Hitstat

27 August 2007

Matius Volume 5 - Minggu 1 Selasa

Pemilihan dan Pengutusan Pekerja
Matius 10:1
Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan memberi kuasa kepada mereka untuk mengusir roh-roh jahat dan untuk melenyapkan segala penyakit dan segala kelemahan.

Karena Yesus melihat bahwa umat pilihan Allah terlantar dan hilang seperti domba yang tidak mempunyai gembala maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan. Ia lalu memerintahkan murid-murid-Nya untuk meminta kepada Tuan yang empunya tuaian supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu (Mat. 9:36-38). Tuan yang empunya tuaian di sini adalah Allah Bapa. Dalam Lukas 6:12-18, untuk hal ini, Tuhan berdoa semalam-malaman. Jika Ia adalah Tuan satu-satunya yang empunya tuaian itu, Ia tidak perlu berdoa kepada Bapa. Doa-Nya menunjukkan bahwa Ia menganggap diri-Nya sendiri sebagai Yang diutus. Ia menyebut Bapa sebagai Orang yang mengutus-Nya (Yoh. 8:29) dan menganggap Bapa sebagai Tuan yang empunya tuaian itu.
Yesus mengutus kedua belas rasul-Nya dan memberi mereka kuasa untuk mengusir roh-roh jahat dan menyembuhkan segala macam penyakit (Mat. 10:1-4). Sesungguhnya, domba-domba Tuhan bukan hanya diganggu oleh manusia tetapi oleh roh-roh jahat. Di satu pihak, setan-setan mengganggu mereka. Di pihak lain, pemimpin-pemimpin Yahudi mencampakkan mereka. Karena itu, Tuhan mengutus kedua belas murid untuk merawat domba-domba Allah yang diganggu oleh roh-roh jahat dan dicampakkan oleh pemimpin-pemimpin Yahudi yang munafik.
Walau hati Tuhan tergerak oleh belas kasihan ketika Ia melihat umat pilihan Allah sebagai kawanan domba Allah yang terlantar dan dicampakkan, namun Ia tidak langsung bertindak. Ia memberitahu murid-murid-Nya untuk berdoa kepada Tuan yang empunya tuaian dan meminta kepada-Nya untuk mengerahkan pekerja-pekerja. Ia tidak melakukan sesuatu tanpa berdoa. Setelah berdoa semalam-malaman, barulah keesokan harinya Tuhan menetapkan kedua belas rasul untuk mengunjungi dan merawat orang-orang yang diganggu oleh roh-roh jahat dan menyembuhkan mereka (Luk. 6:12-18). Pengutusan Tuhan ini adalah menurut jawaban Bapa atas doa-Nya.

Mat. 10:1-13

Kedua belas rasul diutus hanya ke rumah Israel dan Raja Surgawi berpesan kepada mereka agar tidak pergi kepada bangsa lain atau kepada orang Samaria, melainkan hanya kepada “domba yang hilang dari rumah Israel” (Mat. 10:5-6). Ketika Tuhan mengutus kedua belas murid itu, Dia memberi mereka kuasa untuk melenyapkan penyakit, membangkitkan orang mati, mentahirkan orang kusta, dan mengusir setan (Mat. 10:8). Demikian pula hari ini, ketika Tuhan mengutus kita, kita harus percaya bahwa kuasa Tuhan menyertai kita.
Tuhan Yesus selanjutnya mengatakan, “Apabila kamu masuk rumah orang, berilah salam kepada mereka. Jika mereka layak menerimanya, salammu itu turun ke atasnya, jika tidak, salammu itu kembali kepadamu” (Mat. 10:12-13). Ketika Tuhan mengutus kita, kita memiliki penyertaan-Nya, yaitu damai sejahtera. Kemana pun Tuhan mengutus kita, kuasa, penyertaan Tuhan, dan damai sejahtera mengikuti kita. Tuhan menghendaki kita mencari seseorang yang layak menerima damai sejahtera yang kita bawa. Menerima rasul, orang utusan Tuhan, berarti menerima penyertaan Tuhan dan damai sejahtera. Menolak mereka berarti menolak penyertaan Tuhan dan damai sejahtera. Diutus oleh Tuhan bukanlah masalah yang kecil karena diutus berarti pergi mewakili Tuhan sendiri. Kita mempunyai kuasa-Nya, penyertaan-Nya, dan damai sejahtera-Nya. Ke mana saja kita pergi, kita membawa hal-hal ini beserta kita. Siapa saja yang menerima kita akan memperoleh penyertaan Tuhan dan berkat Tuhan. Dengan cara inilah ministri Raja disebarluaskan.
Tuhan tidak saja mengutus kita, pekerja-pekerja-Nya, pergi memberitakan Injil, juga menyuruh Roh Kudus yang Ia karuniakan menyertai kita, bekerja di dalam hati manusia. Kuasa Allah membuat Injil yang kita beritakan menjadi sangat berkuasa, sehingga membuat orang tidak bisa tidak percaya. Banyak orang yang hatinya sangat keras, melawan Allah dengan hebat, kalau bukan Allah dengan kuasa-Nya menghancurkan hati mereka yang keras, mereka pasti selamanya tidak bisa menerima karunia keselamatan. Asal kita mau diutus untuk pergi menuai, kita akan melihat kuasa Allah yang hebat bekerja.

Doa:
Tuhan Yesus, Engkau tidak hanya memanggil aku untuk diselamatkan, tetapi Engkau juga mengutus aku untuk pergi menuai tuaian yang telah menguning. Untuk hal ini, aku mau berdoa dan belajar menjadi saksi-Mu yang setia, mulai dari keluargaku dan lingkungan di sekitarku. Tuhan, bangkitkanlah aku dan lebih banyak kaum beriman untuk bekerja di ladang-Mu.

No comments: