Hitstat

27 December 2007

Matius Volume 8 - Minggu 3 Jumat

Perlu Membayar Harga untuk Membeli Minyak
Matius 25:8-9
Gadis-gadis yang bodoh berkata kepada gadis-gadis yang bijaksana: Berikanlah kami sedikit dari minyakmu itu, sebab pelita kami hampir padam. Tetapi jawab gadis-gadis yang bijaksana itu: Tidak, nanti tidak cukup untuk kami dan untuk kamu. Lebih baik kamu pergi kepada penjual minyak dan beli di situ.

Setelah dibangkitkan dari kematian, kaum beriman yang bodoh masih perlu dipenuhi Roh Kudus. Matius 25:8 mengatakan, “Gadis-gadis yang bodoh berkata kepada gadis-gadis yang bijaksana: Berikanlah kami sedikit dari minyakmu itu, sebab pelita kami hampir padam.” “Hampir padam” membuktikan bahwa pelita gadis yang bodoh telah dinyalakan, diisi minyak, tetapi tidak memiliki suplai yang memadai. Gadis yang bodoh mewakili kaum beriman yang telah dilahirkan kembali oleh Roh Allah, tetapi tidak dipenuhi dengan Dia secara memadai sampai seluruh diri mereka dijenuhi oleh-Nya.
Matius 25:9 mengatakan, “Tetapi jawab gadis-gadis yang bijaksana itu: Tidak, nanti tidak cukup untuk kami dan untuk kamu. Lebih baik kamu pergi kepada penjual minyak dan beli di situ.” Ini menunjukkan bahwa tidak seorang pun bisa mendapatkan kepenuhan Roh Kudus bagi orang lain. Kita dapat meminjam banyak barang, tetapi kita tidak dapat meminjam kepenuhan Roh Kudus. Hal ini seperti makan. Tidak seorang pun dapat makan sesuatu bagi orang lain. Gadis-gadis yang bijaksana berkata kepada yang bodoh agar pergi kepada penjual minyak dan beli di situ. Mereka yang menjual minyak pasti adalah dua orang saksi yang menampakkan diri selama kesusahan besar, dua pohon zaitun dan dua anak minyak (Why. 11:3-4; Za. 4:11-14).
Membeli menunjukkan harus membayar harga. Untuk dipenuhi oleh Roh Kudus harus membayar harga, seperti meninggalkan dunia, menanggulangi diri, mengasihi Tuhan lebih daripada segalanya, dan menganggap segala sesuatu rugi karena Kristus. Jika hari ini kita tidak membayar harga, kita tetap harus membayarnya setelah kebangkitan. Mereka yang tidak membayar harga tidak memiliki ekstra bagian Roh Kudus. Pada akhirnya, gadis-gadis yang bodoh akan menyadari bahwa mereka perlu mengasihi Tuhan dengan segenap hati dan segenap jiwa, perlu melepaskan kesenangan dunia dan menanggulangi diri.

Mat. 25:8-13; 1 Tes. 4:16-17; Why. 19:9

Matius 25:10 mengatakan, “Akan tetapi, waktu mereka sedang pergi untuk membelinya, datanglah mempelai itu dan mereka yang telah siap sedia masuk bersama-sama dengan dia ke ruang perjamuan kawin, lalu pintu ditutup.” Kata “datang” menerangkan kedatangan Tuhan ke angkasa (1 Tes. 4:16), sebagian dari parousia-Nya. Mereka yang telah siap sedia pasti adalah orang-orang yang diundang ke Perjamuan Kawin Anak Domba (Why. 19:9). Kita harus siap sedia (Mat. 24:44), selalu memiliki minyak dalam buli-buli kita, selalu dipenuhi dengan Roh Allah dalam seluruh diri kita. Berjaga-jaga dan siap sedia seharusnya menjadi latihan kita sehari-hari untuk parousia Tuhan.
Masuk bersama-sama dengan Dia (Mat. 25:10) adalah keterangkatan kaum beriman yang dibangkitkan ke angkasa (1 Tes. 4:17), pada saat kedatangan Tuhan ke angkasa untuk menghadiri perjamuan kawin Anak Domba (Why. 19:9; 1 Tes. 4:17). Hal itu akan terjadi sebelum manifestasi kerajaan dan akan menjadi pahala kenikmatan bersama dengan Tuhan, pahala yang akan diberikan kepada kaum beriman yang siap sedia, yang diperlengkapi dengan pemenuhan Roh Kudus sebelum mereka meninggal. Setelah mereka yang telah siap masuk bersama-sama dengan Mempelai ke perjamuan kawin, pintu ditutup. Ini bukan pintu keselamatan, melainkan pintu masuk ke dalam kenikmatan atas perjamuan kawin Anak Domba (Why. 19:9).
Matius 25:11-12 mengatakan, “Kemudian datang juga gadis-gadis yang lain itu dan berkata: Tuan, tuan, bukakanlah pintu bagi kami! Tetapi ia menjawab: Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, Aku tidak mengenal kamu.” Gadis-gadis bodoh yang datang kemudian menunjukkan kedatangan kaum beriman yang dibangkitkan di hadapan Tuhan pada saat yang lebih lambat; hal ini terjadi belakangan karena mereka tidak siap sedia. Mereka memang akhirnya membayar harga untuk bagian ekstra minyak, tetapi mereka terlalu lambat memperolehnya. Waktu penting sekali di sini, sebab ketika mereka datang, pintu sudah tertutup. Ketika mereka mohon Tuhan membukakan pintu bagi mereka, Dia berkata “Aku tidak mengenal kamu.” Tidak mengenal di sini mengacu kepada tidak mengakui, tidak melayakkan mereka mengambil bagian dalam perjamuan kawin-Nya. “Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu hari maupun saatnya” (Mat.25:13).

Doa:
Tuhan,terima kasih untuk karunia penyelamatan-Mu. Engkau tidak hanya menyelamatkan aku dari kebinasaan kekal, namun Engkau juga akan membawaku berbagian dalam perjamuan nikah yang Engkau sediakan. Tuhan, aku mau mempersembahkan seluruh hidupku untuk lebih banyak mengasihi dan memustikanmu, membayar harga untuk mendapatkan roh-Mu memenuhi aku.

No comments: