Hitstat

09 April 2012

2 Korintus - Minggu 29 Senin

Pembacaan Alkitab: 2 Kor. 13:11-13


Menurut Perjanjian Baru, kehidupan orang Kristen haruslah menjadi kehidupan yang bersukacita. Jika kehidupan Anda bukan kehidupan yang bersukacita, maka kehidupan kristiani Anda itu tidak normal. Bersukacita itu lebih daripada sekadar gembira. Mungkin saja kita bergembira tetapi tidak bersukacita. Kegembiraan adalah sesuatu yang di dalam, sedangkan sukacita berarti kegembiraan yang di dalam kita itu meluap keluar. Saya percaya Paulus akan mengatakan bahwa untuk bersukacita kita harus bersuara; yaitu, kita perlu memperdengarkan kegembiraan kita dengan mengeluarkan suara. Maka, memperdengarkan kegembiraan kita adalah bersukacita. Kita harus bersukacita baik dengan menyanyi, memuji, bersorak, atau berseru kepada Tuhan. Karena itu, bersukacita adalah memperdengarkan kegembiraan di dalam batin kita, yaitu menyuarakannya. Sukacita ini adalah satu ciri penting dari kehidupan kristiani kita. Jika kehidupan kristiani kita normal, kehidupan ini akan menjadi satu kehidupan yang bersukacita.

Disempurnakan berarti dipulihkan, ditambal, diperbaiki, dan dibetulkan. Ini berarti dibawa kembali kepada posisi yang benar dan dipulihkan kepada rel yang benar supaya kita dapat dibangun bersama orang lain dalam Tubuh. Kitab 1 dan 2 Korintus adalah kitab-kitab penyempurnaan. Sasaran unik dari kedua Surat Kiriman ini adalah menyempurnakan kaum saleh di Korintus yang telah dirusak, diselewengkan, dan yang telah terpecah belah. Kaum beriman di sana telah rusak dan situasi di antara mereka tidak sehat. Karena itu, kedua kitab ini ditulis untuk melaksanakan tugas yang diperlukan guna menyempurnakan kaum beriman, membawa mereka kembali kepada satu keadaan yang sehat yang penuh dengan hayat, membina mereka, dan memperlengkapi mereka bagi pembangunan Tubuh. Semua itu tercakup dalam nasihat Paulus "usahakanlah dirimu supaya sempurna".

Allah sedang menunggu untuk menyempurnakan kita, namun kita harus mengambil inisiatif untuk disempurnakan. Selain itu, rasul juga dipakai untuk menyempurnakan orang-orang Korintus. Ini berarti pekerjaan menyempurnakan ini sedang dilaksanakan. Tetapi orang-orang Korintus masih perlu disempurnakan. Kita boleh menyamakan Paulus dengan seorang dokter dan bahwa ia siap memberikan obat kepada kaum beriman, tetapi kaum beriman perlu mengambil inisiatif untuk menerima obat itu. Dokternya sudah ada dan obatnya telah siap, tetapi kunci yang penting adalah ini: Apakah orang-orang Korintus mau mengambil obat itu dan disembuhkan? Inilah sebabnya Paulus mendorong mereka untuk disempurnakan.

Jika kita mempelajari seluruh Kitab 2 Korintus, kita akan memahami bahwa dalam Surat Kiriman ini, penghiburan adalah satu perkara yang penting. Karena alasan ini, maka perkataan Paulus "terhiburlah" dalam 13:11 ini sangatlah bermakna. Terhibur itu berarti pertama-tama kita dihibur, lalu tenang, dan kemudian dipuaskan, dikuatkan, dan diteguhkan. Hasil dari semuanya ini adalah kita terhibur. Kita tidak tawar hati dan tidak patah semangat. Di sini Paulus seolah-olah berkata, "Kaum beriman di Korintus, pekerjaan penyempurnaan yang telah kulakukan kepadamu itu tidak seharusnya membuat kamu sedih. Sebaliknya kamu harus senang dan gembira, bahkan bersorak bersukacita. Selain itu, kamu perlu dihibur. Orang-orang Korintus, janganlah tawar hati."


Sumber: Pelajaran-Hayat 2 Korintus, Buku 3, Berita 58

No comments: