Hitstat

21 January 2008

Matius Volume 9 - Minggu 2 Selasa

Berjaga-jagalah dan Berdoalah!
Matius 26:40b-41
Dan Ia berkata kepada Petrus: “Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku? Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah.”

Menurut Matius 26:40-41, ketika Tuhan datang kepada murid-murid dan menjumpai mereka sedang tidur, Ia berkata kepada Petrus, “Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku? Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan; roh memang penurut, tetapi daging lemah.” Dalam hal rohani, roh kita sering kali bersedia atau mau, tetapi daging kita lemah. Perhatikanlah Tuhan Yesus mengatakan perkataan ini terutama ditujukan kepada Petrus, sebab Petrus adalah orang yang paling menonjol. Ketika Tuhan kembali sesudah berdoa pada ketiga kalinya, murid-murid tetap tidur.
Perintah Tuhan agar kita berjaga-jaga dan berdoa memperlihatkan kepada kita pentingnya perihal berdoa. Berdoa membuat kita bisa terhindar dari jatuh ke dalam pencobaan. Hari ini kita hidup di dunia, banyak perkara yang sering mencobai kita. Iblis bisa melalui banyak perkara mencobai kita. Baik dalam perkara pakaian, pekerjaan, harta, pernikahan, dan lain sebagainya, ia selalu ada kesempatan untuk menggoda kita. Lagi pula, ia juga terus-menerus mencari kesempatan untuk menggoda. Kalau kita ingin terhindar dari godaannya, harus berdoa, harus sering berdoa, dalam perkara apa saja harus berdoa.
Kita sering merasa bahwa kita tidak memiliki waktu untuk berdoa. Sebelum kita memutuskan untuk berdoa, segalanya tampak tenang, tenteram. Ketika kita mau mengkhususkan waktu untuk berdoa, banyak hal terjadi, banyak kejadian yang tidak terduga dan mengejutkan menimpa kita dengan tiba-tiba. Sejumlah kesulitan timbul untuk menghalangi agar kita tidak berdoa. Banyak hal berusaha meniadakan waktu doa kita. Apakah hal-hal itu terjadi secara kebetulan? Tidak! Itu adalah siasat Iblis yang terencana untuk menghentikan doa kita. Kalau kita waspada dan berjaga-jaga dalam setiap hal, kita pasti mendapat pimpinan Allah, terhindar dari jatuh ke dalam pencobaan Iblis.

Mat. 26:40-41

Apa artinya berjaga-jaga? Berjaga-jaga adalah sadar dan terus mengamati atau memperhatikan dengan mata terbuka lebar; atau waspada akan bahaya atau hal-hal darurat. Berjaga-jaga dan berdoa berarti memiliki penglihatan rohani untuk melihat adanya tipu muslihat Iblis sehingga terhindar darinya. Doa adalah sejenis pelayanan yang harus ditaruh pada kedudukan yang pertama. Iblis selalu melancarkan siasatnya untuk menaruh hal-hal lain yang berhubungan dengan Tuhan di atas doa dan menempatkan doa pada urutan terakhir. Walaupun kita telah sering diingatkan tentang pentingnya doa, namun tidak banyak di antara kita yang mengindahkannya. Pada umumnya banyak orang lebih bergairah untuk melakukan ini dan itu, tetapi kurang ada minat untuk berdoa.
Pelayanan utama kita adalah doa. Kalau kehidupan doa kita gagal, maka dipastikan hal-hal lain juga akan gagal. Sayang, perkara doa sering diabaikan dan dianggap tidak terlalu berarti. Kalau kita menghadapi setumpuk persoalan, dengan bibir kita bisa mengaku bahwa hanya doalah yang dapat membereskan semua, tetapi faktanya, kita lebih banyak berbicara dan berusaha daripada berdoa. Doa seringkali ditaruh di posisi paling belakang, sebaliknya usaha dan rencana kita sering ditempatkan pada posisi utama.
Ada seorang saudara yang mengenal Tuhan sangat dalam mengatakan demikian, “Kita semua telah melakukan dosa dengan mengabaikan doa. Kita harus berkata kepada diri sendiri: Engkaulah orangnya.” Jangan mencela Petrus dan kedua anak Zebedeus karena mereka tertidur dan tidak berdoa. Kita sendiri harus bertobat. Kita perlu mohon Tuhan membuka mata kita agar melihat pentingnya doa dan nilai doa. Jangan biarkan Iblis membuat kita santai atau membutakan mata kita. Sebelum berdoa mungkin kita merasa kuat, tetapi begitu berlutut berdoa, kita merasa lelah seolah-olah tidak dapat melanjutkan lagi, merasa letih dan ingin tidur. Kadang-kadang bahkan gejala penyakit yang sebelumnya tidak ada tiba-tiba muncul pada saat berdoa. Jangan tertipu oleh hal-hal ini. Kita harus berjaga-jaga untuk menghadapi suasana yang ingin menghentikan doa kita. Di sini kita dituntut untuk berperang. Sebelum berdoa, kita harus berdoa agar Allah membuat kita bisa berdoa.

Doa:
Ya Bapa, aku mengakui bahwa aku kurang sekali berdoa. Ciptakan satu kedambaan yang sedemikian di dalam kehidupanku sehingga aku menjadi orang yang terus bersatu di dalam doa dengan-Mu. Dapatkan kembali waktu-waktu doaku yang sering direbut oleh si Iblis. Aku tidak mau kehilangan waktu-waktu itu.

No comments: