Pembacaan Alkitab: Gal. 3:13-14
Kita telah menerima Roh itu melalui iman.
Ketika kita mulai mengapresiasi Tuhan Yesus dan percaya kepada-Nya, kita
menerima Roh itu. Dalam penerimaan Roh ini, penyataan karunia-karunia atau
bahasa lidah tidak ada kedudukan, sebab kita menerima Roh itu melalui
mendengarkan tentang iman.
Saya ingin memberi tahu Anda kisah pribadi
saya. Saya dilahirkan dalam kekristenan yang terorganisir. Setelah saya beroleh
selamat, saya mulai mencintai Alkitab. Selama tahun-tahun mengikuti kaum
Brethren (Saudara), saya beroleh banyak pengetahuan Alkitab. Pada akhirnya,
saya berjumpa dengan Saudara Watchman Nee, seorang yang mengenal hayat batiniah
dan gereja. Ia membantu saya mengalami hayat batiniah serta kehidupan gereja.
Pada tahun 1936, bersama orang-orang lain saya mulai menuntut apa yang disebut
pengalaman "Pentakosta", terutama berbahasa lidah. Dalam sejangka
waktu, saya sangat berani dan kuat dalam hal itu. Namun lambat laun saya
menyadari, tidak ada sesuatu yang dapat dibandingkan dengan pengalaman hayat batiniah
dalam kehidupan gereja, karena itu, kemudian saya meninggalkan hal-hal
Pentakosta itu. Dengan spontan saya melepaskan hal-hal itu karena menyukai
menikmati hayat hatiniah dalam kehidupan gereja. Kita tidak menerima faedah
apa-apa dari hal-hal Pentakosta itu. Sebaliknya, hal-hal itu malah hanya
menimbulkan masalah.
Sebagai Roh pemberi-hayat almuhit, Allah
Tritunggal yang telah melalui proses mengilhami hamba-hamba-Nya untuk
memberitakan perkataan indah Injil. Ketika orang mendengar perkataan indah ini,
dengan spontan timbul suatu apresiasi terhadap Tuhan Yesus dalam batin mereka.
Mereka juga mengapresiasi penebusan, hayat kekal Kristus, dan pengampunan dosa
yang mustika itu. Dari apresiasi mereka ini timbullah seruan kepada Tuhan, dan
karenanya mereka menerima Roh itu sebagai berkat Injil Allah yang melimpah.
Pengalaman dan ekspresinya mungkin berbeda, tetapi kita semua sama dalam hal
menerima Roh itu. Tak peduli dengan cara bagaimana kita dibawa kepada Tuhan,
kita semua telah menerima Roh itu sebagai berkat Injil melalui mendengarkan
tentang iman.
Dalam ekonomi Perjanjian Baru Allah,
prinsip mendengarkan tentang iman menggantikan hukum Taurat. Karena iman, kita
dibawa ke dalam kesatuan organik dengan Allah Tritunggal. Jika kita tidak
diganggu oleh agama serta ajaran-ajarannya, sekarang ini, kesatuan organik ini
sudah berkembang dengan sepenuhnya. Hari ini, dalam pemulihan-Nya, Tuhan terus
mengembangkan kesatuan organik ini, dan Dia akan membuatnya berkembang terus
hingga puncaknya. Semakin kesatuan ini berkembang, kita semakin menikmati
totalitas berkat Injil.
Roh yang telah kita terima sebagai berkat
Injil adalah Roh almuhit yang majemuk yang dilambangkan oleh minyak urapan
majemuk dalam Keluaran 30:23-25. Rempahrempah yang dicampur dengan minyak
zaitun untuk memproduksi minyak urapan ini melambangkan campuran sifat insani,
kematian, dan kebangkitan Kristus dengan Roh Allah untuk memproduksi Roh
almuhit. Roh ini adalah suplai yang limpah lengkap bagi orang-orang yang
percaya dalam ekonomi Perjanjian Baru Allah (Gal. 3:5; Flp. 1:19). Melalui iman
kita telah menerima Roh ini sebagai berkat Injil yang dijanjikan Allah kepada
Abraham. Sebagai Allah Tritunggal yang telah melalui proses, Roh itu merupakan
realisasi Kristus yang almuhit sebagai tanah permai. Inilah Roh yang adalah
totalitas berkat Injil.
Sumber: Pelajaran-Hayat Galatia, Buku 1, Berita 15
No comments:
Post a Comment