Hitstat

14 October 2008

Lukas Volume 1 - Minggu 3 Rabu

Yesus Dilahirkan Menurut Kedaulatan Allah
Lukas 2:4-5
Demikian juga Yusuf pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem, karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maria, tunangannya, yang sedang mengandung.

Ayat Bacaan: Luk. 1:26-27, 31; 2:1-7; Mi. 5:1-2; Yes. 9:5

Maria mengandung seorang bayi laki-laki dari Roh Kudus di Nazaret (Luk. 1:26-27, 31). Menurut nubuat dalam Mikha 5:2 bagaimanapun juga Kristus harus dilahirkan di Betlehem. Di bawah pengaturan kedaulatan Allah, kaisar Agustus memerintahkan sensus pertama sejak kerajaan Roma berdiri (Luk. 2:1-7). Ini memaksa semua orang kembali ke tempat asal mereka. Maria dan Yusuf terpaksa kembali ke Betlehem, dan segera setelah mereka sampai ke Betlehem, Yesus pun terlahir (Luk. 2:6-7).
Setelah Israel ditawan oleh bangsa Romawi, bangsa Israel sangat mengharapkan Mesias mereka datang dan membebaskan mereka dari tangan penjajah Romawi. Namun, ketika Yesus dilahirkan di antara umat manusia Dia muncul dalam cara yang agak tersembunyi, tidak dalam cara yang terbuka. Setiap orang kemudian menyebut Dia Yesus dari Nazaret, sebab Dia seorang Nazaret. Tetapi Alkitab mengatakan bahwa Kristus akan dilahirkan di Betlehem. Semua kejadian ini sepertinya terjadi secara kebetulan, namun sesungguhnya tidaklah demikian sebab dibalik semua kejadian ini terdapat tangan kedaulatan Allah dalam menggenapkan nubuat Perjanjian Lama (Mi. 5:1-2).
Lukas 2:7 mengatakan, “Dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan kain lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan.” Kehidupan Manusia-Penyelamat dimulai di sebuah palungan, tempat yang paling rendah, karena penginapan penuh dengan umat manusia yang jatuh dengan kesibukan kegiatannya. Kita dapat mengatakan bahwa palungan adalah sebuah lambang dari kehidupan insani Penyelamat.
Menurut Yesaya 9:5, anak yang dilahirkan bagi kita ialah Allah yang perkasa. Ini berarti anak yang dilahirkan di palungan di Betlehem itu adalah Allah yang perkasa itu sendiri. Sebagai seorang anak, Dia dibesarkan di Nazaret, di wilayah Galilea yang dianggap hina. Dia tidak tinggal di rumah gedung orang kaya, tetapi di rumah seorang tukang kayu yang miskin. Bayangkanlah Yesus, Allah yang perkasa yang berinkarnasi, hidup di rumah tukang kayu di Nazaret kira-kira tiga puluh tahun! Ini merupakan bagian yang penting dari sejarah Allah.

No comments: