Hitstat

03 January 2008

Matius Volume 8 - Minggu 4 Jumat

Perkataan Dorongan bagi Hamba Bertalenta Satu
Matius 25:28-29
Sebab itu ambillah talenta itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu. Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya.

Hamba yang memiliki satu talenta seolah-olah berkata, “Tuan, cobalah lihat, ini kepunyaan tuan. Aku tidak menghilangkannya. Aku setia menyimpan apa yang engkau berikan kepadaku.” Matius 25:26 mengatakan, “Tuannya itu menjawab: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?” Di sini Tuhan mengakui bahwa Dia sangat ketat dalam menuntut hamba-hamba-Nya untuk pekerjaan-Nya. Di satu aspek Tuhan itu kejam. Dia selalu menuai di tempat di mana Dia tidak menabur, dan memungut dari tempat di mana Dia tidak menanam.
Dalam suatu arti, perkataan hamba tentang Tuhan menuai di tempat di mana Dia tidak menabur dan memungut dari tempat di mana Dia tidak menanam itu memang benar; tetapi dalam arti lain, tidaklah demikian. Kita tidak boleh mengatakan bahwa Tuhan tidak menabur, sebab Dia telah memberi kita masing-masing paling sedikit satu talenta. Pemberian talenta-Nya kepada kita itulah penaburan dan penanaman-Nya. Kini Tuhan menyuruh kita memungut di tempat di mana Dia tidak menanam dan menuai dari tempat di mana Dia tidak menabur. Tidak seorang pun di antara kita dapat mengatakan bahwa Tuhan tidak memberikan sesuatu pun kepada kita. Paling sedikit kita mempunyai satu talenta. Talenta inilah benih untuk ditabur dan milik untuk ditanam. Sebab itu kita perlu menuai di mana Dia tidak menanam.
Kita semua perlu belajar menggunakan talenta kita untuk melipatgandakan harta Tuhan. Tuhan telah memberi kita masing-masing bagian dari milik-Nya sebagai talenta, kini beban, kewajiban, dan tugas kita tak lain adalah berusaha agar talenta ini berlipat ganda. Jangan memaafkan diri sendiri dan jangan pula berkata bahwa kita tidak ada waktu untuk memperhatikan orang lain.

Mat. 25:26-30; Ef. 3:8

Boleh jadi keadaan rohani kita sedang lemah, namun selalu ada orang lain yang bahkan lebih lemah, dan mereka memerlukan bantuan kita. Jalan yang paling baik untuk menggunakan talenta kita ialah dengan memperhatikan orang lain, berbeban terhadap orang lain, dan memikirkan mereka. Tunjukkanlah kasih kepada mereka yang hatinya telah menjadi dingin. Kunjungilah mereka atau undanglah mereka ke rumah kita. Tatkala kita meluangkan waktu bersama Tuhan dan terbuka kepada-Nya tentang siapa yang harus kita perhatikan, Ia akan memberi beban kepada kita. Oh, tuaian itu begitu banyak, tetapi pekerja sedikit! Kita sepertinya tidak perlu menabur, kita hanya perlu menuai. Dengan berbuat demikian, kita akan menggunakan talenta kita sehingga satu talenta akan menjadi dua, dua talenta akan menjadi empat, dan lima talenta akan menjadi sepuluh.
Matius 25:27 mengatakan, “Karena itu, seharusnya uangku itu kauberikan ke bank, supaya pada waktu aku kembali, aku menerimanya serta dengan bunganya, (Tl.).” Memberikan uang kepada orang yang menjalankan uang berarti menggunakan karunia Tuhan untuk menyelamatkan orang dan melayankan kekayaan Kristus kepada mereka (Ef. 3:8). Orang yang menjalankan uang di sini adalah orang yang baru percaya, orang yang lemah, orang yang muda, dan orang yang mundur/bermasalah. Kita perlu mendepositkan harta Tuhan kepada mereka melalui merawat dan memulihkan mereka. Bunga melambangkan hasil yang bermanfaat yang kita peroleh untuk pekerjaan Tuhan dengan menggunakan karunia-Nya.
Apakah yang akan Tuhan lakukan terhadap kita pada hari penghakiman-Nya apabila hari ini kita tidak menggunakan talenta kita? Pertama, Dia akan menyebut kita sebagai hamba yang jahat dan malas, juga hamba yang tidak berguna (Mat. 25:26, 30). Kedua, Dia akan mengambil talenta kita dan memberikannya kepada orang lain (Mat. 25:29). Terakhir, Dia akan mencampakkan kita ke dalam kegelapan yang paling gelap (Mat. 25:30). Jika kita setia terhadap Tuhan, kita akan diberi pahala pada zaman yang akan datang. Tetapi jika kita tidak setia kepada-Nya, kita akan menerima hukuman.

Doa:
Tuhan Yesus, ampuni aku yang sering menyalahpahami Tuhan, mengira Tuhan sebagai Tuan yang kejam. Engkau tidak menuntut melebihi apa yang dapat kulakukan. Tuhan, aku tidak mau disebut sebagai hamba yang jahat dan malas pada saat kedatangan-Mu. Aku mau melipatgandakan apa yang Tuhan berikan padaku.

No comments: