Hitstat

06 April 2012

2 Korintus - Minggu 28 Jumat

Pembacaan Alkitab: 2 Kor. 13:1-4


Dalam ayat 4 Paulus berkata, "Karena sekalipun Ia telah disalibkan oleh karena kelemahan, namun Ia hidup karena kuasa Allah. Memang kami lemah di dalam Dia, tetapi kami akan hidup bersama-sama dengan Dia untuk kamu karena kuasa Allah." Kelemahan dalam ayat ini adalah kelemahan-kelemahan tubuh, sama seperti dalam 2 Korintus 10:10. Bagi diri-Nya sendiri, Kristus sama sekali tidak perlu lemah, tetapi untuk merampungkan penebusan bagi kita, Dia rela menjadi lemah di dalam tubuh-Nya supaya Dia dapat disalibkan. Namun, setelah bangkit, Dia sekarang hidup berdasarkan kuasa Allah. Dalam ayat 4 Paulus mengatakan bahwa para rasul lemah di dalam Kristus, tetapi hidup bersama Dia untuk kaum beriman karena kuasa Allah. Para rasul mengikuti teladan Kristus, rela menjadi lemah di dalam kesatuan yang organik dengan-Nya, supaya mereka dapat menempuh hidup tersalib bersama Dia. Karena itu, mereka pasti hidup bersama Kristus berdasarkan kuasa Allah terhadap kaum beriman. Kelihatannya, mereka lemah terhadap kaum beriman, sebenarnya mereka penuh kuasa.

Jika Kristus tidak lemah, Dia tidak akan dapat ditangkap, apalagi dipaku di atas salib. Hanya orang yang lemah yang dapat disalibkan. Bagi penggenapan penebusan, Kristus sengaja menjadi lemah, begitu lemahnya sehingga Ia dapat ditangkap dan disalibkan. Tetapi sekarang penebusan itu telah digenapkan dan Kristus telah bangkit, maka Dia tidak lemah lagi.

Dalam ayat 4 Paulus menunjukkan kepada orang-orang Korintus bahwa para rasul lemah di dalam Kristus. Mereka menjadi lemah melalui kesatuan yang organik, yaitu menjadi satu dengan Kristus. Tujuan kelemahan mereka yang demikian adalah untuk membangun gereja. Ketika para rasul datang ke Korintus, mereka tidak datang dengan penuh kekuatan, melainkan dengan kelemahan, untuk menyalurkan Kristus ke dalam orang-orang Korintus dan untuk membina mereka, memperlengkapi mereka, supaya mereka dapat dibangunkan menjadi Tubuh Kristus. Sebenarnya, para rasul itu tidak lemah. Tetapi mereka rela menjadi lemah dan, menurut ayat 4 ini, mereka senantiasa lemah di dalam Kristus.

Frase "di dalam Dia" dalam ayat 4 ini sangat penting. Mungkin Anda belum pernah mendengar bahwa kita dapat menjadi lemah di dalam Kristus. Konsepsi kita adalah bahwa berada di dalam Kristus itu pasti kuat, bukan lemah. Meskipun demikian, dalam ayat ini Paulus mengatakan bahwa kita lemah di dalam Dia. Mengapa kita lemah di dalam Dia? Kita lemah di dalam Dia adalah untuk menempuh kehidupan yang tersalib.

Dalam ayat 4 ini Paulus bukan hanya mengatakan bahwa para rasul itu lemah di dalam Kristus, tetapi juga mengatakan bahwa mereka hidup bersama Kristus oleh kuasa Allah terhadap kaum beriman. Kita tidak dapat memahami sepenuhnya apa yang Paulus maksudkan. Pemahaman saya adalah bahwa sewaktu akan datang ke Korintus untuk kali ketiga, Paulus memberi tahu mereka bahwa ia tidak akan bersikap lunak lagi terhadap mereka. Sebaliknya, ia akan menanggulangi dengan penuh kuasa.


Sumber: Pelajaran-Hayat 2 Korintus, Buku 3, Berita 57

No comments: