Hitstat

08 September 2009

Yohanes Volume 6 - Minggu 2 Rabu

Bapa Sendiri Mengasihi Kamu
Yohanes 16:27
Sebab Bapa sendiri mengasihi kamu, karena kamu telah mengasihi Aku dan percaya, bahwa Aku datang dari Allah.

Ayat Bacaan: Yoh. 1:12-13, 27; 1 Yoh. 3:1; 4:8; Rm. 7:17-18; 1:28-32; Ef. 2:1, 5; Kol. 2:13

Bapa adalah sumber hayat ilahi yang melahirkan kembali kita dengan hayat ini. Kasih Allah dinyatakan dalam hal Dia mengutus Anak-Nya mati bagi kita agar kita dapat memiliki hayat-Nya dan dengan demikian menjadi anak-anak-Nya (Yoh. 1:12-13). Allah mengirimkan Anak-Nya supaya Dia dapat melahirkan kita. Jadi, kasih Allah adalah kasih yang melahirkan kita, kasih ini hanya ada di dalam Bapa. Kasih Allah ini tinggi dan terhormat, dinyatakan di tengah-tengah kita. Puji Tuhan! kita hari ini adalah anak-anak Allah. Kita telah dilahirkan dari Bapa sumber hayat, kita sekarang bukan milik kita sendiri, kita adalah milik kepunyaan Allah.
Oleh sebab itu dalam Satu Yohanes 3:1 dikatakan “Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Dia”. Setiap orang yang dilahirkan dari Allah, mereka adalah orang-orang yang dilahirkan dari kelahiran yang misterius. Oleh sebab itu dunia tidak mengenal orang-orang yang lahir dari Allah. Dunia tidak mengenal kita, karena dunia tidak mengenal Allah. Dunia tidak mengenal Allah, maka duniapun tidak mengenal kelahiran ilahi kita.
Sebenarnya sebagai orang-orang yang jatuh, kita bukan hanya penuh dosa dalam sifat dan sikap (Rm. 7:17-18; 1:28-32), tetapi juga mati dalam roh kita (Ef. 2:1, 5; Kol. 2:13). Karena itu Bapa memberikan kepada kita Putra-Nya agar kita bukan saja terlepas dari dosa-dosa kita, terlebih kita bisa mendapatkan hayat-Nya dan hidup oleh-Nya. Ketika kasih ilahi ini ternyata kepada kita, kasih itu menjadi kasih karunia di dalam kita. Jadi bukan kita yang lebih dahulu mengasihi Tuhan tetapi Tuhanlah yang terlebih dahulu mengasihi kita. Melalui kasih karunia inilah kita dapat mengasihi Dia. Kasih ini juga membawa kita bisa saling mengasihi satu dengan yang lain. Kasih yang dilimpahkan kepada kita adalah kasih yang sempurna, kasih yang tanpa syarat, tanpa batas, kasih yang bersumber kepada Allah sendiri. Jika kita mulai tidak dapat mengasihi, ingatlah akan kasih Tuhan. Jika Tuhan mengasihi kita, mengapa kita tidak dapat mengasihi orang-orang yang dikasihi-Nya?

No comments: