Hitstat

22 May 2007

Dicobai untuk Melepaskan Kedudukan Insani-Nya
Matius 4:4
Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."

Pada saat Yesus dibaptiskan, Bapa dari surga mendeklarasikan, "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi" (Mat. 3:17). Suara dari surga ini menegaskan bahwa Manusia dari Nazaret ini adalah Putra terkasih Allah Bapa. Segera setelah deklarasi ini, Roh Kudus membawa Yesus ke padang gurun untuk diuji dan melihat apakah Dia lebih memperhatikan kehidupan jasmani-Nya ataukah kehidupan rohani-Nya. Kemudian, berdasarkan deklarasi Allah Bapa, si pencoba datang untuk mencobai manusia ini dengan berkata, "Jika engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti" (Mat. 4:3). Walau Yesus adalah Anak Allah, tetapi Ia berdiri pada kedudukan sebagai manusia. Untuk merampungkan ministri-Nya bagi Kerajaan Surga, Dia harus mengalahkan Iblis, dan hal ini harus dilakukan-Nya sebagai manusia. Mengetahui hal ini, Iblis mencobai Dia supaya meninggalkan kedudukan-Nya sebagai manusia dan mempertahankan kedudukan sebagai Anak Allah.
Mengetahui bahwa Allah ingin menghancurkan dia dalam kedudukan sebagai manusia, maka Iblis mencobai Yesus agar mengukuhkan diri sebagai Putra Allah, melepaskan kedudukan keinsanian-Nya. Jika Dia mempertahankan kedudukan-Nya sebagai Anak Allah di hadapan musuh, Dia akan kehilangan kedudukan untuk mengalahkan musuh. Namun Raja yang baru diurapi itu justru memegang teguh kedudukannya sebagai seorang manusia. Ia berkata, "Ada tertulis: Manusia..." Hal ini mengalahkan muslihat licik Satan!
Dalam prinsip yang sama, Iblispun sering mencobai kita untuk meninggalkan kedudukan sebagai orang Kristen sehingga kita kehilangan kesaksian yang baik. Banyak orang Kristen rela melepaskan kedudukan mereka sebagai anak-anak Allah demi uang, karir, popularitas, atau demi suatu ikatan perkawinan. Akibatnya, iman mereka kandas dan lenyaplah kesaksian mereka.

Mat. 3:17; 4:3; 8:29; Ul. 8:3; 1 Yoh. 4:3; Yoh. 20:31

Raja yang baru diurapi menghadapi pencobaan musuh bukan hanya dengan perkataan-Nya sendiri, tetapi dengan firman Alkitab, yang dikutip dari Ulangan 8:3. Perkataan ini menunjukkan bahwa Tuhan Yesus mengambil firman Allah dalam Alkitab sebagai makanan-Nya dan Dia hidup berdasarkan firman itu. Perkiraan Iblis bahwa Tuhan Yesus tidak makan selama hari-hari di padang gurun itu mutlak salah. Sementara Yesus berpuasa terhadap makanan lahiriah, Dia ternyata makan makanan rohani.
Kebanyakan istri dari para pelayan Tuhan tidak tahan akan ujian dalam hal penghidupan. Biasanya para istri sangat memperhatikan jaminan hidup. Mungkin beberapa dari mereka ingin makanan yang lezat, gaun yang indah, atau rumah yang besar. Dengan kata lain, mereka damba akan penghidupan yang lebih baik. Hal ini seringkali menjadi suatu problema bagi para suami yang melayani Tuhan. Kendati para suami ini berminat mengikuti jalan Tuhan, tetapi istri mereka mungkin enggan mengikutinya sebab tidak ada jaminan yang pasti. Para istri mungkin bertanya, "Bagaimana dengan masa depan kita? Bagaimana dengan makanan, baju, dan rumah kita? Bagaimana dengan biaya sekolah anak-anak?" Walau para suami mungkin tidak bisa menjawabnya, namun inilah ujian yang sering harus mereka hadapi tatkala mereka memutuskan untuk menempuh jalan Tuhan, jalan Kerajaan Surga.
Seorang hamba Tuhan dari daratan Cina pernah bersaksi, "Empat puluh lima tahun yang lalu di Tiongkok, jalan ini betul-betul sempit, dan setiap hari kami diuji dalam hal penghidupan kami. Dari saat ke saat, hanya satu dollar yang menjaga kami dari kelaparan. Meskipun sangat sulit, namun kami hidup bersandar iman di dalam Allah. Kami dapat bersaksi bahwa selama masa ujian ini, sesungguhnya kami berpesta akan Allah dan firman-Nya, lebih-lebih ketika standar penghidupan kami makin menurun drastis. Pengalaman kami mirip dengan pengalaman Tuhan Yesus di padang gurun. Kami dibawa oleh Allah ke "padang gurun" kehidupan gereja. Hampir setiap hari kami diuji akan apa yang akan kami makan. Namun pada saat itu justru adalah saat di mana kami paling menikmati pesta akan firman Allah."

Doa:
Tuhan Yesus, selamatkanlah aku dari pergaulan dan hubungan yang tidak wajar, yang dapat membuatku terseret ke dalam dunia. Ingatkanlah aku akan kedudukanku sebagai orang Kristen, sebagai orang yang telah tersisih dan dipersembahkan kepada Allah. Tuhan, tambahkan kasih karunia agar aku dapat berdiri teguh pada kedudukanku sebagai orang Kristen, tidak tergoda oleh tipu muslihat Iblis.

No comments: