Hitstat

04 April 2012

2 Korintus - Minggu 28 Rabu

Pembacaan Alkitab: 2 Kor. 12:11-18


Ayat 14 mengatakan, "Sesungguhnya sekarang sudah untuk ketiga kalinya aku siap untuk mengunjungi kamu, dan aku tidak akan merupakan suatu beban bagi kamu. Sebab bukan hartamu yang kucari, melainkan kamu sendiri. Karena bukan anak-anak yang harus mengumpulkan harta untuk orang tuanya, melainkan orang tualah untuk anak-anaknya." Kita semua perlu sangat terkesan dengan perkataan ini dan mengingatnya. Bila kita bekerja bagi Tuhan, kita tidak boleh mencari harta orang -- kita harus mencari orang itu. Ini berarti kita tidak mencari uang orang atau menginginkan uang mereka. Paulus dapat dengan berani mengatakan kepada orang-orang Korintus, "Aku mencari kamu sendiri dan aku menginginkan kamu. Aku tidak mencari hartamu -- kekayaanmu, harta bendamu, dan materimu. Aku mencari kamu."

Dalam ayat-ayat ini kita tidak memiliki doktrin, tetapi kita memiliki beberapa perkara yang sangat riil. Dalam ayat 14 Paulus mengatakan bahwa bukan anak-anak yang harus mengumpulkan harta untuk orang tuanya, melainkan orang tualah yang mengumpulkan untuk anak-anaknya. Di sini kita sekali lagi melihat bahwa Paulus itu terus terang dan jujur. Ia tidak akan mengabaikan pendiriannya dalam hubungannya dengan orang-orang Korintus. Dalam ayat ini Paulus seolah-olah memberi tahu mereka, "Hai orang-orang Korintus, kamu tidak dapat menyangkal bahwa aku adalah bapa rohanimu. Aku melahirkan kamu dalam Kristus melalui Injil, dan aku telah membesarkan kamu sebagai anak-anakku. Sebagai orang tuamu, aku tidak mencari hartamu. Sungguh memalukan bila orang tua menuntut uang dari anak-anaknya. Bukan anak-anak yang harus mengumpulkan harta bagi orang tuanya, melainkan orang tualah yang mengumpulkan bagi anak-anaknya. Orang-orang Korintus, aku tidak ingin menerima apa-apa dari kamu -- aku ingin memberi kamu."

Dalam ayat 15 Paulus mengatakan bahwa ia rela berkorban, sekalipun dengan sangat mengasihi kaum beriman sedang ia sendiri kurang dikasihi. Paulus tetap rela berkorban bagi orang-orang Korintus sekalipun ia sangat mengasihi mereka tetapi mereka kurang mengasihinya. Paulus tidak mempedulikan keadaan mereka. Keadaan mereka tidak dapat mengubah sikapnya terhadap mereka. Di sini Paulus seolah-olah berkata, "Tidak peduli bagaimana sikapmu terhadapku, aku tetap mengasihi kamu, dan aku suka mengorbankan apa yang kumiliki dan apa adanya aku bagimu."

Kita dapat belajar dari pengalaman Paulus bahwa sekalipun kaum saleh itu mungkin saja jujur, tetapi Iblis sedang mengendap-endap di antara mereka. Iblis memakai uang untuk merusak hubungan di antara orang-orang yang meministrikan dengan kaum saleh. Di antara orang-orang Korintus yang diselewengkan itu, ada beberapa orang yang mengkritik Paulus, menganggapnya licik dalam perkara keuangan.


Sumber: Pelajaran-Hayat 2 Korintus, Buku 3, Berita 56

No comments: