Hitstat

15 January 2008

Matius Volume 9 - Minggu 1 Rabu

Injil dan Persembahan Diri
Matius 26:13
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di mana saja Injil ini diberitakan di seluruh dunia, apa yang dilakukannya ini akan disebut juga untuk mengingat dia.

Mengapa di mana Injil diberitakan, harus pula menyebutkan perkara Maria? Sebab setiap kali Injil diberitakan, perlu ada perkara Maria untuk mempertahankan keseimbangan kebenaran. Hari ini Injil yang diberitakan di antara orang yang tidak percaya hanyalah untuk memuaskan diri mereka. Kita percaya Tuhan Yesus adalah supaya kita mendapatkan keuntungan, sukacita, damai, kita mendapatkan sesuatu. Kita sudah merasa senang jika kita mendapatkan keuntungan, sukacita, damai dan mendapatkan sesuatu. Banyak orang percaya Kristus hanya sampai pada taraf beroleh selamat, tidak binasa, kelak tidak masuk ke neraka, melainkan beroleh hidup yang kekal, naik ke sorga; banyak orang percaya Kristus, tapi tidak mencapai taraf mempersembahkan diri kepada Allah. Banyak keselamatan yang diperoleh orang hanya sebagai kelepasan dari neraka saja, belum sebagai kelepasan dari keduniawian. Banyak orang memandang keselamatan hanya sebagai kebahagiaan hidup kekal, belum nampak bahwa beroleh selamat itu berarti didapatkan oteh Tuhan.
Di sebuah sekolah minggu, seorang guru bertanya kepada anak-anak, siapa yang mau menjadi Lazarus? Siapa yang ingin menjadi hartawan? Ada anak yang menjawab, “Aku mau menjadi Lazarus, sebab kelak bisa menikmati kebahagiaan.” Anak lain menjawab, “Aku mau menjadi hartawan, sebab aku tidak tahu apa yang akan terjadi kelak.” Ada satu anak menjawab, “Ketika hidup di bumi, aku mau menjadi hartawan, setelah aku mati, aku mau menjadi Lazarus.” Banyak orang Kristen mempunyai pikiran demikian, paling baik menikmati kebahagiaan sewaktu hidup di dunia masa kini, juga menikmati kebahagiaan setelah mati kelak; Inilah jalan yang ditempuh oleh kebanyakan orang Kristen dewasa ini. Maria hari ini adalah menjadi Lazarus selagi hidup, juga tetap menjadi Lazarus setelah mati. Inilah kisah Maria.

Mat. 26:13; 2 Kor. 5:14-15

Di sini tidak berarti kita tidak mementingkan pemberitaan Injil; kita benar-benar memperhatikan hal pemberitaan Injil.Jika hanya ada pemberitaan Injil saja, di sinilah letak bahayanya. Karena itu, kisah Maria harus juga diberitakan. Di satu pihak, Anda harus mendapatkan Injil, di pihak lain, Anda juga harus memberikan segala-galanya kepada Tuhan. Paulus berkata, “Satu orang sudah mati untuk semua orang” (2 Kor. 5:14). Inilah Injil. Tetapi tidak berhenti sampai di sini, selanjutnya dikatakan, “Supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka” (2 Kor. 5:15). Ini baru berarti melakukan apa yang dilakukan oleh Maria.
Tuhan adalah Tuhan yang telah mati bagiku. Tujuan kematian dan kebangkitan-Nya ialah supaya aku hidup bagi-Nya. Di sini dengan jelas sekali memberitahu kita, bahwa tidak ada orang Kristen yang hanya beroleh selamat tanpa menerima penderitaan. Kita tidak hanya ditentukan untuk percaya Tuhan Yesus, tetapi juga ditentukan untuk menderita bagi Tuhan. Inilah yang dikatakan oleh Paulus. Jadi, kita harus tahu, bahwa kita telah ditetapkan untuk percaya Tuhan Yesus, juga telah ditetapkan untuk menderita bagi Tuhan.
Banyak orang percaya Kristus hanya sampai ke taraf supaya menerima sukacita saja, tidak mencapai taraf percaya supaya menderita bagi Tuhan Yesus. Banyak orang tidak mengetahui apakah percaya Tuhan Yesus itu. Ketahuilah, percaya Kristus juga berarti percaya hingga menerima penderitaan karena Tuhan Yesus. Puji syukur kepada Allah, sebab penderitaan ini sangat berharga!
Banyak orang percaya Yesus hanya sampai masuk ke surga saja, belum sampai keluar dari dunia; banyak orang percaya Yesus hanya sampai diperkenan Allah, belum sampai dibenci orang. Tetapi seorang imani yang sempurna, seorang yang seluruhnya dimiliki Kristus, adalah orang yang percaya Tuhan Yesus sedemikian rupa sehingga diperkenan Allah juga dibenci manusia. Sebab itu, perkara Maria ini harus disampaikan setelah pemberitaan Injil, kisah Maria harus diteruskan. Hari ini, banyak sekali orang yang percaya kepada Injil, namun sedikit sekali orang yang seperti Maria. Semoga kita hari ini tidak saja percaya Injil, juga menjadi orang yang percaya Injil seperti Maria.

Doa:
Tuhan Yesus, Injil yang olehnya aku terima dan percayai kiranya membuat aku setia mengikuti-Mu di jalan ini. Tuhan, aku tidak mau tawar hati ataupun undur ketika aku mengalami penderitaan atau ketika mengalami ujian. Aku mau mencari perkenan-Mu melebihi dari perkenan manusia. Engkaulah yang layak mendapatkan sembah dan puji.

No comments: