Hitstat

23 May 2007

Matius Volume 2 - Minggu 3 Rabu

Firman Allah yang Seketika
Matius 4:4
Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."

Dalam bahasa Yunani, "firman" dalam Matius 4:4 adalah rhema. Rhema, mengacu kepada firman yang seketika (instan), berbeda dengan logos, yang mengacu kepada firman yang tetap (konstan). Dalam pencobaan ini, semua firman yang dikutip oleh Tuhan adalah logos, firman yang tetap dalam Alkitab. Tetapi ketika Dia mengutip firman itu, firman itu menjadi rhema, firman yang seketika yang diterapkan pada keadaan-Nya.
Ketika kita mengatakan bahwa Alkitab adalah firman Allah, "firman" ini adalah "logos", bukan "rhema". Untuk membedakan logos dan rhema, simaklah ilustrasi berikut. Pada suatu hari, seorang ibu mendengar kabar bahwa anaknya tertabrak mobil dan keadaannya sangat gawat. Karena ibu ini adalah seorang Kristen, ia lalu segera membuka Alkitab. Secara kebetulan, ia menemukan dan mengutip perkataan dalam Yohanes 11:4, "Penyakit itu tidak akan membawa kematian . . ." Karena ayat ini, ia merasa damai dan segera pergi ke tempat kejadian. Tetapi ketika ia tiba di sana, ia menemukan bahwa anaknya sudah tidak tertolong jiwanya. Begitu ia menyadari bahwa anaknya telah meninggal, damai sejahteranya pun lenyap. Apakah ayat yang tercatat di dalam Injil Yohanes itu bukan firman Allah? Itu memang firman Allah, tetapi itu adalah logos, bukan rhema. Kata-kata yang dimengerti oleh ibu tadi adalah firman Allah yang tertulis secara obyektif di dalam Alkitab, bukan firman yang secara instan diucapkan Allah kepadanya pada waktu itu.
Sekedar membaca dan menghafalkan suatu perkataan dari pasal atau ayat tertentu dalam Alkitab tidaklah cukup. Hanya firman yang yang diucapkan Tuhan kepada kita secara instan baru ada manfaatnya. Rhema adalah firman yang hidup, yang dinyatakan kepada kita secara pribadi dan langsung. Firman yang demikianlah yang dapat mengalahkan berbagai pencobaan dari Iblis.

Mat. 4:4; Yoh. 11:4

Satu hal yang selalu kita mustikakan adalah fakta bahwa Tuhan masih berbicara bahkan sampai hari ini. Ia tidak hanya berbicara dalam Alkitab, tidak hanya berbicara kepada Paulus dan Yohanes, tetapi juga berbicara kepada kita. Firman Tuhan tidak pernah berhenti. Sebagai anak-anak Allah, kita seharusnya sering mengalami Allah berbicara kepada kita. Dalam setiap pelayanan rohani, semua orang yang bekerja bagi Tuhan harus selalu menengadah mohon pembicaraan-Nya yang seketika. Jika Tuhan tidak berbicara kepada kita hari ini, dapat dikatakan bahwa hari ini kita benar-benar telah gagal.
Kita harus ingat bahwa pengetahuan dan pertumbuhan rohani itu tidak sama. Semua doktrin, pengajaran, teologi, dan pengetahuan hanya sedikit manfaatnya. Pertumbuhan rohani yang benar tergantung pada penerimaan kita terhadap firman yang langsung dari Allah. Allah sedang menggunakan rhema untuk melakukan pekerjaan-Nya, dan Ia damba untuk terus berbicara kepada kita. Karena itu, jika tujuan kita dalam membaca Alkitab hanya sekedar untuk memperoleh pengetahuan, amat disayangkan. Nilai yang sebenarnya dari Alkitab adalah bahwa Allah dapat berbicara kepada kita melaluinya. Jika kita ingin berguna di tangan Tuhan, kita harus mendengarkan perkataan Tuhan. Sejati atau tidaknya pertumbuhan rohani kita tergantung pada apakah Tuhan telah berbicara kepada kita. Pengetahuan dan doktrin tidak banyak manfaat rohaninya. Hanya perkataan Tuhan terhadap kita yang memiliki nilai rohani.
Rhema adalah firman yang sekarang (up to date), firman yang di dalam roh kita, firman yang diucapkan oleh Roh Kristus di dalam kita tepat pada waktu yang kita perlukan. Seseorang mungkin mempunyai pengetahuan, tetapi tidak memiliki firman Allah. Banyak orang beranggapan bahwa pengetahuan Alkitab dan pemahaman doktrin adalah pertanda dari kerohanian. Anggapan demikian sama sekali keliru. Hanya perkataan Allah secara pribadi dan langsung yang bernilai. Ketika Allah berbicara kepada kita melalui firman-Nya, kita diterangi, melalui firman-Nya kita dikuduskan dan bertumbuh. Menurut pengalaman kita, jika kita memelihara diri kita dalam persekutuan dengan Tuhan, sepanjang hari kita mempunyai rhema di batin kita, yang berasal dari Tuhan.

Doa:
Ya Tuhan, jika Engkau merahmati aku, berilah aku rhema; berbicaralah kepada-Ku saat ini secara langsung dan pribadi. Jika Engkau tidak berbicara kepadaku hari ini, aku pasti gagal. Terangilah aku dengan hayat-Mu dan basuhlah aku dengan firman-Mu dari setiap hal yang bukan berasal dari Engkau, agar aku suci dan kudus di hadapan-Mu, tidak bernoda, tanpa kerut dan tanpa cela.

No comments: