Hitstat

08 June 2012

Galatia - Minggu 8 Jumat


Pembacaan Alkitab: Mat. 13:33


Dalam berita terdahulu kita telah menunjukkan bahwa melakukan hukum Taurat berlawanan dengan mendengarkan tentang iman. Iman adalah jalan bagi umat Allah untuk menanggapi, memahami, mencerap, menikmati, dan mengambil bagian dalam hakiki Allah yang telah melalui proses menjadi Roh itu. Berdasarkan Kitab Galatia, hukum Taurat telah digantikan oleh iman. Dalam pengalaman kita, hukum Taurat seharusnya sudah berlalu, dan imanlah yang seharusnya berlaku.

Sebagaimana hukum Taurat sejalan dengan daging, maka iman sejalan dengan Roh itu. Bila kita berusaha memelihara hukum Taurat, kita akan segera berada dalam daging. Tetapi bila kita menempuh jalan iman dengan mendengar, mengapresiasi, menyeru, menerima, menyambut, bersatu, mengambil bagian, dan menikmati, dengan spontan kita akan mengalami Roh itu. Hal ini dapat kita buktikan melalui pengalaman kita. Bila kita berusaha sekuat tenaga untuk memelihara hukum Taurat, kita akan berada di dalam daging, di dalam manusia tripartit yang jatuh. Namun, bila kita menempuh jalan iman, kita berada di dalam roh kita seraya menikmati Roh itu. Dalam jalan imanlah kita menikmati Roh itu sebagai Allah Tritunggal yang telah melalui proses. Tambahan pula, jalan iman ini akan mengembangkan dan menumbuhkan kesatuan yang organik antara Allah yang telah melalui proses dengan manusia yang dilahirkan kembali. Allah menginginkan kesatuan organik ini dapat berkembang sampai tahap yang tertinggi.

Prinsip yang dianut Iblis dalam melakukan hal ini ialah mempergunakan hal-hal pemberian Allah untuk dipakai orang secara keliru. Sebagai contoh, prinsip ini dapat terlihat dalam aliran kekristenan tertentu di mana memang ada beberapa hal pemberian Allah. Banyak orang beriman sejati di dalam aliran tersebut telah terpesona oleh hal-hal pemberian Allah yang diperalat oleh Iblis. Karena beberapa hal milik Allah dapat ditemukan dalam aliran itu, maka banyak orang mungkin akan bangkit membela dan berkata bahwa di sana benar-benar ada hal-hal milik Allah. Hendaklah kita ingat nubuat Tuhan dalam Matius 13:33, "Ia menceritakan perumpamaan ini juga kepada mereka: Hal Kerajaan Surga itu seumpama ragi yang diambil seorang perempuan dan diadukkan ke dalam tepung terigu sebanyak empat puluh liter sampai mengembang seluruhnya." Seperti perempuan dalam perumpamaan ini, maka aliran kekristenan tertentu telah mencampurkan ragi dengan tepung halus. Ia telah mencampuradukkan hal-hal milik setan dengan hal-hal pemberian Allah. Karena itu, apa yang kita temukan dalam kekristenan tertentu adalah campuran halhal milik setan dengan hal-hal pemberian Allah. Dalam Wahyu 17 aliran kekristenan tertentu diwakili oleh seorang wanita yang di tangannya ada satu cawan emas yang penuh dengan segala kekejian dan kenajisan. Itulah situasi yang sesungguhnya dalam aliran itu.


Sumber: Pelajaran-Hayat Galatia, Buku 1, Berita 16

No comments: