Hitstat

21 December 2007

Matius Volume 8 - Minggu 2 Sabtu

Bekerja dan Berjaga-jaga
Matius 24:40-41
Pada waktu itu kalau ada dua orang di ladang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan; kalau ada dua orang perempuan sedang memutar batu kilangan, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan.

Matius 24:40-41 mengatakan, “Pada waktu itu kalau ada dua orang di ladang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan; kalau ada dua orang perempuan sedang memutar batu giling, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan.” “Pada waktu itu” di sini menunjukkan bahwa sementara orang dunia berkecimpung dalam benda-benda materi dan tidak merasakan adanya penghakiman yang akan datang, beberapa orang beriman yang bijaksana dan berjaga-jaga akan diangkat. Bagi orang-orang yang berkecimpung dalam dunia dan mati rasa, hal ini akan menjadi tanda kedatangan Kristus.
Dua orang laki-laki dalam Matius 24:40 pasti adalah saudara-saudara di dalam Kristus, dan dua orang perempuan dalam ayat 41 pasti juga saudari-saudari dalam Tuhan. Ini ditunjukkan oleh ayat 42 yang memberi tahu kita supaya berjaga-jaga, sebab kita tidak tahu pada hari apa Tuhan kita datang. Dibawa pergi berarti diangkat sebelum kesusahan besar. Pengangkatan ini adalah tanda kedatangan Tuhan dan tanda bagi orang-orang Yahudi.
Baik bekerja di ladang maupun memutar batu giling adalah untuk mencari nafkah. Terdapat perbedaan antara nafkah kita dan nafkah orang dunia. Orang dunia belajar dan bekerja dan kita pun belajar dan bekerja. Namun orang dunia telah dimabukkan, tetapi kita tidak. Sebaliknya kita semata-mata menunaikan tugas kita untuk penghidupan. Hidup kita bukan untuk makan, minum, dan kawin, melainkan untuk mempertahankan eksistensi kita dalam menempuh jalan salib guna menggenapkan maksud tujuan Allah. Makna dari eksistensi kita bukan untuk pendidikan kita, pekerjaan, atau usaha kita, melainkan agar kita diubah, menjadi matang dan cukup berharga sehingga layak diangkat oleh Tuhan pada hari kedatangan-Nya.

Mat. 24:38-42

Menurut Matius 24:40-41, saudara bekerja di ladang dan saudari menggiling. Menggiling gandum merupakan pekerjaan yang berat. Ini menunjukkan bahwa sebagai orang Kristen, kita tidak seharusnya mengambil pekerjaan yang mudah/ringan. Kita perlu bekerja keras untuk hidup. Makan dan minum dalam Matius 24:38 itu duniawi, tetapi bekerja di ladang dan menggiling dalam Matius 24:40-41 itu kudus.
Mereka yang membicarakan tentang kekudusan belum tentu kudus. Adakalanya saudari-saudari tertentu semakin membicarakan kekudusan, mereka semakin tidak kudus. Saudari-saudari yang demikian lebih baik menggunakan lebih banyak waktu untuk memasak, menyediakan makanan yang lezat bagi suami mereka, anak-anak, dan para tamu yang mereka terima. Saudari yang berbuat demikian akan menjadi kudus.
Ada beberapa saudari tahu bagaimana bersekutu menjadi kudus, tetapi mereka tidak tahu bagaimana bekerja dengan baik dalam hal memasak. Mereka selalu memasak makanan yang hambar bagi keluarga mereka, sambil memaafkan diri sendiri dengan mengatakan bahwa tidaklah perlu membuang waktu untuk memasak. Mereka membicarakan kekudusan, tetapi mereka tidak benar-benar memperhatikan keluarga mereka. Kita memerlukan lebih banyak saudari memutar batu giling untuk menghasilkan tepung yang baik. Kita perlu mendapat gizi yang tepat dari makanan yang dipersiapkan dengan baik oleh saudari.
Prinsipnya sama dengan saudara dalam pekerjaan mereka. Seorang saudara tidak seharusnya membicarakan kekudusan, tetapi melalaikan pekerjaan mereka. Perhatikanlah, pengangkatan oleh Tuhan tidak terjadi ketika dua orang saudara dan dua orang saudari sedang berdoa, melainkan ketika mereka sedang bekerja. Dia ingin menunjukkan kepada kita bahwa ketika kita menunggu kedatangan-Nya dan mengharapkan keterangkatan, kita harus sangat setia dalam kewajiban kita tiap hari. Kita perlu sebaik mungkin bekerja di ladang dan sebaik mungkin memutar batu giling. Kita perlu kehidupan manusiawi yang tepat dan seimbang, bukan kehidupan “rahib” yang mencurahkan dirinya kepada perkara-perkara rohani dan berharap agar orang lain memperhatikan penghidupan mereka. Saudara yang bekerja di ladang dan saudari yang memutar batu giling itulah yang akan Tuhan angkat.

Doa:
Tuhan Yesus, menunggu kedatangan-Mu bukan membuat aku menjadi orang yang tidak melakukan apa-apa. Tuhan, aku perlu tetap melakukan pekerjaanku seperti biasa, tidak menjadi orang yang malas. Tuhan, jagalah juga hatiku agar aku juga menjadi orang yang seimbang. Aku mempersembahkan waktu-waktuku pada-Mu. Terima kasih Tuhan.

No comments: