Hitstat

10 August 2007

Matius Volume 4 - Minggu 3 Sabtu

Berseru dan Melakukan Kehendak Bapa
Matius 7:21
Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.

Untuk masuk ke dalam Kerajaan Surga, kita perlu melakukan dua hal, menyeru nama Tuhan dan melakukan kehendak Bapa yang di surga. Kedua hal inilah yang melayakkan kita untuk masuk ke dalam Kerajaan Surga. Menyeru nama Tuhan melayakkan kita untuk diselamatkan (Rm. 10:13). Apabila kita tidak berseru kepada nama Tuhan, kita tidak dapat diselamatkan. Hanya nama Yesus yang dapat menyelamatkan kita (Kis. 4:12). Menolak untuk menyeru nama Yesus, berarti menolak untuk diselamatkan. Tetapi siapa saja yang berseru kepada nama Tuhan pasti diselamatkan dari hukuman kekal Allah. Karena itu, menyeru nama Tuhan adalah langkah awal dari keselamatan kita di hadapan Allah.
Setelah kita diselamatkan melalui menyeru nama Tuhan, masih ada satu hal lagi yang harus kita kerjakan untuk dapat masuk ke dalam Kerajaan Surga, yakni melakukan kehendak Bapa yang di surga. Karena itu, bagi yang belum berseru kepada Tuhan, marilah berseru agar diselamatkan. Bagi yang sudah berseru, jangan lupa, masih perlu melakukan kehendak Bapa yang di surga. Inilah pesan yang Tuhan sampaikan kepada kita dalam Matius 7:21.
Dalam pengalaman kita, menyeru nama Tuhan dan melakukan kehendak Bapa haruslah bergandengan. Orang yang tidak berseru kepada nama Tuhan mustahil melakukan kehendak Bapa, karena orang yang belum diselamatkan tidak bersyarat melakukan kehendak-Nya. Tetapi orang yang berseru kepada nama Tuhan saja namun tidak melakukan kehendak Bapa, pasti tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Surga. Apakah kehendak Bapa? Kehendak Bapa adalah kita memperhidupkan hayat Bapa. Artinya, setiap aspek dari kehidupan dan pelayanan kita haruslah bersumber dari hayat Bapa, bukan hayat alamiah kita. Tanpa ini, tidak seorangpun layak masuk Kerajaan Surga.

Mat. 7:21-29; Rm. 10:13; Kis. 4:12; 1 Kor. 3:12-15

Pada hari penghakiman, ketika semua orang beriman berdiri di depan takhta penghakiman Kristus, banyak orang akan berkata kepada Tuhan bahwa mereka bernubuat, mengusir setan, dan mengadakan banyak mukjizat demi nama-Nya (Mat. 7:22). Mereka mungkin berharap Tuhan akan memuji pelayanan mereka. Bagaimanakah respon Tuhan? Tuhan bukan hanya tidak memuji mereka, tetapi Tuhan akan dengan terus terang berkata, “Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari hadapan-Ku, kamu sekalian yang melakukan kejahatan!” (Mat. 7:23).
Tuhan tidak menyangkal bahwa mereka bernubuat, mengusir setan, dan mengadakan banyak mukjizat demi nama-Nya. Tetapi karena perbuatan mereka tidak bersumber pada hayat Bapa dan bukan bagi pembangunan Tubuh Kristus, maka Tuhan menganggap semuanya itu sebagai kejahatan! O, betapa seriusnya perkara ini. Tidak peduli betapa berkarunianya seorang hamba Tuhan, bila pelayanannya tidak sejalan dengan kehendak Bapa di surga, maka ia akan dikucilkan dari manifestasi kerajaan pada zaman yang akan datang.
Selanjutnya Tuhan berkata, “Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu (batu karang, Tl.). Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu” (Mat. 7:24-25). Batu karang mengacu kepada firman Kristus. Untuk menggenapkan kehendak Bapa surgawi, kehidupan dan pekerjaan kita haruslah didirikan di atas firman Kristus, bukan konsepsi alamiah kita. Hujan yang turun dari langit berasal dari Allah; banjir yang datang dari bumi berasal dari manusia; dan angin yang bertiup dari angkasa berasal dari Iblis. Semuanya itu akan menguji kehidupan dan pekerjaan umat kerajaan.
Rumah yang dibangun di atas batu karang, rumah yang tahan terhadap berbagai pengujian, melambangkan pekerjaan yang dibangun dengan emas, perak, dan batu permata. Sedangkan rumah yang dibangun di atas pasir (Mat. 7:26-27), yang tidak tahan uji, melambangkan pekerjaan yang dibangun dengan kayu, rumput kering, dan jerami (1 Kor. 3:12-15).

Doa:
Tuhan Yesus, ajarlah aku untuk senantiasa menyeru nama-Mu agar aku diselamatkan dan menikmati segala kelimpahan-Mu. Tidak hanya itu, jadikanlah pula aku sebagai orang yang melakukan kehendak Bapa, memperhidupkan hayat Bapa, membangun Tubuh-Mu, bukan dengan cara dan kekuatan alamiahku, melainkan dengan hayat ilahi Bapa di dalamku. Aku ingin hidup dan pekerjaanku tahan pengujian-Mu.

No comments: