Pembacaan Alkitab: Mat. 13:33
Dalam berita terdahulu kita telah
menunjukkan bahwa melakukan hukum Taurat berlawanan dengan mendengarkan tentang
iman. Iman adalah jalan bagi umat Allah untuk menanggapi, memahami, mencerap,
menikmati, dan mengambil bagian dalam hakiki Allah yang telah melalui proses
menjadi Roh itu. Berdasarkan Kitab Galatia, hukum Taurat telah digantikan oleh
iman. Dalam pengalaman kita, hukum Taurat seharusnya sudah berlalu, dan imanlah
yang seharusnya berlaku.
Sebagaimana hukum Taurat sejalan dengan
daging, maka iman sejalan dengan Roh itu. Bila kita berusaha memelihara hukum
Taurat, kita akan segera berada dalam daging. Tetapi bila kita menempuh jalan
iman dengan mendengar, mengapresiasi, menyeru, menerima, menyambut, bersatu, mengambil
bagian, dan menikmati, dengan spontan kita akan mengalami Roh itu. Hal ini
dapat kita buktikan melalui pengalaman kita. Bila kita berusaha sekuat tenaga
untuk memelihara hukum Taurat, kita akan berada di dalam daging, di dalam
manusia tripartit yang jatuh. Namun, bila kita menempuh jalan iman, kita berada
di dalam roh kita seraya menikmati Roh itu. Dalam jalan imanlah kita menikmati
Roh itu sebagai Allah Tritunggal yang telah melalui proses. Tambahan pula,
jalan iman ini akan mengembangkan dan menumbuhkan kesatuan yang organik antara
Allah yang telah melalui proses dengan manusia yang dilahirkan kembali. Allah
menginginkan kesatuan organik ini dapat berkembang sampai tahap yang tertinggi.
Prinsip yang dianut Iblis dalam melakukan
hal ini ialah mempergunakan hal-hal pemberian Allah untuk dipakai orang secara
keliru. Sebagai contoh, prinsip ini dapat terlihat dalam aliran kekristenan
tertentu di mana memang ada beberapa hal pemberian Allah. Banyak orang beriman
sejati di dalam aliran tersebut telah terpesona oleh hal-hal pemberian Allah
yang diperalat oleh Iblis. Karena beberapa hal milik Allah dapat ditemukan
dalam aliran itu, maka banyak orang mungkin akan bangkit membela dan berkata
bahwa di sana benar-benar ada hal-hal milik Allah. Hendaklah kita ingat nubuat
Tuhan dalam Matius 13:33, "Ia menceritakan perumpamaan ini juga kepada
mereka: Hal Kerajaan Surga itu seumpama ragi yang diambil seorang perempuan dan
diadukkan ke dalam tepung terigu sebanyak empat puluh liter sampai mengembang
seluruhnya." Seperti perempuan dalam perumpamaan ini, maka aliran
kekristenan tertentu telah mencampurkan ragi dengan tepung halus. Ia telah
mencampuradukkan hal-hal milik setan dengan hal-hal pemberian Allah. Karena
itu, apa yang kita temukan dalam kekristenan tertentu adalah campuran halhal
milik setan dengan hal-hal pemberian Allah. Dalam Wahyu 17 aliran kekristenan
tertentu diwakili oleh seorang wanita yang di tangannya ada satu cawan emas
yang penuh dengan segala kekejian dan kenajisan. Itulah situasi yang sesungguhnya
dalam aliran itu.
Sumber: Pelajaran-Hayat Galatia, Buku 1, Berita 16
No comments:
Post a Comment