Hitstat

06 May 2007

Matius Volume 2 - Minggu 1 Rabu

Makna Pertobatan
Matius 3:1-2
Pada waktu itu tampillah Yohanes Pembaptis di padang gurun Yudea dan memberitakan: “Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!”

Pesan yang diserukan Yohanes Pembaptis kepada khalayak ramai memang pendek, tetapi sangat penting. Matius 3:2 berkata, “Bertobatlah, sebab Kerajaan Surga sudah dekat!” Kata pertama yang paling bermakna dalam ayat ini ialah kata “bertobat”. Yohanes memulai ministrinya dengan kata ini. Bertobat berarti mengalami perubahan pikiran yang menghasilkan penyesalan, pengalihan tujuan. Dalam bahasa Yunani kata “bertobat” adalah “metanoia”, yang diartikan sebagai perubahan pikiran. Bertobat berarti berubahnya pikiran, falsafah, dan logika seseorang. Manusia yang telah jatuh seluruhnya hidup menurut pikiran, falsafah hidup dan logikanya sendiri.
Kata penting kedua dalam Matius 3:2 ialah “kerajaan”. Ini menunjukkan bahwa ministri Perjanjian Baru Allah berfokus pada kerajaan-Nya. Untuk ini kita harus bertobat, mengubah pikiran kita, mengalihkan sasaran hidup kita. Sasaran hidup kita yang tadinya terarah kepada perkara-perkara lain, kini haruslah kita tujukan kepada Allah dan kerajaan-Nya, yang dalam Injil Matius secara khusus disebut “Kerajaan Surga” (bd. Mrk. 1:15).
Pengaturan Raja yang ada di dalam kita seharusnya membuat kita tidak perlu lagi diatur oleh polisi atau oleh tata tertib buatan manusia, karena kita berada di bawah pengaturan Raja Kerajaan Surga. Raja ini ada dalam roh kita. Seringkali ketika kita hendak melakukan sesuatu, Ia segera berbicara kepada kita dengan satu kata: “Tidak”. Satu kata yang pendek ini sering menyelamatkan kita dari sejumlah besar masalah. Perkataan “tidak” yang ada di dalam batin kita merupakan salah satu bentuk pengaturan sang Raja yang ada di dalam kita. Mungkin pada hari ini kita telah mendengar beberapa kali kata “tidak” yang diucapkan oleh sang Raja, namun kita tidak mengindahkannya. Itulah sebabnya kerohanian kita terus merosot. Demi kerajaan, marilah kita senantiasa belajar mendengarkan dan mematuhi pengaturan sang Raja di dalam kita.

Mat. 3:1-2; 16:18-19

Dalam pemberitaannya, Yohanes Pembaptis memberi tahu orang-orang agar bertobat untuk kerajaan. Ia tidak mengatakan kita perlu bertobat supaya kita masuk surga. Ia mengatakan bahwa kita harus bertobat sebab Kerajaan Surga sudah dekat. Kerajaan menunjukkan semacam pemerintahan dan pengaturan. Sebelum kita diselamatkan, kita tidak berada di bawah pengaturan apa pun. Kita bebas melakukan apa pun yang kita kehendaki. Namun, ketika kita mendengar pengabaran Injil, kita beralih dari kondisi yang tidak ada pengaturan kepada kondisi yang penuh pengaturan ilahi. Berada di bawah pengaturan ilahi berarti berada dalam kerajaan.
Sebelum kita diselamatkan, kita tidak mempunyai raja. Tetapi setelah kita berpaling kepada Tuhan, Ia menjadi Raja kita. Kini kita semua di bawah pengaturan Raja ini. Yohanes menganjuri kita untuk bertobat demi Kerajaan Surga. Kata “surga” di sini mengacu kepada langit tertinggi yang menurut Alkitab adalah langit tingkat ketiga, langit di atas semua langit (2 Kor. 12:2). Jadi, Kerajaan Surga mengacu kepada kerajaan di atas semua langit, di mana takhta Allah ada. Dalam kerajaan ini terdapat pengaturan dan pemerintahan Allah, di mana Ia menjalankan kedaulatan-Nya atas seluruh ciptaan-Nya. Allah menghendaki agar Kerajaan Surga ini turun ke bumi. Pemerintahan surgawi ini harus turun ke bumi untuk berkuasa di atas bumi.
Menurut perkataan Yohanes dalam Matius 3:2, “Kerajaan Surga sudah dekat.” Ini jelas menunjukkan bahwa sebelum kedatangan Yohanes Pembaptis, Kerajaan Surga belum datang. Bahkan setelah dia tampil, Kerajaan Surga masih belum datang; hanya sudah dekat. Kapankah Kerajaan Surga datang ke atas bumi? Kerajaan Surga datang ke atas bumi pada hari Pentakosta, yaitu pada saat gereja yang mula-mula berdiri. Artinya, gereja adalah realitas dari Kerajaan Surga. Dalam Matius 16:18-19, Tuhan menggunakan istilah “gereja” dan “Kerajaan Surga” secara bergantian. Ini membuktikan bahwa Kerajaan Surga datang ketika gereja didirikan, atau dengan kata lain, gereja yang didirikan itulah realitas dari Kerajaan Surga, suatu wilayah di mana Allah dapat mendirikan dan melaksanakan kuasa pemerintahan surgawi-Nya.

Doa:
Tuhan Yesus, di waktu yang lampau, aku sepenuhnya hidup bagi diri sendiri, tetapi sekarang, aku mau belajar hidup bagi Allah. Dulu aku mencari keuntungan diri sendiri; sekarang, aku mau mencari perkenan-Mu. Dulu, aku tertarik kepada urusan-urusanku sendiri; tetapi sekarang, belas kasihanilah aku agar dapat memperhatikan pekerjaan Allah.

No comments: