Hitstat

08 August 2007

Matius Volume 4 - Minggu 3 Kamis

Meminta, Mencari, dan Mengetok
Matius 7:11
Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.

Berdoa adalah hak utama orang Kristen. Begitu kita dilahirkan kembali, kita dapat berdoa kepada Allah, dan Allah mau mendengarkan doa kita; itulah hak utama yang Allah berikan kepada kita. Jika kita sering berdoa, kita akan menjadi orang Kristen yang bersukacita di dunia ini (Yoh. 16:24). Jika kita sering berdoa, namun Allah tidak sering mengabulkan doa kita, atau setelah menjadi orang Kristen beberapa tahun, Allah sama sekali tidak pernah mendengarkan doa kita, kita harus tahu, bahwa pada diri kita telah mengidap satu penyakit yang parah.
Kita adalah anak-anak Allah. Karena itu, bila doa kita justru tidak dikabulkan oleh Allah, ini adalah keadaan yang tidak seharusnya ada. Setiap orang Kristen harus berlaku sedemikian rupa sehingga Allah bisa mendengar doanya. Sebagai orang Kristen, kita masing-masing harus sering memiliki pengalaman Tuhan mendengarkan doa kita. Ini adalah pengalaman yang mendasar. Jika setelah sejangka waktu kita masih belum mendapatkan pengabulan doa dari Allah, di hadapan Allah, kita pasti ada penyakitnya.
Tuhan berkata, “Ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.” Jika kita mengetok dinding, Tuhan mustahil membukakan dinding bagi kita. Namun jika kita mengetok pintu dengan sungguh-sungguh, Tuhan pasti membukakan pintu bagi kita. Tuhan juga berkata, “Carilah, maka kamu akan mendapatkan.” Allah ingin tahu, sebenarnya hal apa yang kita ingini dan mana yang kita minta, barulah Allah memberikannya kepada kita. Meminta berarti menghendaki dengan tekun dan sungguh-sungguh. Mencari atau mengetok pintu berarti memohon atau meminta. “Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa” (Yak. 4:2). Jadi, syarat pertama untuk mendapatkan pengabulan doa adalah meminta. Hanya mereka yang meminta yang akan diberi.

Mat. 7:11-14; Yoh. 16:24; Yak. 4:2

Sering kali ketika kita berdoa, meminta saja tidak cukup. Kita masih perlu mencari. Adakalanya mencari saja masih kurang, perlu juga mengetuk. Pada tahap permulaan, doa kita biasanya adalah doa yang meminta, meminta berkat-berkat Tuhan. Tetapi, setelah lewat sejangka waktu, kita mulai mencari, bukan lagi mencari berkat, melainkan mencari Tuhan sendiri. Terakhir, setelah mendapatkan Tuhan, kita masih perlu mengetuk, yaitu untuk masuk ke dalam penyertaan Tuhan. Berdoa yang sejati selalu dimulai dari berkat Tuhan, kemudian menjamah diri Tuhan, dan terakhir memasuki penyertaan Tuhan. Kita semua harus belajar memiliki doa yang demikian.
Allah penuh hikmat, Ia tidak akan salah menjawab doa kita (Mat. 7:9-11). Adakalanya kita salah meminta, Ia masih menjawab dengan benar. Adakalanya kita meminta batu, karena menganggapnya sebagai roti; meminta ular, karena menganggapnya sebagai ikan; tetapi Allah tetap memberi roti, memberi ikan, memberi barang yang benar, barang yang lebih baik kepada kita. Dulu ada seorang misionaris hendak pergi memberitakan Injil ke Afrika, lalu memohon Tuhan memberinya tubuh yang sehat, supaya tahan menderita di Afrika. Pada suatu hari, ia terjatuh dan mengalami patah kaki. Karena tidak bisa disambung kembali, terpaksa diganti dengan sebuah kaki kayu. Saat itu ia tidak mengerti mengapa Tuhan mengizinkan perkara ini terjadi. Setelah sampai di Afrika, ia bertemu dengan suku primitif kanibal yang ingin memangsanya. Ia dikejar sampai tidak bisa menghindar, lalu terpaksa melemparkan kaki kayunya kepada mereka. Mereka pun segera menyantap kaki kayunya; tetapi karena merasa asing dengan cita rasanya, mereka lalu membiarkan dia pergi. Saat itu barulah ia tahu bahwa Allah sebenarnya menjawab doanya, mempersiapkan sebuah kaki kayu, supaya sampai waktunya, menyelamatkan jiwanya.
Adakalanya jawaban Allah terhadap doa kita bisa dianggap tidak masuk akal, atau sepertinya keliru, tetapi kemudian fakta membuktikan jawaban-Nya sungguh tepat dan benar. Puji syukur kepada Allah, kita bisa salah, tetapi Ia tidak bisa salah! Kita bisa meminta yang salah, Ia tidak bisa memberi yang salah! Bapa kita sungguh tahu apa yang terbaik bagi kita!

Doa:
Ya Bapa, sesungguhnya Engkau adalah Allah yang senang mendengarkan dan mengabulkan doa anak-anak-Mu. Bapa, ampunilah bila selama ini aku berdoa namun tidak di dalam kesungguhan, berdoa dalam formalitas agama, berdoa namun bukan hati. Ajarlah aku berdoa dengan meminta, mencari dan mengetuk, maka Engkau akan berkenan.

No comments: