Hitstat

05 August 2007

Matius Volume 4 - Minggu 3 Senin

Kumpulkanlah Bagimu Harta di Surga
Matius 6:20-21
Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.

Uang dapat memikat orang, sebab itu setiap orang mengasihi uang. Tetapi sikap kaum beriman terhadap uang seharusnya berbeda. Karena uang itu memiliki daya pikat, banyak orang yang tertipu olehnya. Orang sering berkata uang adalah “barang yang nyata”. Tetapi Allah berkata uang bisa “lenyap”. Di alam semesta ini, hanya Allah yang nyata! Uang tidak nyata karena uang bisa “terbang ke angkasa seperti rajawali”. Sebab itu uang bersifat “tak menentu” bahkan bisa “tidak dapat menolong lagi” (Ams. 23:5; 1 Tim. 6:17; Luk. 16:9). Firman Allah ini seharusnya mengingatkan kita supaya jangan terpedaya oleh uang, jangan mabuk oleh harta kekayaan, sehingga menganggapnya sebagai barang yang nyata. Begitu kita tertipu, yang tersisa hanyalah kekecewaan dan penyesalan.
Tuhan menganjuri kita mengumpulkan harta di surga. Apa yang kita kumpulkan di surga tidak mungkin rusak atau dicuri, karena di surga tidak ada ngengat, karat, maupun pencuri. Bagaimanakah caranya mengirim harta kita ke surga? Kita dapat mengumpulkan harta di surga dengan cara memberi harta kita kepada orang miskin (Mat. 19:21), memperhatikan orang kudus yang kekurangan (Kis. 2:45; 4:34-35; 11:29, Rm. 15:26), dan menunjang pelayanan hamba-hamba Tuhan (Flp. 4:16-17).
Pada saat uang masih berguna, marilah kita sekuatnya dengan uang mengikat persahabatan dengan uang. Kita dapat melakukannya dengan cara mempersembahkan uang kita untuk membantu orang, atau untuk menunjang pekerjaan Injil guna menyelamatkan orang, supaya kelak ketika uang sudah tidak berguna lagi, ada orang yang menerima kita di dalam kemah abadi (Luk. 16:9). Hanya dengan jalan demikian kita dapat mengumpulkan harta kita di surga hari ini, sehingga kita tidak tertipu dan menyesal di kemudian hari.

Mat. 6:20-24;Ams. 23:5; 1 Tim. 6:17-20; Luk. 16:9

Dalam 1 Timotius 6:17-20 Rasul Paulus menasihati Timotius untuk memperingatkan orang-orang kaya di dunia ini agar mereka jangan tinggi hati dan jangan berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan, melainkan pada Allah. Ia juga memperingatkan agar mereka itu berbuat baik, menjadi kaya dalam perbuatan baik, suka memberi dan membagi, dan dengan demikian mengumpulkan suatu harta sebagai dasar yang baik bagi dirinya untuk mempertahankan dan menikmati segala faedah dari hayat kekal Allah di waktu yang akan datang.
Manusia yang telah tertipu Satan hanya mau menerima tanpa memberi. Sikap itu adalah siasat Satan, yang menyebabkan manusia kehilangan berkat Allah. Cara terbaik untuk diberkati Allah dalam hal materi adalah memberi, bukan menerima, sama seperti yang dilakukan Tuhan sendiri untuk kita. Tuhan sendiri berjanji, lebih berbahagia memberi daripada menerima (Kis. 20:35).
Tuhan Yesus berkata bahwa, “Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.” Hati sama seperti jarum kompas yang menunjuk kepada yang menariknya. Jika kita mengasihi anak-anak kita lebih daripada Allah, maka hati kita akan tertuju dan berpaling kepada anak-anak kita. Jika kita lebih mengasihi pendidikan, kedudukan, atau uang daripada Allah, hati kita dengan sendirinya akan berpaling kepada hal-hal itu. Begitu hati kita berpaling kepada hal-hal itu, hati kita segera menyimpang dan tidak murni lagi.
Kita tidak dapat melayani dua tuan, mengabdi kepada Allah dan Mamon sekaligus (Mat. 6:24). Hati kita harus berpaling kepada Allah dan hanya melayani Dia. Bagaimana caranya? Harta kita harus terlebih dahulu kita persembahkan kepada Allah. Begitu harta kita dikirim ke surga, hati kita pun segera berada di surga. Hari ini tidak banyak orang Kristen yang batinnya terang. Hal itu dikarenakan mata hati mereka jahat, tidak murni, dan kabur (Mat. 6:23). Hati mereka tidak terfokus kepada Allah, tetapi kepada harta di bumi. Mengumpulkan harta di bumi dapat membuat penglihatan rohani kita kabur. Kiranya kita terdorong untuk mengumpulkan harta kita di surga sehingga batin kita diterangi dan hati kita diluruskan untuk hanya melayani Allah saja.

Doa:
Ya Tuhan Yesus, lepaskanlah aku dari kuasa Mamon yang menjerat sebagian besar orang hari ini. Aku ingin agar hidupku berada di bawah kuasa-Mu, bukan uang. Ya Tuhan, selagi uang masih berguna, aku mau belajar mempersembahkannya demi pekerjaan Injil, perluasan kebenaran, dan menolong orang yang berkekurangan. Dengan harta yang kumiliki, aku mau melayani-Mu dengan mutlak.

No comments: