Hitstat

14 January 2008

Matius Volume 9 - Minggu 1 Selasa

Untuk Apa Pemborosan Ini?
Matius 26:8, 10
Melihat itu murid-murid gusar dan berkata: "Untuk apa pemborosan ini? Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka lalu berkata: "Mengapa kamu menyusahkan perempuan ini? Sebab ia telah melakukan suatu perbuatan yang baik pada-Ku.

Keluarga Maria bukanlah keluarga kaya. Tetapi satu perkara yang mengherankan, yaitu Maria dapat membeli satu buli-buli minyak narwastu murni (tercatat pada kitab Injil yang lain), tersimpan dalam buli-buli pualam dan tentu sangat mahal harganya. Perbuatannya itu menimbulkan kritikan/tegoran yang keras dari orang banyak. Mereka mengatakan, “Untuk apa mengurapi kepala Yesus dengan minyak yang seharga tiga ratus dinar lebih itu, tidakkah lebih balk minyak itu dijual saja dan uangnya dapat disedekahkan kepada orang yang miskin?” (Mat. 26:8-9).
Murid-murid Tuhan menganggap, bahwa perbuatan Maria yang demikian itu adalah suatu pemborosan, suatu penghamburan. Mereka berpendapat, lebih baik tiga ratus dinar lebih itu disedekahkan kepada orang miskin. Hari ini dalam gereja juga ada dua prinsip ini. Sekelompok orang seperti Maria, yakni rela memberikan segalanya kepada Kristus, merasa Kristus layak mendapatkan segala-galanya; karena diantara aku dan Kristus ada hubungan kasih, maka aku mau menyerahkan segalanya kepada-Nya. Tetapi ada sekelompok orang lagi yang selalu memperhatikan segi pragmatis, berpendapat, bahwa segala-galanya harus diletakkan pada tempat yang bermanfaat.
Banyak orang harus berkali-kali menghitung berapa uang yang akan dipersembahkan kepada Tuhan. Sebenamya, mereka bukan menghitung jumlah uang, melainkan menghitung nilai Tuhan. Berapa banyak yang kita persembahkan kepada-Nya, itulah pernyataan penilaian kita terhadap-Nya. Setiap orang yang mau menderita sengsara dan mempersembahkan diri kepada Tuhan, itu menyatakan berapa nilai Kristus; setiap orang yang mau mempersembahkan waktunya untuk Kristus, itu menyatakan berapa nilai Kristus. Orang Kristen rela mempersembahkan segala-galanya, itu tak lain dikarenakan Kristus bernilai segala-galanya.

Mat. 26:8-10; Mrk. 14:7

Orang menganggap perbuatan Maria itu sebagai pemborosan dan keterlaluan. Menurut pendapat orang pada umumnya: cukup dengan minyak narwastu biasa, buat apa memakai minyak narwastu murni; cukup dengan minyak narwastu murni, mengapa perlu ditaruh dalam botol pualam; botol pualam sudah cukup, mengapa memakai yang berharga tiga ratus dinar lebih? Mereka mencela dia, marah kepadanya. Tetapi dalam pandangan Tuhan, hal ini tidak seharusnya dicela. Tuhan malah berkata: “Biarkanlah dia. Mengapa kamu menyusahkan dia?” Oh, Maria telah melakukan suatu perbuatan yang baik yang tidak sepatutnya dicela. Tuhan menentang tanggapan murid-murid-Nya. Mereka menganggap pengurapan dan persembahan sedemikian ini adalah pemborosan, tetapi Tuhan malah berkata bahwa hal itu adalah suatu perbuatan yang baik, bukan pemborosan.
Mengasihi Dia sehingga rela mengorbankan segalanya di atas diri-Nya adalah suatu perbuatan yang baik, bukan pemborosan. Terhadap Tuhan selamanya tidak ada yang terlampau baik, mengasihiTuhan tidak menentang mereka beramal kepada orang-orang miskin, tetapi Ia menentang mereka yang mengatakan bahwa sesuatu yang diperbuat di atas diri Tuhan adalah pemborosan. Tuhan berkata kepada mereka, “Karena orang-orang miskin selalu ada padamu, dan kapan pun kamu menghendakinya kamu dapat menolong mereka, tetapi Aku tidak akan selalu bersama-sama kamu” (Mrk. 14:7). Maksud Tuhan ialah: Beramal kepada orang-orang miskin masih banyak kesempatannya, tetapi kesempatan untuk melayani Aku, akan segera berlalu.
Hari ini adalah saat kita mempersembahkan persembahan kepada Tuhan. Kalau ditunda-tunda, mungkin akan terlambat. Ingin mengurapi Tuhan setelah Tuhan bangkit, sudahlah terlambat! Demikian pula ingin mempersembahkan persembahan kepada Tuhan dan mengasihi Tuhan dengan sebulat hati sesudah kita dibangkitkan kelak, itu pun sudah terlambat. Karena pada masa kebangkitan, kalau pun kita memiliki laksaan dunia, sudah tentu dengan rela akan kita tinggalkan semua demi mengasihi Tuhan. Tetapi Tuhan menghendaki agar pada masa kini kita bisa dengan mutlak mempersembahkan persembahan kita kepada-Nya. Saat ini adalah waktu bagi kita untuk mengasihi Tuhan.

Doa:
Tuhan Yesus, memberikan segalanya kepada-Mu bukanlah suatu pemborosan. Bahkan andai aku memiliki seisi dunia untuk kupersembahkan belumlah cukup. Ampuni aku sering melakukan perhitungan untung rugi dengan Engkau. Tuhan, apa yang kuberikan kiranya dapat berkenan di mata-Mu, sehingga Engkau boleh menyebutnya sebagai suatu perbuatan yang baik.

No comments: