Hitstat

21 June 2012

Galatia - Minggu 10 Kamis


Pembacaan Alkitab: Gal. 3:16


Mengenai janji Allah kepada Abraham, terdapat aspek penggenapan dan aspek penikmatan. Menggenapkan janji adalah satu perkara, namun menikmati berkat dari janji itu adalah perkara lain. Mengenai janji-janji yang dibuat seseorang kepada orang lain, orang yang menggenapi janji itu jarang menjadi orang yang menikmati berkat dari janji itu. Biasanya si pembuat janji adalah orang yang menggenapi janji itu, dan orang yang kepadanya janji itu diberikan, adalah orang yang menikmati berkatnya. Dalam kasus janji Allah kepada Abraham, pada hakekatnya Allah bukanlah yang menggenapi janji itu. Janji itu digenapi oleh si keturunan itu, yakni Kristus (ayat 16). Kristus telah menggenapi janji Allah kepada Abraham. Jadi penggenapan janji ini tidak tergantung pada anak-anak Abraham, melainkan pada keturunan Abraham yang unik itu. Namun, dalam hal penikmatan berkat janji ini, semua anak itu tercakup di dalamnya. Keturunan yang unik adalah si penggenap, sedang anak-anak adalah si penikmat. Bila kita memahami hal ini, barulah kita dapat memahami apa yang dibicarakan Paulus dalam Galatia 3.

Bani Israel, keturunan Abraham, telah mewarisi tanah permai Kanaan. Dalam perlambangan, tanah permai melambangkan Kristus. Kristus adalah keturunan dan tanah itu. Ia tidak saja keturunan yang mewarisi janji, Ia juga adalah tanah permai itu. Keturunan dan tanah permai adalah lambang Kristus. Sebagai keturunan yang unik dalam Galatia 3, Kristus tidak saja mewarisi janji itu, Ia pun menggenapi janji itu. Janji yang Allah buat kepada Abraham telah digenapi oleh Kristus sebagai keturunan Abraham.

Dari Galatia 3:16 kita mengetahui bahwa Kristus adalah keturunan Abraham yang unik, satu-satunya. Kristus adalah keturunan, dan keturunan adalah ahli waris yang mewarisi janji. Karena itu, untuk mewarisi berkat yang dijanjikan, haruslah kita bersatu dengan Kristus. Di luar Dia, kita tidak dapat mewarisi janji yang Allah berikan kepada Abraham. Dalam pandangan Allah, Abraham hanya mempunyai satu keturunan, yaitu Kristus. Kita harus berada di dalam-Nya, baru kita dapat mengambil bagian dalam janji yang diberikan kepada Abraham itu. Ia tidak saja keturunan yang mewarisi janji, Ia juga sebagai berkat janji untuk diwarisi. Bagi kaum beriman Galatia, beralih kembali dari Kristus ke hukum Taurat berarti akan kehilangan sang Ahli Waris serta warisan dari janji itu.

Jika Kristus tidak datang, Allah tidak berdaya menggenapi janji-Nya kepada Abraham. Seperti telah kita tunjukkan, Persona yang menggenapi janji ini bukan Persona yang membuat janji, melainkan Persona yang dijanjikan, yakni keturunan itu. Allah telah berjanji akan memberikan seorang keturunan dan tanah permai kepada Abraham. Janji ini telah digenapi oleh keturunan yang unik dan yang dijanjikan itu.

Selaku keturunan Abraham yang unik, Kristus merangkum semua orang percaya yang telah dibaptis ke dalam Dia (3:27-28). Di satu aspek, ketika Kristus mati di atas salib, Ia tersalib sendirian sebagai Penebus kita. Tetapi, di aspek lain, ketika Ia tersalib kita pun tersalib bersama Dia. Untuk penggenapan penebusan, Kristus tersalib sendirian, tetapi untuk mengakhiri ciptaan lama, Kristus merangkum kita dalam penyaliban-Nya. Dalam prinsip yang sama, dalam penggenapan janji yang dibuat Allah kepada Abraham, kita tidak tercakup sebagai bagian dari keturunan yang unik itu. Kita tidak dapat mengambil bagian dalam penggenapan janji itu. Namun, untuk mewarisi dan menikmatinya, kita semua telah tercakup di dalamnya. Kristus seorang diri telah menggenapi janji itu, tetapi Dia dan kita mengambil bagian atas kenikmatan janji itu. Jadi, di satu aspek, keturunan itu adalah unik, satu; di aspek lain, keturunan itu almuhit. Dari segi penggenapan, keturunan itu adalah satu; dari segi pewarisan dan penikmatan, keturunan itu almuhit, merangkum seluruh orang percaya yang dibaptis ke dalam Kristus.


Sumber: Pelajaran-Hayat Galatia, Buku 1, Berita 20

No comments: