Hitstat

17 May 2007

Matius Volume 2 - Minggu 2 Jumat

Kehidupan yang Layak dan yang Diperkenan Allah
Kolose 1:10
Sehingga hidupmu layak di hadapan-Nya serta berkenan kepada-Nya dalam segala hal, dan kamu memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik dan bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah.

Kristus adalah Anak Allah Bapa yang terkasih. Matius 3:17 mengatakan, “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.” Hal ini dikatakan oleh Bapa sebagai satu kesaksian bahwa Tuhan Yesus adalah Anak Bapa yang terkasih. Matius 17:5 mengatakan, “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia.” Melalui dua bagian firman ini kita melihat bahwa Kristus adalah Anak Bapa yang terkasih, Anak yang dikasihi-Nya (Kol. 1:13). Karena Kristus adalah satu-satunya manusia di atas bumi yang diperkenan oleh Bapa, maka kita harus mendengarkan Dia dan hidup berdasarkan Dia. Yang diperkenan oleh Bapa bukan hanya apa yang dikerjakan oleh Tuhan Yesus, tetapi terlebih apa adanya diri Tuhan sebagai seorang manusia.
Sebagai anak-anak Allah, bagaimanakah agar hidup kita diperkenan oleh Allah Bapa? Dalam Kolose 1:10 Paulus berkata, “sehingga hidupmu layak di hadapan-Nya serta berkenan kepada-Nya dalam segala hal, dan kamu memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik dan bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah.” Hidup layak di hadapan Tuhan berasal dari adanya pengetahuan yang penuh tentang kehendak Allah. Jika kita mengetahui bahwa kehendak Allah ialah menjenuhi kita dengan Kristus, agar kita menerima Kristus sebagai hayat dan persona kita, dan agar kita memperhidupkan Kristus, maka dengan spontan hidup kita akan layak di hadapan Tuhan. Ada orang mengira bahwa hidup layak di hadapan Tuhan berarti menjadi orang yang rendah hati, baik, dan dermawan atau pemurah. Namun, hidup yang layak adalah hidup yang di dalamnya kita memperhidupkan Kristus. Kita dapat menjadi orang yang rendah hati, baik, dan pemurah tanpa hidup berdasarkan Kristus. Namun hanya dengan memperhidupkan Kristus baru kita dapat hidup layak di hadapan Tuhan. Kristus adalah kehendak Allah, dan Ia seharusnya menjadi hayat kita.

Mat. 3:16-17; Kol. 1:10, 13; Gal. 1:15-16; Rm. 8:8

Suatu hidup yang layak di hadapan Tuhan berarti berkenan kepada-Nya dalam segala hal, yaitu diperkenan Tuhan dalam segala hal. Allah Bapa berkenan kepada Anak (Mat. 3:17; 17:5). Dalam Galatia 1:15-16 Paulus berkata bahwa Allah berkenan mewahyukan Kristus, Anak-Nya, di dalamnya. Tidak ada hal yang lebih diperkenan Allah Bapa daripada kita memperhidupkan Kristus. Di luar Kristus tidak ada hal yang dapat berkenan kepada Bapa. Satu-satunya waktu kita yang penuh sukacita ialah ketika kita memperhidupkan Kristus. Jika kita rendah hati atau lemah lembut secara alamiah, kita tidak merasa sukacita. Tetapi jika kita menerima Kristus sebagai hayat dan persona kita, dan memperhidupkan Dia, kita akan menjadi orang yang paling bersukacita di bumi. Memperhidupkan Kristus tidak saja menyenangkan Bapa, juga menyenangkan kita. Hal yang paling menyenangkan ialah memperhidupkan Kristus, menikmati Kristus, dan mengalami Kristus.
Roma 8:8 mengatakan, “Mereka yang hidup dalam daging tidak mungkin berkenan kepada Allah.” Bila kita hidup dalam daging, kita tidak mungkin diperkenan oleh Allah. Jangan mengatakan daging kita baik. Bagaimanapun baiknya daging kita, Alkitab menegaskan bahwa daging itu berseteru dengan Allah, daging tidak takluk kepada hukum Allah. Selamanya, daging tidak mungkin takluk kepada hukum Allah, dan daging tidak dapat diperkenan oleh Allah. Jalan untuk diperkenan Allah adalah hidup menurut Roh pemberi hayat di dalam kita, yakni Kristus yang bangkit itu. Jika hidup kita berkenan di hadapan Allah, maka kita akan berbuah dalam segala pekerjaan yang baik. Berbuah di sini mengacu kepada memperhidupkan Kristus, mempertumbuhkan Kristus, mengekspresikan Kristus, dan mengembangbiakkan Kristus dalam setiap hal. Kehendak Allah terhadap kita ialah agar kita mengenal Kristus, mengalami Kristus, menikmati Kristus, memperhidupkan Kristus, dan memiliki Kristus sebagai hayat dan pribadi kita. Sebagai anak-anak Allah, kita harus dipenuhi dengan pengetahuan yang penuh tentang kehendak Allah. Kehendak Allah ialah supaya Kristus beserta kekayaan-Nya menjadi bagian kita. Bila Kristus telah menjadi segala-gala kita, barulah kita diperkenan oleh Allah Bapa.

Doa:
Tuhan Yesus, aku ingin memiliki hidup yang layak di hadapan Allah, di mana Engkau diperhidupkan melalui hidupku sehari-hari. Tuhan, berkatilah aku agar hidupku berbuahkan kebajikan, memuliakan nama-Mu, dan menjadi berkat bagi orang lain. Ampunilah segala kelemahan dan kegagalanku di waktu yang telah lewat, kiranya hari ini Kauberikan rahmat-Mu yang baru.

No comments: