Hitstat

28 October 2008

Lukas Volume 2 - Minggu 1 Rabu

Manusia Hidup Bukan Dari Roti Saja
Lukas 4:3-4
Lalu berkatalah Iblis kepada-Nya: “Jika Engkau Anak Allah, suruhlah batu ini menjadi roti.” Jawab Yesus kepadanya: “Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja.”

Ayat Bacaan: Luk. 4:3-4; Kej. 3:1-6; 2 Tim. 2:4

Mengubah batu menjadi roti itu benar-benar suatu mujizat. Hal ini diajukan oleh Iblis sebagai suatu cobaan. Seringkali pemikiran yang menghendaki terjadinya mujizat dalam situasi tertentu merupakan suatu cobaan dari Iblis. Cobaan Iblis atas manusia yang pertama, Adam, berhubungan dengan perkara makan (Kej. 3:1-6). Sekarang cobaannya atas Manusia yang kedua (Kristus) juga berhubungan dengan perkara makan. Perkara makan selalu merupakan perangkap yang dipakai oleh Iblis untuk menjerat manusia, menyebabkan manusia melupakan Allah, Sang Sumber.
Iblis mencobai Manusia-Penyelamat untuk mempertahankan kedudukan-Nya sebagai Putra Allah. Tetapi Tuhan Yesus menjawab dengan berkata, “Manusia hidup bukan dari roti saja.” Ini menunjukkan bahwa Dia berdiri pada kedudukan manusia untuk mengalahkan musuh. Sanak saudara kita, terutama generasi yang lebih tua, selalu memperhatikan tentang bagaimana mencari nafkah. Mereka mungkin berkata, “Mengasihi Tuhan itu tidak salah, tapi jangan terlalu fanatik. Kalian harus mengejar penghidupan yang baik.” Masalah penghidupan (makanan) memang sangat menjamah batin kita, bahkan Tuhan Yesus pun diuji atas masalah ini. Saudara saudari, apabila kita tidak tahu pentingnya mengurangi permintaan-permintaan fisik kita dan menjaga tuntutan rohani, maka kita takkan bersyarat bagi ministri-Nya (2 Tim. 2:4).
Penghidupan yang lebih baik, makanan yang lezat, pakaian yang indah, dan rumah yang besar, semuanya tak lain hanyalah kebutuhan sekunder. Makan makanan rohani itulah yang primer. Di sini Yesus seolah mendeklarasikan kepada seluruh alam semesta bahwa Dia bukan untuk kebutuhan fisik, melainkan untuk kebutuhan rohani. Kendati Dia tidak makan untuk mempertahankan tubuh jasmani-Nya, tetapi Dia makan banyak firman Allah untuk memelihara roh-Nya. Sudahkah Anda nampak akan hal ini?
Ujian pertama yang harus kita lalui ialah ujian mengenai penghidupan kita. Kita harus menikmati makanan rohani lebih banyak daripada makanan jasmani. Baik kita hidup atau mati itu perkara sekunder. Kita hanya memperhatikan makanan rohani kita sehingga roh kita dikenyangkan oleh firman Allah.

No comments: