Hitstat

13 January 2008

Matius Volume 9 - Minggu 1 Senin

Dikasihi oleh Murid yang Terkasih
Matius 26:7
Datanglah seorang perempuan kepada-Nya membawa sebuah buli-buli pualam berisi minyak wangi yang mahal. Minyak itu dicurahkannya ke atas kepala Yesus, yang sedang duduk makan.

Matius 26:1-2 berkata, “Setelah Yesus mengakhiri segala perkataan itu, berkatalah Ia kepada murid-murid-Nya, ‘Kamu tahu bahwa dua hari lagi akan dirayakan Paskah, maka Anak Manusia akan diserahkan untuk disalibkan.’ Paskah adalah lambang Kristus (1 Kor. 5:7). Kristus adalah Anak Domba Allah yang menyebabkan Allah melewati kita, orang berdosa, sebagaimana digambarkan dalam perlambangan oleh Paskah dalam Keluaran 12. Sebagai Domba Paskah, Kristus adalah ujian bagi semua orang, dan sikap kita akan menentukan apakah kita lulus ujian tersebut atau tidak.
Terhadap Anak Domba paskah ini Matius 26 mencatat reaksi dari tiga golongan yang berbeda. Pertama, Kristus dibenci oleh kaum agamawan (ay. 3-5). Kedua, murid-murid-Nya mengasihi Dia (ay. 6-13). Dua di antaranya yang mengasihi Dia ialah Simon, si kusta dan Maria, wanita yang mengurapkan minyak di atas kepala-Nya. Ketiga, dalam ayat 14-16 kita nampak bahwa Tuhan Yesus dijual oleh murid palsu. Kata “kemudian” pada permulaan ayat 14 menunjukkan bahwa ketika salah seorang pengikut Tuhan mengekspresikan kasih terpuncaknya kepada Tuhan, yang lain tak lama lagi akan mengkhianati-Nya. Yudas telah dipenuhi dan dirasuki setan, si Iblis
Dalam ayat-ayat ini, kita nampak tiga golongan orang: kaum agamawan, umat yang mengasihi dan orang yang mengkhianati. Perbandingan ketiga jenis orang ini mengingatkan kita bahwa di dalam sepanjang jalan kita mengikuti Tuhan akan banyak keadaan yang diijinkan Tuhan menimpa kita untuk menguji bagaimana sikap kita terhadap-Nya. Janganlah kita memegahkan diri dan berkata bahwa kita tidak seperti Yudas ataupun kaum agamawan. Kita perlu belas kasihan dan rahmat Tuhan dalam sepanjang hidup kita, sehingga kita hanya menjadi orang yang mengasihi-Nya, mencurahkan segalanya bagi Tuhan.

Mat. 26:1-7; 1 Kor. 5:7

Matius 26:7 berkata, “Datanglah seorang perempuan kepada-Nya membawa sebuah botol pualam berisi minyak wangi yang mahal. Minyak itu dicurahkannya ke atas kepala Yesus, yang sedang duduk makan. Ayat-ayat tersebut ditujukan kepada perbuatan Maria, namun Injil Matius ini tidak menyebut nama Maria, tidak sama dengan catatan Injil lainnya. Mengapa Injil Matius hanya mengatakan “seorang perempuan”? Ini berarti, bahwa apa yang dilakukan oleh perempuan itu, tidak hanya dapat dilakukan oleh seorang perempuan yang bemama Maria, tetapi juga dapat dilakukan oleh perempuan-perempuan lainnya. Jadi istilah perempuan di sini bukan ditujukan semata-mata untuk seorang perempuan tertentu
Maria menuangkan minyak wangi ke atas kepala dan tubuh Tuhan adalah untuk penguburan Tuhan. Kapankah Maria melakukan hal itu? Ketika Tuhan sedang duduk makan. Yaitu pada saat Tuhan sedang senang, dan tidak merasakan apa-apa; ia dengan diam-diam melaksanakannya. Dia tidak mau kalau Tuhan tahu lebih dulu, dia juga tidak memberitahu Tuhan. Sebelum orang lain melakukannya, dia dengan diam-diam melakukannya di atas diri Tuhan. Apakah artinya ini? Banyak orang mau keselamatan, namun tidak mau Juruselamat; banyak orang menghargai keselamatan, namun tidak menghargai Juruselamat; banyak orang mengindahkan agama Kristen, namun tidak mengindahkan Kristus; banyak orang menghargai pekerjaan penebusan, namun tidak menghargai Tuhan Penebus; banyak orang menghargai salib Kristus, namun tidak menghargai Kristus yang tersalib.
Banyak orang bertanya, “Apakah untungnya bila aku percaya Yesus? Inilah perkataan mereka yang pertama. Mereka tidak bertanya, “Jika aku percaya Yesus, aku harus memiliki hubungan yang bagaimana dengan Tuhan Yesus? Hanya Maria yang mengetahui hal ini. Inilah titik perbedaannya. Maria telah mencurahkan segala-galanya ke atas diri Tuhan. Hanya Maria yang mengetahui kematian Tuhan. Pada hari pertama dalam satu minggu itu, banyak perempuan yang pergi ke makam Tuhan dengan maksud mengurapi tubuh Tuhan. Tetapi sudah terlambat! Hanya satu perempuan yang tidak terlambat, karena hanya dia yang mengetahui kematian Tuhan, hanya dia yang mempersembahkan, memberikan kepada Tuhannya.

Doa:
Tuhan, beri aku hati seperti Maria, yang merebut kesempatan untuk mencurahkan segalanya bagi diri-Mu. Engkau adalah Anak Domba Allah yang telah tersembelih untuk menebus segala dosaku. Tuhan, apa yang Kau berikan padaku tidaklah sebanding dengan apa yang kuberikan kepada-Mu. Dapatkan hatiku, dengan mutlak mengasihi-Mu.

No comments: