Hitstat

07 June 2009

Yohanes Volume 3 - Minggu 1 Senin

Sikap yang Tepat Ketika Kita Datang Kepada Firman
Yohanes 5:39-40
Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku, namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu.

Ayat Bacaan: Yoh. 5:31-47

Dalam Yohanes 5:31-47 kita nampak empat ganda kesaksian Putra. Kesaksian itu meliputi kesaksian Yohanes Pembaptis (ayat 32-35), kesaksian pekerjaan Putra (ayat 36), kesaksian Bapa (ayat 37-38), dan kesaksian Alkitab (ayat 39-47). Meski telah melihat empat ganda kesaksian ini, orang-orang mungkin saja tetap tidak memperoleh Kristus sendiri. Orang Yahudi telah melihat pekerjaan yang dilakukan Kristus, tapi mereka enggan datang menghampiri-Nya. Mereka telah nampak mukjizat dan tanda ajaib yang dikerjakan oleh Kristus, tetapi mereka tidak mengenal siapa Dia, dan tak mau datang kepada-Nya. Bapa telah bersaksi bagi Sang Putra, namun mereka tidak membiarkan firman-Nya tinggal di dalam mereka. Semuanya ini disebabkan karena mereka tidak mau percaya kepada Putra yang diutus Bapa.
Walaupun seseorang demikian giatnya menyelidiki Kitab-kitab Suci yang memberi kesaksian tentang Putra, tapi jika ia tidak mau datang kepada-Nya, ia tetap tidak akan mendapatkan hidup yang kekal. “Menyelidiki Alkitab” mungkin sekali terpisah dengan “datang kepada-Ku”. Ahli agama Yahudi memeriksa Alkitab, namun mereka tidak mau datang kepada Tuhan. Padahal keduanya ini seharusnya bergandengan. Berhubung Kitab Suci justru telah bersaksi bagi Tuhan, maka seharusnya Alkitab tak boleh dipisahkan dengan Tuhan. Sangat besar kemungkinan kita menjamah Akitab, namun tidak menjamah Tuhan. Hanya Tuhan saja yang dapat mengaruniakan hayat. Kita tidak boleh memisahkan Alkitab dengan Tuhan sendiri. Kapan saja kita menyelidiki firman Allah, kita wajib datang ke hadapan Tuhan.
Jika kita bersandar Tuhan serta menggunakan roh kita sewaktu menjamah firman Allah, maka bagi kita Alkitab adalah suplai hayat. Namun jika kita hanya memakai otak dan menyelidiki Alkitab sebagai buku yang mengandung huruf-huruf balaka, ia akan menjadi pengetahuan. Bila kita bersandar kepada Tuhan, segala sesuatu yang kita peroleh adalah hayat. Karena itu ketika kita datang kepada firman-Nya, kita perlu terlebih dahulu berdoa, “Tuhan, firman-Mu adalah terang dan hayat. Karena itu, singkapkan segala hal yang menyelubungiku sehingga aku bisa melihat dan menjamah Engkau sebagai hayat.”

No comments: