Hitstat

24 April 2012

Galatia - Minggu 2 Selasa

Pembacaan Alkitab: 2 Kor. 13:13 Pusat perhatian Alkitab bukanlah praktek-praktek, doktrin-doktrin atau peraturan-peraturan, melainkan Putra Allah Persona yang hidup. Dalam 1:15-16 Paulus berkata bahwa Allah berkenan mewahyukan Putra-Nya di dalam dia. Mengenai Putra Allah, banyak orang yang masih dipengaruhi oleh ajaran-ajaran kekristenan yang tradisional yang berhubungan dengan Trinitas. Perjanjian Baru mewahyukan bahwa Allah Bapa mengasihi dunia dan mengaruniakan Putra-Nya kepada kita (Yoh.3:16). Namun, persoalannya ialah, bagaimanakah kita memahami hal ini. Dengan cara apakah Bapa mengutus Putra-Nya? Pada suatu hari Filipus berkata kepada Tuhan Yesus, "Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami" (Yoh. 14:8). Tuhan heran atas permintaan yang demikian, lalu berkata, "Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Siapa saja yang telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami" (ayat 9). Kemudian Tuhan berkata, "Tidak percayakah engkau bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku?" (ayat 10). Akan tetapi, dalam ayat 16 Tuhan Yesus berkata, "Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya." Kalau saya Filipus, saya akan segera berkata, "Tuhan, kalau melihat Engkau berarti melihat Bapa, mengapa Engkau sekarang berkata bahwa Engkau akan meminta kepada Bapa? Bukankah perkataan-Mu saling bertentangan? Namun, Tuhan Yesus berkata bahwa Ia akan minta kepada Bapa dan Bapa akan memberi murid-murid Penolong yang lain untuk menyertai mereka selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran (ayat 17). Ia akan tinggal bersama murid-murid dan akan tinggal di dalam mereka. Tetapi dalam ayat 18 Ia berkata, "Aku datang kembali kepadamu." Ini menunjukkan bahwa Dia, yang adalah Roh Kebenaran dalam ayat 17, akan menjadi Aku yang adalah Tuhan itu sendiri dalam ayat 18. Ini memperlihatkan bahwa setelah kebangkitan-Nya, Tuhan akan menjadi Roh Kebenaran. Sungguh bermakna bahwa dalam Galatia 1:15-16 Paulus tidak mengatakan bahwa Allah mewahyukan Kristus di dalam dirinya, melainkan bahwa Ia mewahyukan Putra -Nya di dalam dirinya. Mengatakan Kristus tidaklah menimbulkan keterlibatan yang sama dengan mengatakan Putra. Alasan perbedaan ini ialah, bila kita mengatakan Putra Allah, kita akan segera terlibat dengan Bapa dan Roh. Berdasarkan tulisan-tulisan Paulus, memiliki Putra berarti memiliki Bapa dan Roh. Seperti telah kita tunjukkan berulang-ulang, Putra adalah perwujudan Allah Tritunggal yang direalisasikan sebagai Roh untuk kenikmatan kita. Karena itu, tatkala Paulus mengatakan Allah berkenan mewahyukan Putra-Nya di dalam dirinya, ini berarti Persona yang diwahyukan di dalam dirinya adalah perwujudan Allah Tritunggal yang direalisasikan sebagai Roh almuhit yang telah diproses itu. Beban yang telah saya terima dari Tuhan adalah melayankan hal ini kepada umat pilihan Allah. Walaupun saya telah bertahun-tahun melayankan hal ini, saya dapat bersaksi bahwa hari ini beban ini lebih berat daripada hari-hari sebelumnya. Sumber: Pelajaran-Hayat Galatia, Buku 1, Berita 3