Hitstat

24 December 2007

Matius Volume 8 - Minggu 3 Selasa

Sebuah Peringatan: Jangan Menjadi Hamba yang Jahat
Matius 24:46-47
Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya.

Walau semua kaum beriman adalah hamba, namun tidak semua adalah hamba yang setia dan bijaksana. Ada yang setia dan bijaksana, tidak sedikit pula yang jahat. Menurut Matius 24:46-51, kedua jenis hamba tersebut masing-masing akan mendapatkan upahnya. “Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya” (Mat. 24:46-47). Berbahagia di sini berarti diberi pahala dengan kuasa untuk memerintah dalam manifestasi Kerajaan Surga. Hamba Tuhan yang setia akan diangkat menjadi pengawas segala milik-Nya sebagai pahala dalam manifestasi Kerajaan Surga.
Siapakah hamba yang jahat yang disebutkan dalam Matius 24:48? Hamba yang jahat adalah kaum beriman yang berkata dalam hatinya bahwa Tuhan tidak datang-datang. Masalah hamba yang jahat bukan ia tidak mengetahui bahwa Tuhan akan datang, melainkan ia tidak mengharapkan-Nya. Ia tidak suka menempuh kehidupan yang mempersiapkan kedatangan Tuhan. Ia pun mulai memukul hamba-hamba lain dan makan minum bersama-sama pemabuk-pemabuk (Mat. 24:49). Memukul hamba-hamba lain berarti menganiaya sesama orang beriman; makan dan minum bersama-sama pemabuk berarti menjalin hubungan dengan orang-orang duniawi yang mabuk dengan hal-hal duniawi.
Tanpa disadari, seringkali kita pun bisa menganiaya hamba-hamba lain apabila kita mengkritik atau suka meyalahkan saudara kita seiman. Kalau kita hanya bisa mengkritik kesalahan orang lain, tidak pernah melayankan Kristus kepadanya, maka kita adalah hamba yang jahat. Demikian pula bila hati kita diduduki dan sarat dengan hal-hal atau kesibukan duniawi, tidak merasa perlu menempuh hidup yang kudus menjelang kedatangan Tuhan, maka kita adalah hamba yang jahat. Kiranya Tuhan merahmati kita!

Mat. 24:46-51; Rm. 12:11

Apakah upah yang akan diterima oleh hamba yang jahat itu? Matius 24:50-51 mengatakan, “Maka tuan hamba itu akan datang pada hari yang tidak disangkakannya, dan pada saat yang tidak diketahuinya, dan akan membunuh dia dan membuat dia senasib dengan orang-orang munafik. Di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi.” Ketika Tuhan datang kembali, Dia akan mengerat (membunuh, LAI) hamba yang jahat dan membuatnya senasib dengan orang-orang munafik. Mengerat di sini mengacu kepada dikerat dari Kristus yang mulia, dari kemuliaan dan penyertaan-Nya yang mulia dalam kerajaan-Nya.
Hamba yang jahat tidak dapat berbagian dalam Kristus dan kemuliaan kerajaan-Nya dalam manifestasi kerajaan yang akan dinikmati oleh hamba-hamba-Nya yang setia (Mat. 24:45; 25:21, 23). Ini berhubungan dengan dibuang ke dalam kegelapan yang paling gelap dalam kesimpulan perumpamaan talenta (Mat. 25:14-30), yang melengkapi bagian ini. Tuhan tidak akan membunuh hamba yang jahat itu hingga berkeping-keping, sebaliknya Dia akan mengeratnya dari kemuliaan di mana Dia sendiri berada. Ini sama dengan dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap. Siapa pun yang dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap akan dikerat dari Tuhan, dari hadirat-Nya, dari persekutuan-Nya, dan dari lingkungan kemuliaan di mana Tuhan berada. Ini bukan dibinasakan kekal, tetapi dibuang sebagai orang yang terhukum.
Jika kita mau mengambil beban untuk mengabarkan Injil dengan antusias, kita bukan hanya akan mampu mengecap sukacita dan berkat keselamatan dalam jaman ini, tetapi juga pada saat kita berjumpa dengan Tuhan, sejumlah besar orang akan berbaris di belakang kita. Mereka semuanya beroleh selamat melalui kita. Saat itu kita benar-benar akan sangat gembira. Sebaliknya, jika kita tidak memberitakan kepada satu orang pun hari ini, dan tidak mau menyelamatkan seseorang, meskipun kita melihat dia sudah hampir mati, kita akan kesulitan bila berhadapan dengan Tuhan. Saat itu tidak ada kesempatan lagi bagi kita untuk melakukannya. Tuhan mengingatkan kita dalam Matius 24, bahwa kalau kita makan dan minum dengan para pemabuk dan hamba-hamba yang jahat, pada saat yang tidak kita ketahui, Tuhan akan datang dan menyisihkan kita, dan akan menentukan bagian kita bersama orang-orang yang munafik (Mat. 24:49-51).

Doa:
Tuhan, kedatangan-Mu tidak membuat aku menjadi orang yang ekstrim. Aku tetap menjadi orang yang normal dan seimbang. Tuhan, aku tidak menjadi orang yang malas, melainkan tetap melakukan kewajibanku sehari-hari, namun itu semuanya adalah sementara, menantikan kedatangan-Mu menjadi arah dan tujuanku yang utama.

No comments: