Hitstat

11 May 2007

Matius Volume 2 - Minggu 1 Sabtu

Dibaptis dengan Roh atau dengan Api
Matius 3:11
Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak layak melepaskan kasut-Nya. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api.

Banyak orang hari ini berusaha mendekorasi diri dengan hal-hal yang bersifat religius. Mereka memiliki gambar-gambar atau ayat-ayat religius di dinding atau di pintu rumah mereka, tetapi mereka tidak pernah membuka pintu hati mereka bagi Kristus. Mereka mengenakan pakaian atau perhiasan bergaya religius di tubuh mereka, tetapi tidak memiliki kasih Kristus yang adalah ekspresi dari salib-Nya. Mereka memberikan persepuluhan, tetapi bukan hati mereka. Mereka memiliki Alkitab di atas meja, mungkin lebih dari satu, tetapi bukan untuk dibaca. Dekorasi religius inilah yang sering Tuhan maksudkan ketika Ia menegur kita. Yang kita miliki mungkin tidak lebih dari sebuah dekorasi, bukan Kristus. Kita mungkin berdoa dengan doa yang panjang, bergairah dalam pelayanan, sering menghadiri ibadah, atau ikut kerja bakti dengan memotong rumput di halaman gedung ibadah kita, namun hal-hal itu hanyalah dekorasi indah dari sebuah hati yang kosong.
Matius 3:10 Yohanes mengatakan kepada orang Farisi dan Saduki, “Kapak sudah tersedia pada akar pohon dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api.” Frase “kapak sudah tersedia” berarti penghakiman ilahi akan segera dimulai. Kedatangan Kristus dan kehadiran-Nya merupakan ujian bagi setiap orang. Setiap orang yang tidak memiliki buah pertobatan akan dibinasakan sebagaimana pohon yang tidak berbuah – ditebang dan dilemparkan ke dalam api. Matius 3:11 mengatakan, “Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa daripada aku dan aku tidak layak membawa kasut-Nya. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api.” Allah sudah bersiap sedia untuk membuang mereka yang tidak mau bertobat dari dekorasi religius mereka dan berpaling kepada mereka yang tidak ragu-ragu untuk bertobat.

Mat. 3:10-12; 40-42; Kis. 2:3; Why. 20:11-15

Matius 3:11-12 mengatakan, “Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak layak melepaskan kasut-Nya. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api. Alat penampi sudah ditangan-Nya. Ia akan membersihkan tempat pengirikan-Nya dan mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan.” Menurut konteks kalimat ini, api di sini bukanlah api dalam Kisah Para Rasul 2:3, yang berhubungan dengan Roh Kudus, melainkan lautan api (Why. 20:15), tempat orang yang tidak percaya mengalami kebinasaan kekal. Jika orang Farisi dan orang Saduki mau sungguh-sungguh bertobat dan percaya kepada Tuhan, Tuhan akan membaptis mereka dalam Roh Kudus supaya mereka bisa mendapatkan hayat kekal. Jika tidak, Tuhan akan membaptis mereka dalam lautan api untuk dihukum selamanya.
Dalam Matius 3:11-12, kita dapat melihat ada tiga macam baptisan: baptisan dalam air, baptisan dalam Roh, dan baptisan dalam api. Baptisan dalam air oleh Yohanes adalah baptisan pertobatan bagi Kerajaan Surga. Baptisan Tuhan dalam Roh Kudus merupakan baptisan yang mengawali jaman Kerajaan Surga, untuk membawa kaum beriman-Nya ke dalam Kerajaan Surga. Terakhir, baptisan dalam api oleh Tuhan adalah baptisan bagi mereka yang tidak percaya, yang dihakimi di takhta putih besar (Why. 20:11-15). Baptisan dalam api oleh Tuhan ini akan mengakhiri jaman Kerajaan Surga.
Matius 3:12 mengatakan, “Alat penampi sudah di tangan-Nya. Ia akan membersihkan tempat pengirikan-Nya dan mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan.” Gandum adalah mereka yang memiliki hayat di batinnya. Tuhan akan membaptis mereka dalam Roh Kudus. Debu jerami (sekam) adalah mereka yang tidak memiliki hayat, mengacu kepada orang Yahudi yang tidak mau bertobat. Terakhir, lalang mengacu kepada orang Kristen palsu. Nasib kekal debu jerami dan lalang sama – binasa dalam lautan api (Mat. 3:40-42).

Doa:
Tuhan Yesus, walau aku telah beroleh selamat dan dibenarkan karena iman hadapan Allah, tetapi perbuatanku seringkali tidak benar di hadapan orang. Tuhan, bimbinglah aku agar di hadapan orang hidupku menghasilkan buah-buah pertobatan, menempuh hidup yang benar, dan menjadi orang yang melakukan kebenaran, bukan dengan kekuatanku sendiri melainkan bersandar pada hayat-Mu.

No comments: