Hitstat

18 October 2008

Lukas Volume 1 - Minggu 4 Minggu

Yohanes Memberitakan Baptisan Pertobatan
Lukas 3:3
Maka datanglah Yohanes ke seluruh daerah Yordan dan menyerukan: “Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu.”

Ayat Bacaan: Yoh. 3:3, 5-6; Luk. 3:3; Rm. 3:18; 5:10; 8:7-8; Kol. 1:21; Tit. 3:5

Adakah kaitannya antara bertobat dan dibaptis? Dalam ministrinya, Yohanes pembaptis menyuruh orang bertobat dan memberi diri dibaptis. Bertobat adalah mengubah pikiran, memalingkan pikiran kepada Kristus. Membaptis adalah menguburkan orang-orang yang bertobat, mengakhiri mereka, supaya Kristus dapat menunaskan mereka oleh kelahiran kembali (Yoh. 3:3, 5-6). Menurut Lukas 3:3, baptisan tobat adalah untuk pengampunan dosa-dosa (TL.). Kata Yunani yang diterjemahkan “untuk” juga berarti “kepada”. Bertobat dan dibaptis adalah untuk dan menghasilkan pengampunan dosa-dosa, sehingga penghalang yang ada karena kejatuhan manusia dapat disingkirkan dan manusia dapat didamaikan dengan Allah.
Sudahkah dosa-dosa Anda diampuni dan berdamai dengan Allah? Karena jatuh dalam dosa, kita tidak saja jauh dari Allah, juga terisolir dari Allah (Rm. 3:18). Karena perbuatan yang jahat, hati kita bermusuhan dengan Allah (Kol. 1:21; Rm. 5:10). Sebab itu kita tidak saja perlu bertobat, berpaling kepada Allah; tidak saja perlu diampuni oleh Allah, juga perlu berdamai dengan Allah. Mungkin ada orang mengatakan, “Aku bukan pembunuh atau perampok. Di masyarakat aku memiliki reputasi yang cukup baik. Mengapa aku masih perlu berdamai dengan Allah?” Mungkin kita tidak memiliki masalah dengan orang-orang di sekitar kita, tetapi kita tidak dapat menyangkal bahwa kita ada masalah dengan Allah; kita tidak tunduk sepenuhnya terhadap hukum Allah (Rm. 8:7-8).
Allah menghendaki kita berdamai dengan Dia. Oleh sebab itu, Allah telah menggenapkan satu pendamaian untuk kita yaitu penebusan Kristus. Pengampunan dosa kita berdasarkan penebusan Tuhan, perdamaian kita dengan Allah juga berdasarkan penebusan Tuhan. Tanpa penebusan Tuhan, kita tidak bisa berdamai dengan Allah. Puji Tuhan! Penebusan-Nya sudah menyelesaikan segala persoalan antara kita dengan Allah. Namun, di pihak kita, kita perlu bertobat, berpaling kepada Allah, dan memberi diri kita diakhiri oleh air baptisan (Luk. 3:3). Setelah dibaptis, kita masih perlu setiap saat berpaling kepada Allah untuk tetap tinggal di dalam realitas baptisan, agar kita mengalami pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus (Tit. 3:5).

No comments: