Hitstat

01 January 2008

Matius Volume 8 - Minggu 4 Rabu

Harus Rajin Melipatgandakan Talenta
Matius 25:18
Tetapi hamba yang menerima satu talenta itu pergi dan menggali lobang di dalam tanah lalu menyembunyikan uang tuannya.

Matius 25:16-17 mengatakan, “Segera pergilah hamba yang menerima lima talenta itu. Ia menjalankan uang itu lalu beroleh laba lima talenta. Hamba yang menerima dua talenta itu pun berbuat demikian juga dan berlaba dua talenta.” Menjalankan uang melambangkan menggunakan karunia yang Tuhan berikan kepada kita; beroleh laba melambangkan bahwa karunia yang kita terima dari Tuhan telah dipakai semaksimal mungkin, tanpa kerugian atau pemborosan apa pun.
Menurut Matius 24, hamba perlu menyuplaikan makanan kepada orang-orang yang berada di dalam rumah, yakni melayankan firman yang merawat, yang membawakan kelimpahan Kristus sebagai suplai hayat kepada orang-orang yang berada di dalam rumah Tuhan. Dalam Matius 25, menjalankan talenta berarti mengusahakan agar talenta itu bertambah banyak. Jadi, hasil dari pelayanan kita ada dua aspek. Aspek pertama ialah orang lain terpelihara dan diberi pemeliharaan yang limpah. Aspek kedua ialah harta Tuhan berlipat ganda.
Misalnya, semakin banyak kita mengabarkan Injil, semakin kaya Injil itu. Sama halnya dengan kebenaran. Ketika kita melayankan kebenaran kepada orang lain, kebenaran itu akan berlipat ganda. Ini pun nyata pada kaum beriman dan gereja. Baik kaum beriman maupun gereja akan berlipat ganda. Jadi, lima talenta dilipatgandakan menjadi sepuluh dan dua talenta menjadi empat. Hasil pelayanan kita seharusnya merupakan pelipatgandaan talenta kita. Jika kita hanya setia mempertahankan Injil, kebenaran, dan gereja, tanpa adanya pelipatgandaan, Tuhan akan berkata bahwa kita pemalas. Lagi pula Dia akan menyebut kita hamba yang jahat. Dalam pandangan Tuhan, menyembunyikan talenta dan tidak melipatgandakannya itu jahat. Tuhan tidak akan mempedulikan argumentasi atau alasan kita. Dia hanya mempedulikan pelipatgandaan talenta yang telah Ia percayakan kepada kita.

Mat. 25:18

Tujuan dari perumpamaan dalam Matius 25:14-30 adalah untuk mengarahkan perhatian kita kepada hamba yang ketiga. Sebagian besar orang Kristen berada dalam kategori ini. Menerima satu talenta adalah berbahaya karena mereka yang menerima satu talenta memiliki kecenderungan untuk menjadi malas dan kendor dan menguburkan talenta mereka. Mereka sering merasa malu karena memiliki sedikit dan kemudian menguburkan talenta mereka. Beberapa orang merasa lebih baik tidak memiliki sama sekali daripada memiliki sedikit. Tetapi Tuhan berkata bahwa memiliki sedikit lebih baik daripada tidak memiliki sama sekali.
Sebenarnya mengetahui bagaimana menggunakan talenta kita jauh lebih penting daripada jumlah talenta yang kita dimiliki. Hari ini kaum beriman selalu tidak puas dengan karunia Allah. Kalau kita mau bekerja hanya ketika kita memiliki karunia yang sama dengan yang dimiliki oleh saudara atau saudari tertentu, Allah tidak akan memberi kita karunia itu. Perumpamaan ini berfokus pada seorang yang menerima hanya satu talenta.
Menyembunyikan talenta di dalam tanah (dunia) berarti melibatkan diri dengan sesuatu yang duniawi, dengan sesuatu yang tidak berkaitan dengan Roh itu. Menyembunyikan uang tuannya juga melambangkan membiarkan karunia Tuhan tidak berguna, membuat karunia Tuhan menjadi sia-sia di bawah selubung alasan duniawi tertentu. Mencari alasan apa pun untuk tidak menggunakan karunia Tuhan berarti menyembunyikan karunia itu. Inilah bahaya yang selalu ada pada orang-orang yang bertalenta satu, orang-orang yang menganggap karunia mereka paling kecil.
Mengobrol, bergurau tanpa makna yang jelas, menonton televisi berjam-jam, atau menghabiskan waktu dengan sekedar jalan-jalan di pusat perbelanjaan merupakan sebuah contoh keterlibatan seseorang di dunia. Kita perlu menengadah kepada belas kasihan dan anugerah Tuhan, sehingga banyak waktu akan dihemat, dan kita akan dapat menggunakan waktu itu untuk lebih banyak memperhatikan kaum beriman atau memberitakan injil. Tak peduli betapa sibuknya kita, masih mungkin menggunakan fungsi kita dengan jalan memperhatikan orang lain.

Doa:
Tuhan, Kau adalah Tuan yang adil. Meskipun harta yang Kau percayakan sebagai talenta berbeda nominalnya, namun pahala yang Engkau berikan adalah sama. Tuhan, aku mengarahkan pandanganku kepada pahala ini, sehingga setiap pelayananku menjadi pelayanan yang berkenan di mata Tuhan.

No comments: