Hitstat

29 January 2008

Matius Volume 9 - Minggu 3 Rabu

Mayat Yesus Dikuburkan
Matius 27:59-60a
Dan Yusufpun mengambil mayat itu, mengapaninya dengan kain lenan yang putih bersih, lalu membaringkannya di dalam kuburnya yang baru, yang digalinya di dalam bukit batu.

Walau Tuhan disalibkan di antara dua penyamun, namun Ia kemudian dikuburkan di dalam sebuah kubur yang baru oleh seorang kaya bernama Yusuf (Mat. 27:57-66). Mayat Tuhan Yesus dibungkus dengan kain lenan yang putih bersih, lalu dibaringkan di dalam kuburnya yang baru (Mat. 27:59-60). Maria Magdalena dan Maria lainnya duduk di depan kuburan itu menyaksikan penguburan itu. Penguburan macam ini menggenapkan nubuat dalam Yesaya 53:9.
Yusuf dari Arimatea, seorang kaya (Mat. 27:57), dan Nikodemus, penguasa Yahudi (Yoh. 19:39; 3:1), datang untuk memperhatikan penguburan Tuhan melalui merempah-rempahi tubuh-Nya dengan mur dan damar dan menguburkan-Nya di dalam sebuah kubur yang baru. Dalam kehormatan manusia dengan standar tinggi yang sedemikian, Tuhan beristirahat pada hari Sabat (Luk. 23:55-56), menunggu waktu untuk bangkit dari antara orang mati. Allah menciptakan ciptaan lama dalam enam hari dan kemudian beristirahat pada hari ketujuh. Dalam Perjanjian Baru Tuhan menggenapkan penebusan-Nya yang penuh, pekerjaan penebusan-Nya, dalam enam hari, dan kemudian Dia beristirahat pada hari ketujuh, hari Sabat. Tuhan Yesus diletakkan di dalam kubur yang sedemikian untuk menikmati Sabat-Nya.
Setelah Tuhan Yesus dikubur, imam-imam kepala, dan orang-orang Farisi datang kepada Pilatus dan mohon dia untuk menjaga kubur itu sampai hari ketiga (Mat. 27:62-64). Selanjutnya Matius 27:65-66 berkata, “Kata Pilatus kepada mereka, ‘Ini penjaga-jaga bagimu, pergi dan jagalah kubur itu sebaik-baiknya.’ Lalu pergilah mereka dan dengan bantuan penjaga-penjaga itu mereka memeterai kubur itu dan menjaganya.” Ini dimaksudkan oleh para pemimpin Yahudi yang menentang sebagai tindakan pencegahan yang negatif, tetapi justru berbalik menjadi kesaksian positif yang kuat untuk kebangkitan Tuhan.

Mat. 27:57-66; Luk. 23:55-56

Sampai di sini, kita perlu menyadari bahwa terdapat suatu kontradiksi antara ketidakbenaran manusia dan kebenaran Allah. Segala sesuatu yang manusia perbuat atas diri Tuhan Yesus dalam Matius 27 sungguh tidak benar. Tidak saja Pilatus yang tidak benar terhadap Tuhan Yesus, tetapi kaum pemimpin Yahudi pun tidak benar terhadap-Nya. Mereka menahan Kristus secara tidak benar dan mereka pun menghakimi dan memborgol-Nya secara tidak benar. Segala sesuatu yang tua-tua agama lakukan atas diri Tuhan tidak benar. Tentu saja Yudas pun tidak benar mengkhianati Tuhan Yesus. Serdadu Roma pun memperlakukan-Nya secara tidak benar. Cemooh, ludah, dan pukulan yang mereka lakukan tidak benar. Mereka juga secara tidak benar memaksa Simon dari Kirene untuk memikul salib Tuhan. Dapat disimpulkan, di pihak manusia, semuanya tidak ada yang benar.
Puji Allah bahwa ketidakbenaran manusia berubah menjadi kebenaran Allah. Hanya sebegitulah yang mampu diperbuat manusia, menganiaya Tuhan dan menyalibkan-Nya sebagai Anak Domba Paskah. Segala sesuatu yang manusia lakukan atas diri Tuhan Yesus menyediakan keadaan bagi masuknya kebenaran Allah. Pada pihak manusia segala sesuatu itu serba hitam, tetapi pada pihak Allah, semuanya serba putih. Pada pihak manusia, segala sesuatu tidak benar, tetapi pada pihak Allah, segalanya benar. Ketidakbenaran manusia menyediakan jalan bagi kebenaran Allah untuk dimanifestasikan sepenuhnya. Dengan demikian, ketidakbenaran manusia berubah menjadi kebenaran Allah. Dalam ketersaliban Kristus, ketidakbenaran manusia terungkapkan seluruhnya namun mendatangkan kebenaran Allah. Sebab itu, terbunuhnya Kristus merupakan jalan pertama bagi datangnya kebenaran Allah.
Pemerintahan manusia dibangun di atas ketidakbenaran, tetapi Kerajaan Allah dibangun di atas kebenaran. Kebenaran adalah pondasi yang kokoh bagi Kerajaan Allah. Karena kita diselamatkan di dalam kebenaran Allah, maka pondasi keselamatan kita sangatlah kokoh. Kita dulu berada di dalam ketidakbenaran manusia, tetapi kini kita berada di dalam kebenaran Allah dan dalam Kerajaan Allah. Kerajaan Allah ialah kerajaan kebenaran Allah dan kitalah orang yang benar dalam kerajaan-Nya.

Doa:
Tuhan Yesus, terima kasih untuk kebenaran-Mu yang menggantikan ketidakbenaran manusia. Semua yang ada di atas muka bumi ini penuh dengan ketikdakbenaran. Puji Tuhan, aku yang dahulu penuh dengan ketidakbenaran, melalui ketersaliban-Mu membuat aku menjadi orang yang dibenarkan.

No comments: