Hitstat

13 October 2008

Lukas Volume 1 - Minggu 3 Selasa

Bertumbuh dan Menjadi Kuat dalam Rohnya
Lukas 1:80
Adapun anak itu bertambah besar dan makin kuat rohnya. Dan ia tinggal di padang gurun sampai kepada hari ia harus menampakkan diri kepada Israel.

Ayat Bacaan: Luk. 1:41, 67, 80; Kis. 2:21; Rm. 10:13; 8:16; Mzm. 116:2; 2 Tim. 1:7; Yoh. 3:5-6

Lukas 1:80 membicarakan masa kecil Yohanes Pembaptis. Ayat ini menyinggung bahwa Yohanes Pembaptis menjadi kuat rohnya. Hal ini tentu dipengaruhi oleh orang tuanya yang sama-sama dipenuhi dengan Roh Kudus (Luk. 1:41, 67) sehingga anak mereka mudah bertumbuh dan menjadi kuat dalam rohnya, dan kemudian tinggal di padang gurun. Bertumbuh dan menjadi kuat di dalam rohnya berarti dia hidup bersama dengan Allah dan hidupnya sepenuhnya bagi Allah.
Banyak orang Kristen yang tidak memperhatikan roh mereka. Roh mereka telah menjadi seperti “ban-ban kempes,” tidak memiliki perasaan hayat maupun petunjuk dari pengurapan itu. Mereka berdosa dan melakukan hal-hal duniawi tanpa malu karena roh mereka terlalu lemah. Begitu kita diselamatkan, kita harus melatih roh kita setiap hari agar roh kita tetap kuat. Dari pengalaman kita tahu bahwa jika roh kita tidak dikuatkan, dan bila jiwa kita tidak ditopang oleh roh yang kuat, kita akan mudah dikalahkan oleh berbagai pencobaan dan godaan.
Menyeru nama Tuhan adalah jalan yang termudah, tercepat, terbaik untuk melatih roh kita, untuk menjamah roh kita, dan untuk memelihara satu roh yang kuat. Kita memulai kehidupan Kristen kita dengan menyeru, “Dan barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan” (Kis. 2:21). Setiap hari kita perlu terus-menerus menyeru nama Tuhan agar diselamatkan (Rm. 10:13). Mazmur 88:9 berkata, “Aku telah berseru kepadaMu, ya Tuhan, sepanjang hari”. Mazmur 116:2 berkata, “... maka seumur hidupku aku akan berseru kepada-Nya.” Selama kita hidup, kita harus menyeru nama Tuhan.
Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban (2 Tim. 1:7). Roh di sini mengacu kepada roh manusia, yang telah dilahirkan kembali dan dihuni oleh Roh Kudus (Yoh. 3:5-6; Rm. 8:16). Paulus berkata bahwa kita memiliki roh kekuatan, kasih dan ketertiban. Roh yang kuat sedemikian membuat kita tidak boleh merasa malu akan kesaksian Tuhan, sebaliknya tetap berdiri teguh melawan arus kemerosotan gereja. Kita perlu percaya bahwa Allah telah memberi kita roh sedemikian itu, dan kita patut memuji Dia karenanya.

No comments: