Hitstat

19 April 2012

Galatia - Minggu 1 Kamis

Pembacaan Alkitab: Gal. 1:6-12


Sekarang marilah kita meninjau berbagai aspek dari kelima kitab Injil dalam Perjanjian Baru ini. Injil Matius mewahyukan bahwa Kristus, Anak Daud, datang ke bumi sebagai Raja untuk mendirikan Kerajaan Surga di bumi. Karena itu, dalam Injil Matius telah dipakai ungkapan "Injil kerajaan". Jadi, aspek Injil yang dititikberatkan dalam Injil Matius adalah tentang kerajaan. Tujuan dari aspek Injil ini ialah membawa orang memasuki kerajaan.

Injil Yohanes menekankan hayat yang kekal. Dalam Injil ini kita nampak bahwa Kristus dari kekekalan adalah Firman Allah, bahkan Allah itu sendiri. Pada suatu hari, Firman telah berinkarnasi (1:14). Lagi pula, Ia telah mati di atas salib bukan hanya untuk menebus kita terlepas dari dosa, tetapi juga untuk membebaskan hayat ilahi, agar Ia dapat menyalurkan diri-Nya sendiri ke dalam kita sebagai hayat yang kekal. Dalam Injil ini Yohanes membawa kita kepada suatu pengertian penuh terhadap hayat yang ilahi. Karena alasan ini, maka Injil Yohanes dapat disebut Injil hayat.

Aspek Injil yang ditekankan dalam Injil Lukas ialah pengampunan dosa. Di sini terdapat suatu catatan tentang bagaimana Kristus datang sebagai seorang manusia dan menjadi Juruselamat kita, dan bagaimana Ia mati di atas salib untuk menggenapkan penebusan dan membereskan problem dosa sehingga kita bisa diampuni. Menurut Lukas 24:47, pertobatan dan pengampunan dosa seharusnya diberitakan dalam nama Kristus kepada segala bangsa.

Kita telah menunjukkan bahwa Injil Matius adalah Injil kerajaan. Injil Yohanes adalah Injil hayat, dan Injil Lukas adalah Injil pengampunan. Tetapi aspek apakah yang ditekankan dalam Injil Markus? Injil Markus adalah Injil pelayanan. Menurut Injil ini, Kristus datang sebagai seorang hamba untuk melayani Allah melalui mengasuh umat Allah. Kristus datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani (Luk.10:45). Kedatangan-Nya tidak hanya sebagai Raja untuk mendirikan kerajaan, sebagai Sang Kekal untuk menyalurkan hayat, dan sebagai Juruselamat untuk mengampuni dosa orang yang percaya kepada-Nya. Ia juga datang sebagai seorang hamba untuk melayani Allah melalui melayani umat tebusan-Nya. Jadi, Markus menekankan pelayanan.

Injil Paulus mencakup semua aspek dalam keempat kitab Injil tersebut. Dalam tulisan-tulisannya, Paulus membicarakan kerajaan, hayat, pengampunan, dan pelayanan. Namun, Surat-surat Kirimannya mencakup jauh lebih banyak. Dalam Kolose 1:25 Paulus berkata bahwa ia menjadi seorang pelayan sesuai dengan kepengurusan rumah tangga (ekonomi) Allah untuk melengkapi firman Allah. Karena itu, Injil Paulus merupakan Injil kelengkapan. Tanpa Injil Paulus, wahyu Injil dalam Perjanjian Baru tidak akan lengkap.


Sumber: Pelajaran-Hayat Galatia, Buku 1, Berita 2

No comments: