 23:3-6).
Walaupun orang-orang Moab ditolak oleh Allah, namun atas Rut kita nampak belas-kasih Allah yang dalam dan tidak terukur. Karena Rut mencari Allah dengan mutlak, ia tidak saja masuk ke dalam jemaah kudus umat Allah, iapun termasuk dalam silsilah Tuhan Yesus Kristus, menjadi moyang Tuhan Yesus dan memiliki bagian dalam inkarnasi-Nya (Mat 1:1, 5). Belas kasihan Allah menunggu kita mencari Dia dan umat-Nya. Dalam pandangan Allah, masalah kedudukan itu sangat penting. Walaupun asalnya kita adalah orang yang layak dimurkai karena dosa, tetapi asalkan kedudukan kita benar, asalkan kita mau mencari Allah dan bersatu dengan umat-Nya, Allah masih bisa membelaskasihani kita. Lot, seorang umat Allah, bersama dengan keluarganya telah meninggalkan saksi Allah dan kesaksian-Nya. Hasilnya hidupnya melahirkan bangsa Moab dan bangsa Amon. Hal ini berkebalikan dengan Rut, seorang janda Moab yang mencari Allah, datang kepada umat Allah dan kesaksian Allah. Hasilnya hidupnya melahirkan Kristus. Bahkan seorang keturunan Moab, orang yang dilahirkan dari perbuatan sumbang, melalui penebusan bisa mengambil bagian dalam inkarnasi Kristus. Belas kasihan Allah yang alangkah ajaib, selalu tersedia bagi orang yang mencari-Nya!

Penerapan:
Orang yang bijak adalah orang yang tahu bagaimana menggunakan waktunya dengan baik. Sebagai umat Allah, kita harus menebus waktu yang ada untuk dipenuhi oleh Roh, yaitu dengan berjaga-jaga di dalam doa. Kalau tidak, bukan hanya waktu kita yang terbuang percuma, bahkan kita akan terbius oleh dunia ini. Karena itu, marilah kita menetapkan waktu-waktu tertentu untuk berdoa secara pribadi.

Pokok Doa:
Tuhan Yesus, selamatkanlah aku dari dunia yang jahat hari ini. Aku mau mempersembahkan waktuku di pagi hari untuk bersekutu dengan-Mu. Ajarlah aku untuk memiliki roh yang senantiasa berdoa kepada-Mu.

No comments: