Hitstat

12 August 2007

Matius Volume 4 - Minggu 4 Senin

Menyembuhkan dan Mewahyukan Jalan untuk Mengikuti Dia
Matius 8:16-17
... Yesus mengusir roh-roh itu dan menyembuhkan orang-orang yang menderita sakit. ...“Dialah yang memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita.”

Setelah Yesus turun dari gunung untuk melaksanakan ministri rajani-Nya, hal pertama yang dilakukan-Nya adalah mentahirkan orang yang sakit kusta, menyembuhkan orang yang sakit, dan mengusir setan dari orang yang kerasukan, agar mereka dapat menjadi umat Kerajaan Surga (Mat. 8:2-17). Orang kusta dalam Matius 8:2-4 mewakili orang Yahudi, sedangkan perwira dalam Matius 8:5-13 mewakili orang bukan Yahudi. Penyelamat rajani pertama-tama datang kepada orang Yahudi, kemudian kepada orang bukan Yahudi (Kis. 3:26; 13:46; Rm. 1:16; 11:11). Orang Yahudi yang percaya diselamatkan oleh jamahan langsung-Nya (Mat. 8:3), sedangkan orang bukan Yahudi yang percaya diselamatkan melalui iman terhadap perkataan-Nya (Mat. 8:8, 10, 13).
Perwira itu mengenal kekuasaan Penyelamat rajani dan menyadari bahwa perkataan-Nya memiliki kuasa untuk menyembuhkan. Jadi, dia percaya bukan hanya kepada Penyelamat rajani, tetapi juga percaya kepada perkataan-Nya. Lalu Yesus berkata kepada perwira itu, “Pulanglah dan jadilah kepadamu seperti yang engkau percaya” (Mat. 8:13). Pada saat itu juga sembuhlah hambanya. Iman yang sejati adalah iman yang berpegang pada perkataan Tuhan. Iman yang demikianlah yang dapat menyembuhkan kita.
Sebelum kita diselamatkan, karena dosa, kita lumpuh juga tidak berfungsi. Tidak hanya itu, kita pun terbaring karena sakit demam seperti ibu mertua Petrus yang mewakili orang Yahudi yang hidup pada akhir zaman ini, yang akan diselamatkan dengan menerima Juruselamat rajani (Rm. 11:25-26). Melalui percaya kepada firman-Nya, dan dijamah oleh sentuhan langsung Juruselamat rajani, kita telah disembuhkan sehingga fungsi kita telah pulih dan kini kita dapat mulai melayani Raja kita (Mat. 8:15).

Mat. 8:1-17; Im. 13:45-46; Kis. 3:26; 13:46; Rm. 1:16

Dalam Matius 8:19-22, kita nampak jalan untuk mengikuti Raja surgawi. Jalan itu diwahyukan melalui kisah dua orang yang datang kepada Raja. Yang pertama, seorang ahli Taurat berkata kepada-Nya, “Guru, aku akan mengikuti Engkau, ke mana saja Engkau pergi” (Mat. 8:19). Ahli Taurat itu tidak mempertimbangkan perihal membayar harga. Karena itu, Raja Penyelamat menjawab dengan cara yang menyebabkannya mempertimbangkan perihal membayar harga. Perihal ini akan menguji kita apakah kita betul-betul mencari dan mengikuti Dia dengan tulus atau tidak.
Tuhan berkata kepada ahli Taurat yang ingin mengikuti-Nya, “Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya” (Mat. 8:20). Ini membuktikan bahwa kerajaan yang didirikan-Nya bukan bersifat bumiah, melainkan surgawi. Tuhan seolah-olah berkata, “Apakah engkau ingin mengikut Aku? Aku tidak menjanjikan kenyamanan duniawi. Aku tidak memiliki apa-apa, bahkan tempat untuk meletakkan kepala-Ku. Relakah engkau melepaskan kenyamanan hidup demi mengikut Aku?” Di sini Tuhan menegaskan bahwa siapa saja yang mau mengikuti Dia, harus siap menderita, harus siap membayar harga. Dalam hal mengikuti Raja ini, tidak ada janji akan kenikmatan materi.
Dalam kesempatan lain, salah seorang murid Tuhan berkata kepada-Nya, “Tuhan, izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan ayahku” (Mat. 8:21). Bagaimanakah respon Tuhan terhadap perkataan ini? Tuhan menjawab, “Ikutlah Aku dan biarlah orang-orang mati menguburkan orang-orang mati mereka” (Mat. 8:22). Betapa ajaibnya Tuhan Yesus! Dalam hal memperlakukan orang, Tuhan sangat bijaksana. Jawaban Tuhan kepada ahli Taurat dan salah seorang murid-Nya memperlihatkan kepada kita jalan untuk mengikuti Raja surgawi. Untuk mengikuti Tuhan, kita harus memperhatikan dua prinsip penting. Pertama, jika kita ingin mengikuti Dia, kita tidak boleh mengharapkan kenikmatan materi apa pun, harus siap membayar harga. Kedua, untuk mengikuti Dia, kita harus mutlak, tidak mengindahkan permintaan orang mati. Kita adalah orang-orang yang hidup dan kita harus terus mengikuti Raja.

Doa:
Tuhan Yesus, Engkau datang bukan hanya untuk menyelamatkanku dari dosa, tetapi juga menyembuhkan, memikul kelemahan dan menanggung sakit penyakitku. Ampunilah aku yang sering tidak taat ini. Mohon belas kasih-Mu agar aku layak berbagian dalam kerajaan-Mu. Demi iman kupercaya bahwa janji-janji firman-Mu yang adalah “ya” dan “amin”.

No comments: